Saat membeli tiket, diwanti-wanti sama petugas kalau nanti harus sampai pelabuhan paling tidak tiga jam sebelum jadwal keberangkatan. Â Oleh karena jadwal berangkat kapal adalah jam 5 sore, maka saya pun berusaha agar jam 2 sudah sampai pelabuhan. Â Menurut perhitungan kurang lebih satu sampai dua jam dari rumah, karena itu motor sudah siap berangkat sedari jam 12 siang.
Oh iya, hari ini sesuai rencana. Â Akhirnya jadi juga membawa Supra Fit ke Jogja, lewat jalur laut dulu, sebelum lanjut jalur darat. Â Tentu saja yang paling dekat adalah lewat pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Â Jikalau lancar, biasanya memerlukan waktu sekitar 18 jam dari pelabuhan Trisakti, Banjarmasin.
Ini adalah perjalanan kali kedua membawa sepeda motor naik kapal laut. Â Perjalanan sebelumnya adalah sepuluh tahun silam, membawa motor yang sama, tapi dulu dari arah sebaliknya.Â
Hal yang dikhawatirkan sesampai pelabuhan akhirnya terjadi juga, walaupun sebenarnya bukan hal yang aneh. Â Setelah bertanya pada petugas, katanya kapal Dharma Kartika 2 yang akan dinaiki, baru akan sandar pada jam 7 malam, dan akan berangkat 2 jam kemudian. Â Pantas saja tadi sesampai pelabuhan masih tampak lengang. Â Hanya ada beberapa penumpang, satu motor (saya) dan deretan truk yang entah sudah antri sejak kapan.
Dikarenakan masih sepi, akhirnya memutuskan melihat-lihat sekeliling. Â Sekalian mencari makan siang. Â Untung ada warung yang buka di depan ruang tunggu penumpang. Â Memesan nasi telor dan es teh. Â Hanya 20 ribu, sudah plus kerupuk. Â Pelayanannya cukup cepat dan ibu pemilik warungnya pun ramah.
Setelah menghabiskan makan siang, kembali ke ruang tunggu di teras pelabuhan. Â Sembari mengingat-ingat kondisi pelabuhan sepuluh tahun silam. Â Rasanya sudah jauh berubah. Â Sekarang jauh lebih lebar, bersih dan tertata. Â Apalagi sekarang sebelum masuk ke ruang tunggu di dalam, sekarang juga sudah pakai sistem check in. Â Tentu saja hal tersebut membuat keadaan jadi semakin tertib dan nyaman.
Kinerja Kementerian Perhubungan di era ini sungguh patut diapresiasi dengan tulus. Â Ajaibnya bahkan aroma pelabuhan yang khas tak tercium sama sekali. Â Rasanya menunggu relatif lama cukup nyaman di sini. Â Walaupun masih ada saja yang merokok di tempat umum tersebut, tapi karena ruangannya luas sekali, Â pertukaran udara pun terasa lancar dan tidak pengap.