" Bento kamu kenapa lagi nak,"Â Â bapaknya bertanya. Bento pun menjawab dengan rasa gugup bahwa ia bermimpi lagi bertemu dengan perempuan bermuka aneh di danau rawa Begung, mimpi itu sama persis seperti yang terjadi pada tidur siangnya.
Ia juga menceritakan ada banyak lintah yang menghinggapi tubuhnya. Sepanjang malam itu Bento tak tidur lagi, jika ia tidur mimpi itu datang dan menerornya lagi. Termasuk kedua orang tuanya berjaga-jaga tanpa tidur.
******
Sejak kejadian itu Bento sudah tidak bisa tidur, ia takut mimpi itu datang lagi. Badanya kurus kurang tidur, Â bola matanya seperti panda berwarna gelap coklat. Jika di sekolah ia lebih banyak melamun, sekuat mungkin ia berusahamenahan rasa kantuk yang menderahnya, semua itu ia lakukan untuk menghindari mimpi itu lagi.
Bahkan ia tak pernah berbuat jahil lagi dengan teman-temanya, bahkan ia merasa kesepian tak bisa leluasa lagi merasakan kegembiraan di sekolah. Wali kelasnya juga merasa prihatin dengan kejadian yang menimpah Bento. Bento tetap bersekolah hanya saja ia tidak bisa mengikuti pelajaran, ia lebih banyak melamun.
Akhirnya pihak sekolah pun mengizinkan pada Bento untuk libur, tujuanya untuk memulihkan kondisi anak tersebut. Semua guru heran akan hal itu karena Bento terkenal anak yang jahil badung dan tak ramah jarang sekali anak itu mengalami hal hal yang tak biasanya, justru sikap badunghya itu membuat sebagian siswa merasa was was.
Bu Lilis yang waktu itu sebagai guru pengawas pada waktu kunjungan mencoba mencari tahu apa yang menyebabkan Bento seperti itu. Bu Lilis pun mendatangi rumah Bento, dan memintah orang tua Bento untuk menceritakan hal apa yang terjadi. Di rumah itu orang tua Bento menceritakan krologis yang anaknya hadapi tiap menjelang tidur. Barulah Bu Lilis paham sumber akan masalahnya.
" Oh jadi seperti itu kejadianya, boleh Bentonya kesini sebentar nak," pangil bu Lilis penuh empati. Dan Bento pun mulai bercerita panjang lebar.
" Ohhh jadi anak ibu ini pas melakukan kunjungan pada waktu itu, dia mengambil tanaman di danau rawa Begung, di mana sayang tanaman itu kamu taruh,"
Bento melangkah ke terasa depan dan mengarahkan jari telunjuk ke pot bunga mawar. Bu Lilis pun mengambil tanaman itu, dan ia wadahi dengan kantong kresek. Hari ini juga tanaman itu harus di kembalikan tidak boleh menunda-nunda lagi, semakin di tunda mimpi buruk bertemu perempuan menyeramkan itu akan membuat Bento sakit.
" Lain kali kalau mengambil sesuatu nak Bento harus ijin sama yang punya, mungkin yang punya tanaman ini penunggu danau rawa Begung, bisa saja kan ada mahluk halus di situ," nasehat Bu Lilis bijak.