Masalah turunan dari masalah upgrade dan penambahan jumlah adalah jika pesepeda tak bisa menentukan skala prioritas. Â Mana yang harus didahulukan, mana yang memang tak diperlukan. Â
Tapi kadangkala kalap mata, apalagi saat-saat diskon di market place maupun di toko suku cadang sepeda.  Beda sedikit harga jadi tergoda, akibatnya lupa lagi dengan prioritas. Â
Sudah gitu, limbah alias part yang sudah keburu di upgrade jadi memenuhi gudang.  Tentu saja ini tak berpengaruh dengan pesepda yang tak mikirin budget samal sekali.
Puncak dari segala godaan akibat benda bernama sepeda itu adalah sesuatu yang bernama khilaf, namanya godaan itu pasangannya ya khilaf.  Akibat tak bisa menahan hasrat saat melihat-lihat koleksi kawan, melihat di grup pesepeda di facebook, melihat diskon, menonton youtube dan apapun sumber kekhilafan. Â
Sampai-sampai pehobi apapun jika melihat kesempatan untuk menambah koleksinya pasti berkilah bahwa : lebih baik menyesal membeli daripada menyesal tidak membeli. Â Duh!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H