Hari Kedua
Pagi-pagi sekali, setelah mengucapkan terimakasih dan pamit sama petugas pom bensin yang baik hati. Â Meneruskan perjalanan pelan-pelan karena tanjakan di Wonogiri elevasinya benar-benar ngajak becanda. Â
Begitu terus melewati daerah Ngadirojo, lalu mampir sarpan soto ayam di Sidoharjo dan lanjut melewati Jatisrono. Di daerah terakhir ini sempat mampir di sebuah bengkel sepeda dan berkenalan dengan penduduk setempat, yang kemudian setelah ngobrol melepas kepergian dengan kalimat : "Nanti ada dua tanjakan yang cukup tinggi di depan sana, mas". Ealah.
 Untungnya tanjakan di sekitar Slogohimo dan  Purwantoro bisa dilewati, sampai akhirnya sampai di provinsi ketiga Jawa Timur!
Sedari perbatasan jalan akhirnya datar, walau cukup membosankan dan terasa lebih capek. Â Walaupun tanjakan itu awalnya melelahkan tapi sehabisnyua pasti ada turunan, yang merupakan bonus yang menyenangkan bagi pesepeda. Â
Siang hari akhirnya sampai di kota Ponorogo, dimana sudah ditunggu oleh sahabat yang cuma bisa geleng-geleng kepala karena awalnya dia meminta untuk naik kereta atau bisa saja.Â
Rencana membawa mobil rental malam itu dibatalkan, karena teringat jalur Ponorogo-Wonogiri yang sepertinya cukup menyeramkan jika dijalani sendirian naik mobil, baru kemudian pagi besoknya baru pulang dengan Surly yang beristirahat di bagasi belakang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H