Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Normalisasi Ghibah

13 Februari 2023   11:26 Diperbarui: 13 Februari 2023   11:38 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: rukita.co

Mencoba menjadi pendengar dengan baik, artinya saat berbicara dengan seseorang, cobalah untuk benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan dan memahami sudut pandang mereka.  Tapi tentu saja berusaha menghindari topik yang bisa memicu untuk membicarakan keburukan orang lain.

  • Mencoba berkomunikasi dengan baik, berbicara dengan orang lain dengan hormat dan tidak menyakiti perasaan mereka, memunculkan empati dalam diri secara tidak langsung akan memunculkan juga rasa kasihan akan orang yang akan diburuk-burukkan dalam percakapan.

  • Bagian yang paling penting mungkin juga selalu menghindari gosip, bahkan berusaha menghindari terlibat dalam gosip dan jangan membantu menyebar informasi yang mungkin merugikan orang lain.  Kata orang kalimat A di mulut seseorang bisa jadi Z di telinga yang lainnya.  Pesan berantai yang rentan biasa dalam proses penyampaiannya.  Sangat berbahaya jadinya.

  • Bagian pamungkasnya adalah berusaha berpikir sebelum berbicara, jadi selalusebelum berbicara tentang seseorang, pertimbangkan apakah apa yang ingin dikatakan benar-benar penting dan memiliki nilai positif.  Mereduksi ucapan menjadi hal-hal yang baik saja, hal-hal yang buruk biar disimpan di dalam hati, atau dituli di tempat yang tersembunyi.

  • Maunya sih dengan mempraktikkan tips ini dapat membantu menghindari menggunjing orang lain dan membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Walau tentu saja perlu belajar dan praktek lebih keras lagi untuk mewujudkannya.  Tulisan ini pun sebenarnya hanya sebagai pengingat diri, yang sering alpa- bahwa seakan-akan membicarakan kekurangan itu adalah hal yang normal dan wajar, padahal sudah tentu kebalikannya.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun