Mohon tunggu...
Rizky C. Saragih
Rizky C. Saragih Mohon Tunggu... Administrasi - Public Relations

Lihat, Pikir, Tulis. Communications Enthusiast | @rizkycsaragih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masih Mahasiswa Jadi Konsultan Humas?

27 Maret 2018   23:28 Diperbarui: 28 Maret 2018   00:37 1878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reylando E. Putra (Perhumas) bercerita pengalaman praktis menjadi PR di perusahaan. dok. MavenPRO UI

Tepat pada siang hari seusai saya sharing seputar manajemen krisis PR di Universitas Nasional (UNAS) Jakarta, di perjalanan pulang  mengendarai motor, smartphone saya pun berdering, ternyata dari ketua umum Perhumas Agung Laksamana yang menelpon saya. 

"Bos, lagi dimana? Ini ada Kenny dari MavenPRO UI perlu kita bina nih, lu bantuin handle ya, nanti kontak lu gue kasih dia," ujar Agung Laksamana dengan gaya milenial nan asiknya, walaupun beliau adalah sosok yang senior dan tenar di dunia kehumasan, tetapi gayanya begitu asik.

Apa itu Maven PRO UI?

Singkat cerita saya masih belum begitu paham apa itu MavenPRO UI dan mau bagaimana dengan Perhumas. Tak lama kemudian Kenny selaku Managing Director MavenPRO UI (mahasiswa aktif Universitas Indonesia) menghubungi saya dan kami berdiskusi langsung. MavenPRO UI merupakan communications consulting club Universitas Indonesia, ibaratnya selama ini yang kita tahu di kampus-kampus ada klub fotografi, seni, musik, pecinta alam, menariknya di UI ada klub konsultan komunikasi yakni MavenPRO UI. Keren!

Dibentuk pada tahun 2015, tahun ini sudah masuk batch ke-5. Alumni konsultan MavenPRO UI sudah sebanyak 60 orang yang pastinya mahasiswa Universitas Indonesia keseluruhannya. Sebanyak lebih dari 15 klien sudah bekerjasama dengan MavenPRO UI. Klien sesungguhnya, klien dan industri nyata, mahasiswa UI yang mendaftarkan diri menjadi konsultan MavenPRO  UI akan benar-benar menjadi konsultan humas/PR bagi para kliennya.

Klien-klien Maven PRO UI pada batch sebelumnya. dok. Maven PRO UI
Klien-klien Maven PRO UI pada batch sebelumnya. dok. Maven PRO UI
Satu buah inisiasi yang saya rasa sangat bagus, benar adanya MavenPRO UI pun merupakan The Leading CCC (Communications Consulting Club) di Indonesia yang diorganisir oleh mahasiswa/i. 

Dengan terpilihnya mereka menjadi anggota konsultan di MavenPRO UI, mereka tidak lagi hanya mendengarkan teori kehumasan akan tetapi bisa mempraktikan keilmuan humasnya tersebut kepada klien-kliennya. 

Tidak main-main, klien terdahulu dari batch ke-1 sampai ke-3 pun bukanlah instansi ecek-ecek. Sebut saja WWF, Indorelawan.org, Haruka Edu sampai Kementerian Keuangan RI pernah mempercayakan untuk menggerakan aspek komunikasi mereka melalui MavenPRO UI. Projek yang mereka lakukan bersifat pro bono, artinya MavenPRO UI tidak menerima atau mengenakan biaya untuk para klien, begitupun sebaliknya. Benar-benar pure mereka ingin mempelajari dunia PR secara nyata.

Perhumas X MavenPRO UI

Mereka yang terpilih untuk bergabung sebagai konsultan di MavenPRO UI akan begitu saja meng-handle klien? Tentu saja tidak, walaupun kebanyakan konsultan MavenPRO UI batch tahun 2018 ini adalah mahasiswa ilmu komunikasi terlebih lagi ada beberapa mahasiswa/i dari latar belakang jurusan teknik elektrik, ekonomi, sains komputer sampai kriminologi. 

Pada setiap batch MavenPRO UI selalu memasukkan program yang bernama capacity development sebelum mereka menghadapi klien. Fungsinya adalah semata-mata memantapkan ilmu kehumasan dalam aspek teknis dan realistis lapangan bagi kliennya masing-masing.

Capacity development partners terdahulu dan Perhumas menjadi partner (mentor) pada batch tahun ini. dok. MavenPRO UI
Capacity development partners terdahulu dan Perhumas menjadi partner (mentor) pada batch tahun ini. dok. MavenPRO UI
Pada batch sebelumnya, Maven PRO UI menggandeng berbagai pihak untuk menjadi mentor mereka. Dari mulai Edelman PR, Maverick PR sampai Group M telah berhasil berkolaborasi dengan para konsultan MavenPRO UI mempersiapkan apa saja yang perlu diketahui dan dilakukan konsultan. Tahun ini Perhumas menyambut positif pengajuan MavenPRO UI untuk menjadi mentor dalam memberikan wawasan seputar industi kehumasan sampai pada nantinya membimbing dan memberi masukan kepada para konsultan ketika menjalankan projek humas klien mereka masing-masing.

Capacity Development Session 1

Menggambarkan situasi industri humas di lapangan agar mereka siap secara teoritis dan praktis. dok. MavenPRO UI
Menggambarkan situasi industri humas di lapangan agar mereka siap secara teoritis dan praktis. dok. MavenPRO UI

Pada kesempatan mentoring sesi pertama ini, saya bersama Reylando mewakili Badan Pengurus Pusat (BPP) Perhumas memiliki agenda kurikulum untuk memperkenalkan dunia public relations. 

