Dalam adaptasi Diplomasi Digital, saat ini mayoritas pemimpin negara mempromosikan kebijakan ataupun menjelaskan posisi Negaranya dalam suatu konflik dengan hanya mengunggah sebuah uraian kata atau gambar dalam sosial media. Contohnya adalah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang memiliki akun Twitter yang sering mengunggah sebuah uraian.
Dengan tagar yang digunakan olehnya dalam biografi akun twitter yakni #MenujuIndonesiaMaju cukup menjelaskan bahwasanya Indonesia sedang berusaha menjadi sebuah negara yang kompetitif untuk mencapai sebuah kepentingan nasional Indonesia dalam menjadi negara maju.
Hubungannya apa dengan Diplomasi Digital? Jika dipikirkan sebuah tagar sederhana yang diunggah oleh Presiden Joko Widodo bisa diartikan sebagai sebuah promosi untuk negara lain untuk berpartisipasi dalam pengembangan Indonesia menjadi negara maju sehingga menciptakan sebuah efek domino pada masyarakat maupun negara lain.
Untuk negara lain tagar tersebut dapat diartikan sebagai sebuah ajakan untuk melakukan segala jenis investasi yang dapat memajukan satu sama lain, untuk masyarakat tagar tersebut merupakan sebuah statement bagi masyarakat lokal bahwasanya misi utama Presiden Joko Widodo dalam periode kepemimpinannya adalah memajukan Indonesia agar dapat menjadi sebuah negara maju (Developed Countries).
Tak hanya itu, penggunaan sosial media oleh pejabat pemerintahan untuk melakukan diplomasi digital tidak hanya dilakukan oleh Presiden Saja.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam acara International Seminar of Digital Diplomacy di Ruang Nusantara, Kementerian Luar Negeri pada 12 Juli 2018 lalu berpendapat “Teknologi digital dan media sosial adalah aset diplomasi. Promosi diplomasi digital pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta atau hampir 50% dari populasi”.
Hal ini mengartikan bahwa Kementerian Luar Negeri mendukung penerapan diplomasi digital guna mempromosikan negara. Jika dilihat dari jejaring sosial media, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi terlihat aktif mengunggah berbagai jenis kegiatan kenegaraan.
Salah satunya yang memiliki pernyataan diplomasi adalah unggahan-nya pada twitter pada tanggal 26 April 2022 lalu yang menampilkan pernyataan berikut “Spoke on the phone with Foreign Minister @DmytroKuleba of Ukraine. FM Kuleba Updated the current situation in Ukraine, including the humanitarian crisis. I conveyed Indonesia’s Readiness to provide humanitarian assistance for the people in Ukraine”.
Unggahan tersebut merupakan sebuah pernyataan jelas oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi untuk menerangkan posisi Indonesia dalam konflik Ukraina - Rusia adalah pro Ukraina yang siap untuk menyediakan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Ukraina yang terdampak konflik tersebut.
Hasil dari unggahan tersebut adalah diberikannya komentar positif dalam unggahannya tersebut yang menjelaskan tentang kebijakan yang diambil oleh Indonesia dalam merespon konflik Ukraina - Rusia.