Stigma sosial terhadap anak-anak yang menjadi korban kekerasan atau eksploitasi bisa menghambat efektivitas PATBM. Stigma ini seringkali membuat korban dan keluarganya enggan melaporkan atau mencari bantuan, sehingga penting untuk mengedukasi masyarakat agar lebih terbuka dan mendukung korban.
Pelatihan dan sosialisasi berkelanjutan bagi para pelaksana PATBM di tingkat komunitas, penting menjadi program dalam PATBM. Tanpa pelatihan yang memadai, para pelaksana mungkin tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan program ini secara efektif. Oleh karena itu, investasi dalam pelatihan dan peningkatan kapasitas sangat penting.
Dukungan dari pemerintah dan lembaga non-pemerintah serta stakeholder yang lain akan berpengaruh dalam pelaksanaan PATBM. Tanpa dukungan dari berbagai pihak, PATBM akan sulit untuk berjalan dengan baik. Dukungan ini bisa berupa pendanaan, kebijakan, maupun fasilitas yang diperlukan untuk mendukung program PATBM.
Selain peluang tantangan sebegaimana tersebut di atas, pada tingkat masyarakat, program-program PATBM dapat mencakup kegiatan-kegiatan seperti pelatihan kader perlindungan anak, konseling dan pendampingan bagi anak-anak dan orang tua, aktivitas pengembangan komunitas untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi tumbuh kembang anak. Selain itu, dapat memfasilitasi pembentukan Kelompok Peduli Anak (KPA) di tingkat kelurahan/desa, yang berperan aktif dalam mengidentifikasi dan menangani kasus-kasus perlindungan anak di lingkungan mereka.
PATBM menawarkan banyak peluang untuk meningkatkan perlindungan anak dengan melibatkan masyarakat secara aktif. Namun, tantangan yang ada juga tidak boleh diabaikan. Diperlukan upaya berkelanjutan, sumber daya yang memadai, dan koordinasi yang baik untuk memastikan keberhasilan program ini. Dengan komitmen bersama, perlindungan anak yang holistik dan efektif dapat diwujudkan, memberikan masa depan yang lebih cerah bagi anak. (KangRozaq)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H