Dimulai dari Basic PR, PR Research, PR Strategic Plan & Evaluation sampai PR Consultancy. Kebetulan saya pernah berada pada industri konsultan PR, dengan senang hati saya sharing lika-liku serta detail dari industri tersebut. Begitu juga dengan Reylando, ia dengan antusias berbagi seputar apa yang harus dan tidak harus dilakukan seorang konsultan humas/PR. 

Pemaparan materi berlangsung sangat seru, terlebih lagi saya pribadi sangat ingin memberikan pemahaman yang jelas kepada konsultan yang merupakan mahasiswa non-komunikasi. Jangan sampai PR dalam benak mereka adalah ngundang media doang.Lebih kompleks daripada itu, fungsi strategis perusahaan tepatnya.

Reylando E. Putra (Perhumas) bercerita pengalaman praktis menjadi PR di perusahaan. dok. MavenPRO UI
Reylando E. Putra (Perhumas) bercerita pengalaman praktis menjadi PR di perusahaan. dok. MavenPRO UI
Sempat apatis ketika sesi paparan selesai, apakah akan ada pertanyaan? Ternyata ada, lalu apakah pertanyaannya berbobot? Ternyata YA! Di luar dugaan, para konsultan ini memang benar-benar berniat untuk mendalami dunia humas/PR dengan bergabung di MavenPRO UI. Terbukti dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mereka yang berbobot, tidak lagi teoritis, mereka benar-benar mendengarkan paparan dan gambaran nyata dunia PR yang kami jelaskan dan nyambung. 

Rasanya waktu sesi pertanyaan 30 menit sangatlah kurang bagi mereka, alhasil berebutan untuk bertanya. Capacity development sesi pertama pun usai dikarenakan keterbatasan waktu sewa tempat yang diinisiasi teman-teman MavenPRO UI. 

Ya, mereka sengaja menempatkan di salah satu cafe bilangan kota Depok dekat dengan kampus Universitas Indonesia agar suasananya lebih santai. By the way, BOX Gundar Cafe ini baru saja dirilis awal Januari 2018 dan mereka tidak mengenakan biaya sewa tempat kepada MavenPRO UI, well guys you already did the PR way, high effective with low (or no) budgets.

Capacity Development Session 2

Luciana Budiman (Perhumas) menjabarkan tentang analisis media. dok. MavenPRO UI
Luciana Budiman (Perhumas) menjabarkan tentang analisis media. dok. MavenPRO UI

Rizki Syahmanda (Perhumas). dok. MavenPRO UI
Rizki Syahmanda (Perhumas). dok. MavenPRO UI

Rivan A. Tanjung (Perhumas). dok. MavenPRO UI
Rivan A. Tanjung (Perhumas). dok. MavenPRO UI
Sesi mentoring kedua berlangsung di lokasi yang berbeda, kali ini di Gedung Perpustakaan Nasional RI di bilangan Jakarta Pusat. Pengisi materinya pun berganti yakni Luciana Budiman, Rizki Syahmanda dan Rivan Aulia Tanjung yang ketiganya dari Badan Pengurus Pusat (BPP) Perhumas juga. 

Pada kesempatan ini kurikulum materinya antara lain adalah Media Relations, Community Engagement dan Client Service. Selangkah lebih dekat lagi dengan kesempatan untuk memulai projek klien, materi-materi tersebut diharapkan semakin memperuncing pengetahuan dan skill para konsultan nantinya.

Klien-klien MavenPRO UI pada batch 2018. dok. MavenPRO UI
Klien-klien MavenPRO UI pada batch 2018. dok. MavenPRO UI
Konsultan MavenPRO UI yang berjumlah total 16 orang ini dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok memegang satu klien. Mereka harus benar-benar mempersiapkan diri sebagai konsultan PR beneran!

Harus siap dengan kondisi industri klien yang akan mereka hadapi. Siapa saja klien MavenPRO UI tahun ini? Yakni APRIL Group, Mien R. Uno Foundation, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan Islamic Relief, menarik bukan? 

Akhirnya, seperti yang sering saya ucapkan kepada teman-teman mahasiswa apa yang menjadi andalan praktisi humas/PR untuk sukses di era disrupsi terutama untuk profesi ini, salah satunya adalah jam terbang. 

Beruntung sekali mereka bisa berada pada kesempatan meng-handle perusahaan-perusahaan besar untuk aspek kehumasan/PR. Semoga nantinya tidak berhenti sampai situ saja, banyak membaca buku kehumasan/PR, networking dengan banyak orang dari berbagai industri akan sangat membantu seseorang untuk berkarir di dunia public relations.

Contoh kecil nan nyata di depan saya, senada dengan buku Public Relations in The Age of Distruption, tantangan profesi PR tidak lagi lintas universitas, akan tetapi dari lintas fakultas itu sendiri, men itu anak teknik, sains, ekonomi belajar PR men, what?! Hal ini tidak menyurutkan saya, teman-teman, dan saya yakin seluruh mahasiswa/i komunikasi di Indonesia pada dunia humas/PR, justru ini berarti teman-teman calon PR ataupun kita yang sekarang tengah berada dalam profesi humas/PR ini harus belajar dan explore lebih!

Selamat mengarungi samudera kehumasan, MavenPRO UI!

#IndonesiaBicaraBaik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun