Lagi-lagi campuran bumbu yang kaya, aroma yang kuat, dan semua yang mendefinisikan rasa enak ada di nasi Kapau. Baru kali itu saya makan sambil terharu, bisa-bisanya makanan seenak itu hadir di dunia dan tercipta di kota Bukittinggi.
Benar-benar situasi makan yang mengharukan, saya tidak mengada-ada. Rasanya malu kalau mengingat mata saya sampai berkaca-kaca, bersyukur karena diberi kesempatan merasakan masakan enak langsung dari tempat asalnya.
Sampai mobil travel datang pun, saya minta untuk bertahan menunggu. Menunggu saya menghabiskan surga dunia berbentuk makanan yang seumur-umur belum pernah dirasakan sensasinya. Beberapa rumah makan Padang yang pernah saya coba, memang tak bisa dibandingkan dengan nasi Kapau yang saat itu saya rasakan.
Saya saat itu pun berdoa supaya diberi kesempatan lagi ke Bukittinggi, dan kembali bisa menikmati Nasi Kapau di situ. Syukurnya doa saya terkabul setahun kemudian. Kembali bisa menikmati masakan paling enak yang pernah saya rasakan di Minangkabau.
Duh, jadi ingin ke sana lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H