Tebing tinggi dengan pantai laut di kejauhan di bawah sana, yang selalu terlihat muram di kala senja dan mendadak penuh semangat hidup di saat fajar membangunkan awal waktu, walau seringkali tak pernah berhasil membujukmu untuk melepaskan pelukan saat fajar mengantarkan cahaya ke dalam ruangan tempat kita menghabiskan waktu. Â Tak bosan-bosan seperti itu.
"Kamu masih ingat, saat awal kita bertemu?" Tanyamu tiba-tiba.
Aku menggeleng, dan dirimu pura-pura merengut.
Mentertawakan kepura-puraanmu adalah menyenangkan, sebelum akhirnya kita kembali membahas titik awal cerita yang sama, tentang bagaimana sebenarnya kita bersisian bertahun-tahun tapi seperti ditapiskan oleh kabut, yang tiba-tiba menguak begitu saja beberapa waktu yang lalu..
(bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H