Tugas tambahan selain mengajar mengaji dan persiapan sholat jum'at adalah sibuk mengelola san membagikan daging kurban bersama penduduk. Â
Selain itu satu hal yang saya ingat, berita lelayu alias berita duka atas wafatnya salahsatu warga yang tak pernah alpa diumumkan memalui corong toa masjid.
Di mata masyarakat sekitar, mahasiswa pemegang jabatan pengelola masjid itu dihormati,dan ada tambahan gelar stadz sebagai panggilan keseharian mereka. Agung sekali.
Soal kesejahteraan, tampaknya pengurus masjid  turut memperhatikan kehidupan mereka sehari-hari.  Walaupun tak ada upah yang sesuai UMR, tapi dedikasi mereka mendapat penghormatan tersendiri di mata masyakarat.  Â
Di sisi lain, pemberdayaan mahasiswa yang dianggap masyarakat mempunyai ilmu agama yang baik pun adalah penghargaan yang tak ternilai untuk para penjaga masjid tersebut.
Kagum dengan mereka, secara tak langsung diberi amanah untuk mengelola rumah ibadah sembari menuntut ilmu. Semoga mahasiswa alumnus james dimanapun berada selalu mendapat keberkahan dalam hidupnya. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H