Mohon tunggu...
Dian Alifirdaus
Dian Alifirdaus Mohon Tunggu... Petani - Penulis Pembaca dan Pendengar

Tidak semua yang mengkilap itu emas atau berlian.Tak penting bagaimana bangkainya, namun lihatlah! Apakah ada yang istimewah dalam hatinya💕 Instagram @dian_alifirdaus 💕

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dewi Lintah

29 Januari 2020   21:07 Diperbarui: 3 Februari 2020   11:54 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi picijo.com

Bu Lilis pun meminta ijin pamit, ia bermaksud untuk mengembalikan tanaman tersebut ke asal tempatnya.

*****

" Ingat anak-anak kalau tidak mau di cubit jangan mencubit, kalau tidak mau dilempar jangan melempar. akibatnya kalian yang merasakan sendiri ," sang wali kelas mengingatkan, sang wali kelas mengelus kepala Bento yang menganguk,  secercah senyum melihat itu sudah mulai menemukan keceriaan.

" Jangan jahil lagi ya sama teman kamu, kamu harus menyayangi mereka. jangan mencuri lagi  jangan bikin mereka menangis lagi dengan ulahmu,"  wali kelas itu menasehati Bento...

" Haaaaa ia nanti kamu dimimpimu ketemu Dewi lintah dari danau rawa Begung lagi, " ledek Joni. Disambut tawa anak-anak lainya.

" Sudah-sudah tidak baik mengejek begitu, ya sudah keluarkan buku bahasa kalian. Hari ini kita belajar membuat kerangka Cerpen," sang wali kelas memulai jam pelajaran pagi itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun