Mohon tunggu...
Abdul Razaq
Abdul Razaq Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aktivis Sosial dan Keagamaan

Memanfaatkan Hidup untuk Hidup Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meneropong PATBM: Peluang dan Tantangan Perlindungan Anak

18 Mei 2024   19:00 Diperbarui: 18 Mei 2024   19:03 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stigma sosial terhadap anak-anak yang menjadi korban kekerasan atau eksploitasi bisa menghambat efektivitas PATBM. Stigma ini seringkali membuat korban dan keluarganya enggan melaporkan atau mencari bantuan, sehingga penting untuk mengedukasi masyarakat agar lebih terbuka dan mendukung korban.

Pelatihan dan sosialisasi berkelanjutan bagi para pelaksana PATBM di tingkat komunitas, penting menjadi program dalam PATBM. Tanpa pelatihan yang memadai, para pelaksana mungkin tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan program ini secara efektif. Oleh karena itu, investasi dalam pelatihan dan peningkatan kapasitas sangat penting.

Dukungan dari pemerintah dan lembaga non-pemerintah serta stakeholder yang lain akan berpengaruh dalam pelaksanaan PATBM. Tanpa dukungan dari berbagai pihak, PATBM akan sulit untuk berjalan dengan baik. Dukungan ini bisa berupa pendanaan, kebijakan, maupun fasilitas yang diperlukan untuk mendukung program PATBM.

Gambar Koleksi Pribadi
Gambar Koleksi Pribadi

Selain peluang tantangan sebegaimana tersebut di atas, pada tingkat masyarakat, program-program PATBM dapat mencakup kegiatan-kegiatan seperti pelatihan kader perlindungan anak, konseling dan pendampingan bagi anak-anak dan orang tua, aktivitas pengembangan komunitas untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi tumbuh kembang anak. Selain itu, dapat memfasilitasi pembentukan Kelompok Peduli Anak (KPA) di tingkat kelurahan/desa, yang berperan aktif dalam mengidentifikasi dan menangani kasus-kasus perlindungan anak di lingkungan mereka.

PATBM menawarkan banyak peluang untuk meningkatkan perlindungan anak dengan melibatkan masyarakat secara aktif. Namun, tantangan yang ada juga tidak boleh diabaikan. Diperlukan upaya berkelanjutan, sumber daya yang memadai, dan koordinasi yang baik untuk memastikan keberhasilan program ini. Dengan komitmen bersama, perlindungan anak yang holistik dan efektif dapat diwujudkan, memberikan masa depan yang lebih cerah bagi anak. (KangRozaq)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun