A Man Called Otto, adalah adaptasi dari film Swedia yang berjudul A Man Called Ove yang merupakan adaptasi dari novel karya Fredrik Backman. Ada beberapa catatan ringkas dari film yang sebenarnya beralur lambat tapi anehnya sangat menarik ini. Hal yang paling menggelitik tentulah peringatan sedari awal cerita dimulai, bahwa bakal ada hal yang tak menyenangkan terkait dengan adegan bunuh diri.
Intro film ini membuat penasaran, padahal cuma tentang seorang lelaki tua (dan gagah) yang marah-marah pada pelayan toko hanya gara-gara tali yang dibelinya tidak sesuai dengan harga yang seharusnya, satu kemarahan yang terus bersambung saat lelaki tua bernama Otto itu menemukan hal-hal yang tak menyenangkan disekitar tempat dia tinggal.
Hal remeh-temeh yang seringkali membuatnya cepat gusar, seperti sampah yang tidak diletakakkan sesuai dengan klasifikasinya. Â Anehnya walaupun ngomel-ngomel, toh dia juga yang bergerak memperbaikinya dan berusaha membuat semua sesuai dengan yang seharusnya.
Ada beberapa adegan di film ini yang beralur mundur, terutama saat Otto teringat akan perempuannya, akan istrinya, akan detil-detil saat pertemuan mereka di masa muda. Â Saat itulah, lelaki pemarah itu bertransformasi menjadi seorang lelaki lembut, perenung, perhatian dan penuh cinta. Â Hal indah yang hanya diperuntukkan untuk Sonya, satu-satunya perempuan yang dicintainya di atas dunia.
Jadi, inilah beberapa ringkasan, mengapa film yang dibintangi oleh Tom Hanks ini, bisa dikatakan wajib untuk ditonton, karena menggambarkan dan menjelaskan makna dan value akan cinta yang gamblang, sederhana sekaligus universal.
1. Ini adalah Film tentang  Cinta
I live for her. Â Mungkin itu satu kalimat yang bisa menggambarkan betapa sebenarnya Otto hanya hidup untuk Sonya. Â Tak ada yang lebih penting di atas bumi ini selain seorang perempuan bernama Sonya, yang dikenalnya di sebuah stasiun, sebelum berlanjut ke dalam kereta api. Â Kejadian yang justru terjadi saat Otto muda tak berhasil dalam salah satu ujian penting di hidupnya.
Dan romantisnya, detil-detil tentang perempuannya itu terus diingat dalam memorinya, hal yang membuatnya nyaman sekaligus akhirnya menjadi pemicu dirinya hingga membuat beberapa kali usaha untuk bunuh diri. Â Absurd dan sedikit anomali memang, tapi hal yang bertentangan itulah yang membuat alur film ini menjadi sangat menarik.
Alur maju mundur yang bercerita tentang bagaimana mereka bertemu sampai detil-detil keromantisan Otto yang sederhana hingga memikat Sonya digambarkan dengan halus dan menyenangkan. Â Cerita tentang bagaimana cintanya yang terlalu dengan Sonya, sampai-sampai koin keluaran tahun 1964 yang menyimpan kenangannya dengan Sonya tak pernah lepas dibawanya kemana-mana, dan sampai menimbulkan masalah dengan badut pesulap yang tak paham makna uang koin yang terlihat sederhana itu
2. Mengulas sekilas kebijakan tentang komplek perumahan
Salah satu bagian menarik yang terselip di film ini adalah bagaimana kebijakan pengelolaan perumahan, sampai sejarah bagaimana rumah-rumah di situ dibangun juga diceritakan. Â Bagaiman lahan yang dulunya hijau dan luas, berubah jadi komplek perumahan dan mengorbankan pepohonan yang dulunya banyak dan rindang.
Sampai akhirnya pihak swasta yang mengelola perumahan tersebut, menggunakan berbagai cara demi keuntungan perusahaan. Â Bahkan mengelabui salah satu penghuni lama, tak peduli yang bersangkutan sedang kesusahan, apapun dilakukan demi profit yang tak sebanding dengan value kemanusiaan manusia penghuni komplek tersebut.
Entah bagaimana bisa ada manusia yang tak punya perasaan simpatik dengan orang yang harusnya diperhatikan dan diayomi,untunglah secara tak sengaja jalan keluar terhadap perlakuan pengelola perumahan yang lalim itu terselesaikan dengan cara yang tak terduga.
Â
3. Â Tentang Tetangga dan Sahabat (Yang Baik)
Bagian menarik lainnya dari film ini adalah tentang tetangga dan sahabat (lama) yang baik hati. Â Yang paling terasa adalah sikap bersahabat dari tetangga baru yang bernama Marisol dan Tommy. Â Emosi Otto yang naik turun, tidak mempengaruhi sikap bersahabat Marisol terhadap tetangga yang sepertinya cuma punya teman begitu sedikit itu.
