"Tiga belas adalah angka favoritku" Tandas Aksara tanpa ragu-ragu.
"Kok, bisa begitu?" Adalah Rindu yang menanyaka, juga tanpa ragu.
Percakapan rahasia yang sebenarnya tak pernah terencana, walaupun tak juga sebuah kebetulan, apalagi Aksara pernah berucap:
"Tak ada satu pun hal yang terjadi secara kebetulan di atas dunia ini.."
Rindu masih menyimak.
"Termasuk pertemuan denganmu.." Sambung Aksara kemudian, yang hanya berujung pada tersipu, dan malu tanpa bisa dicegah, oleh pikirannya sekalipun.
Mereka berdua, berbincang, tanpa pernah ingat kejadian tiga belas tahun silam, sampai akhirnya membuka kisah tentang blog lama yang lama tak terjamah..
Sampai akhirnya menemukan komentar mereka masing-masing, di blog masing-masing, saat semuanya telah terjalin, saat Aksara tak bisa lepas dari Rindu, pun sebaliknya, sampai semuanya semakin dalam tenggelam..
Mereka hanya bisa terperangah. dengan sedikit sesal, akan waktu yang berputar cepat dan tak bisa lagi diulang kembali, hanya ada kata kenapa yang tak habis-habis .. kecuali ada sedikit titik kompromi yang akhirnya mereka rasakan, yang Rindu ungkapkan, saat senja menyapa kota tua yang mereka akrabi..
"Mungkin, aku dipertemukan kembali, denganmu, setelah sekian jeda dan kejadian, tak lebih menunggu aku pantas untukmu.."
Aksara hanya menyahut pelan.
"Pun, mungkin akupun demikian, dipaksa waktu untuk berpantas diri dan bertahan sebelum kembali datang untuk membawamu pulang, saat waktunya telah benar-benar siap dan tiba.."
Mereka pun pada akhirnya hanya menghela napas, sembari bersyukur atas napas yang masih ada sehingga bisa kembali menapak ruas jalan yang sama dan menghirup udara yang sama, berdekatan, dan tak pernah ingin lepas ..
--