3. Gagal Terlelap di Musholla Pelabuhan Tanjung PerakÂ
Ini salah satu pengalaman yang kurang menyenangkan sebenarnya. Rasanya ini kejadian di sekitar tahun 2003-2005 saat mengambil program magister di Kota Surabaya. Tak lama setelah kapal sandar, memutuskan untuk sholat subuh di musholla dekat pelabuhan.Â
Setelah selesai sholat, memutuskan untuk leyeh-leyeh sebentar di teras musholla. Apa daya ternyata malah semacam diusir dengan cukup kasar untuk menjauh dari situ, padahal sekedar senderan saja. Entah apa yang ada di pikiran pengurus mushola saat itu, mungkin akibat ulah buruk pengunjung terdahulu, entahlah.
Karena memang bagaimanapun itu adalah wilayah orang lain, maka harus dicamkan tips ketiga ini, yaitu, walaupun sejatinya tempat ibadah adalah tempat publik, kita wajib baca situasi. Jika memang tak memungkinkan, sebaiknya pindah tempat saja, tak usah berlama-lama di situ.
Bagaimanapun kita sebagai pengunjung statusnya tetaplah tamu, yang harus menghormati kemauan tuan rumah.
4. Gagal Bermalam di Masjid WonogiriÂ
Kala itu sekitar tahun 2015, bersepeda dari Jogja ke Ponorogo. Rencana dadakan, akhirnya setelah lepas isya bersepeda dari Jogja, tengah malam baru sampai di Kota Wonogiri. Akhirnya memutuskan untuk bermalam di kota tersebut. Lagi-lagi masjid adalah pilihan utama. Karena alasan keamanan dan relatif nyaman.
Apa daya rencana tersebut gagal total, hal tersebut waktu itu dikarenakan masjid agung yang berada di tengah kota tersebut ternyata dalam keadaan terkunci di malam hari. Entahlah kalau sekarang.
Oleh karena itu, tips keempat adalah: Menghormati keputusan empunya rumah.
Memang nyatanya harus diingat kalau ada beberapa tempat ibadah yang dikunci oleh pengurusnya saat tidak berlangsung kegiatan ibadah.