Mohon tunggu...
Rudi I
Rudi I Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang belajar sastra Inggris 🇬🇧
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selamat datang di blog yang membahas tentang kebarat-baratan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sistem Pergerakan Demokratisasi Zaman Dulu

30 Juni 2021   07:47 Diperbarui: 30 Juni 2021   07:50 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: britannica.com

Demokrastisasi adalah sistem perubahan rezim politik yang bertujuan untuk memperkuat kekuatan politik seperti strategi perang dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Gelombang Demokratisasi

Gelombang Demokratisasi I (1828-1926)

Pada periode ini lebih dari 30 negara setidaknya telah memiliki lembaga demokrasi di tingkat nasional. Dimulai dari negara-negara kategori A hingga F. Sebagai contoh negara yang mengawali demokrasi adalah AS.

Gelombang Demokratisasi Balik I (1922-1946)

Pada tahun 1920-30-an terjadi pergeseran demokrasi dan gerakan kembali bentuk ke otoriter. Pada tahun berikutnya, negara-negara kategori C hingga F, contohnya Italia di bawah Mussolini, Jerman di bawah Hitler, dan Portugal di bawah Salazar tiba-tiba balik ke arah totaliterisme, komunisme, fasisme, dan militiaterisme praktis mendominasi wacana gelombang ini.

Gelombang Demokratisasi II (1943-1962)

Setelah perang dunia II, negara-negara yang kalah perang mengikuti dinamika politik internasional. Contohnya Jepang dan Italia yang mengikuti jejak sekutu, sedangkan Jerman terbagi menjadi dua bagian, yaitu barat yang demokrasi dan timur yang komunisme. Kemudian disusul negara-negara kategori E sampai F, yaitu Uni Soviet. Saat runtuhnya kolonialisme barat, lahirlah negara-negara baru, seperti Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, dll.

Gelombang Demokratisasi Balik II (1958-1975)

Gelombang demokrasi ini disebut fase berdarah, dan hanya negara-negara kategori A, C, dan G yang terhindar dari fenomena ini. Di fase ini sekitar 22 negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang kembali ke otoriterisme. Hal yang penting dari fase ini adalah bergabungnya kekuatan elit militer dan sipil sama-sama mengelola kekuasaan secara sinergis otoriterian dan Eropa sedang memantapkan diri untuk perang dingin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun