Bulan ini, tak terasa harus bayar pajak motor lagi, bukan cuma bayar pajak tahunan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) tapi juga sekaligus TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor) atau biasa disebut ganti plat nomor yang lima tahunan.
Kewajiban lima tahunan yang tak cuma setor lembar pajak motor untuk kemudian dibayar di loket. Â Proses bayar pajak tahunan cuma perlu waktu beberapa menit jikalau antrian tidak panjang. Dan memang jarang sekarang antri panjang. Karena pembayaran pajak motor sekarang tak cuma di UPT Samsat terdekat, tapi juga bisa lewat layanan mobil keliling dan di MPP (Mal Pelayanan Publik) terdekat.Â
Kemudahan pelayanan publik jaman sekarang memang memudahkan dan menggembirakan, sih.
Nah, barusan akhirnya harus mampir ke Samsat (Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap), karena tak terasa harus ganti plat motor. Â Itu artinya harus mengalami proses yang namanya gesek nomor rangka (Noka) dan nomor mesin (Nosin) sebagai syarat untuk perpanjanga STNK dan TNKB.
Barusan ada masalah yang akhirnya mengakibatkan saya harus kembali lagi besok. Â
Masalahnya adalah lupa posisi nomor rangka motor. Â Saya lupa, petugas pun lupa. Â Jadi setelah menemukan nomor mesin yang gampang digesek, karena sekilasjuga kelihatan. Â Giliran nomor rangka yang kebingungan. Â
Mungkin karena motor tua yang saya miliki jarang yang terlihat dan pajaknya diperpanjang, jadi pada lupa posisi nomor rangkanya.
Setiap sepeda motor kebetulan memiliki letak nomor mesin dan rangka yang relatif berbeda. Â Mungkin kalau nomor mesin posisinya di situ-situ saja, yaitu dekat pijakan kaki biasanya.
Sedang nomor rangka yang agak tricky. Â Kadang ada di posisi yang gampang terlihat, kadang ada yang tersembunyi di balik body motor.
Excellent keluaran 1987 saya itu membuat petugas mengira-ngira, Â mengira letak noka ada di dekat keran bensin. Â Keadaan makin sulit karena semua baut saya ganti dengan baut L, kebetulan tak ada yang punya kunci L yang bentuknya khusus itu.