Bahkan pada akhirnya beberapa kali secara tak sengaja Marisol berhasil menggagalkan keinginan Otto untuk mengakhiri hidupnya, dan persahabatan mereka terus berlangsung sampai akhir cerita. Â Bahkan kedua putrinya pun akhirnya malah akrab dengan Opa Otto. Â Sebenarnya lebih dari sekedar tetangga, Marisol menganggap Otto sebagai bagian dari keluarganya sendiri, sikapnya yang hangat sungguh adalah bagian terbaik dari keseluruhan kisah ini.
Di sisi lain, ada tetangga sekaligus sahabat lama Otto di komplek situ, yaitu Anita dan suaminya Reuben. Â Persahabatan Otto dan Reuben retak hanya karena hal sepele, dan baru terungkap di tengah-tengah cerita. Â Lucu sekali sebenarnya penyebab mereka akhirnya saling tak tegur sapa begitu lama, sampai akhirnya Reuben sakit, lumpuh dan tak bisa bergerak sama sekali namun bisa masih menyadari akan kehadiran sahabatnya saat secara tak sengaja kembali harus mengunjungi kediamannya. Â Kisah Anita dan Reuben ini terpaut dengan kisah kebijakan perumahan di atas itu.
4. Persinggungan dengan Dunia Social Media Journalist.
Otto yang sungguh old school, tak mengerti dengan hiruk pikuk sosial media.  Dia masih membaca buku yang merupakan bagian memori hidupnya dengan perempuannya.  Masih sibuk dengan ronda hariannya sambil tak bosan ngomel sana sini.  Sampai akhirnya kembali secara tak sengaja direkam oleh anak muda kala membantu orang yang nyaris celaka terlindas kereta di stasiun.
Otto dianggap lokal hero setelah rekamannya viral, tapi dia mengganggap hal itu sangatlah tidaklah penting. Â Malah (kembali) emosi dengan anak muda yang ingin mengangkat kehidupannya ke sosial media. Â Tapi siapa sangka, ternyata dunia sosial media yang hiruk pikuk itu menjadi solusi atas masalah yang terjadi pada tetangga, sahabat dan komplek perumahannya.
Menarik sekali menyematkan kisah tentang pentingnya jurnalis sosial media dan pengaruhnya terhadap memecahkan masalah akan hal-hal yang tidak baik dan tak seharusnya terjadi di kehidupan sosial.
5. Kucing
Penampilan seekor kucing yang mencuri perhatian di tengah-tengah alur film ini sungguh menyenangkan, longhair tabby cat yang konon nama aslinya adalah Schmagel ini awalnya selalu membuat kesal Otto. Padahal dia cuma duduk diam di depan garasi, entah kenapa caper dengan Otto.
Sampai akhirnya sang kucing yang selalu diusir Otto dan awalnya 'dilempar' untuk dipelihara tetangga lainnya yang bernama Jimmy, yang hobinya jalan kaki dengan cara yang unik, toh kembali 'harus' dipelihara dengan setengah paksa dengannya. Â Kisah kucing dan manusia pembencinya, dimanapun sudah tentu berakhir menyenangkan. Â Siapa sih yang bisa menolak tatapan kucing yang entah punya ilmu hipnotis dari mana. Sampai-sampai Otto yang suka emosi tak jelas pun akhirnya jatuh hati dan tak kuasa menyuruh turun si bulu dari atas tempat tidurnya.
6. Kardiomiopati hipertrofi
Di masa lampau, Otto bertemu dengan Sonya saat dia gagal tes masuk militer. Â Hal itu dikarenakan dia menderita penyakit jantung langka yang konon terjadi pada 1 dari 500 orang dewasa. Â Kegagalan tersebut toh akhirnya justru merupakan keberuntungan tersendiri karena bertemu dengan kekasihnya yang akhirnya menjadi istrinya, perempuan yang sangat dicintainya, yang berhasil memberikan kepercayaan diri Otto serta meyakinkan dia akan bakat utamanya yaitu di bidang teknik. Â Sampai akhirnya kuliah sesuai dengan apa yang diminatinya dan lulus dengan baik dan akhirnya bekerja sampai akhirnya pensiun.
Di balik nama penyakit yang langka dan unik tersebut, ternyata arti kelainan jantung itu sendiri adalah gambaran bagaimana sebenarnya sejatinya seorang Otto. Â Nama penyakit itu kalau diartikan secara harfiah adalah a big heart. Â Â Sejatinya begitulah seorang Otto, Â orang yang sebenarnya penuh kasih sayang, punya big heart yang hangat walau akhirnya beku dan tak ada semangat lagi untuk hidup, karena kecelakaan yang menimpa perempuan yang sangat dicintainya.
.
Jadi, begitulah sekilas catatan tentang film yang sangat menarik dan hangat itu, silakan ditonton jika ingin kembali menikmati kisah tentang cinta sejati, tetangga yang baik, persahabatan dan hidup sederhana yang harus terus dihadapi dan dinikmati dan terus berusaha menjadi berarti.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H