Pada tahun 2014, Jose Maria Bartomeu diangkat sebagai presiden Barcelona dengan ambisi besar untuk menjaga kesuksesan klub, terutama setelah era emas di bawah kepemimpinan Pep Guardiola. Sayangnya, keputusan-keputusan finansial yang dibuat selama masa jabatannya tidak hanya gagal mempertahankan Barcelona di puncak Eropa, tetapi juga memicu krisis keuangan yang besar. Setelah pengunduran dirinya pada tahun 2020, klub menemukan diri mereka terjerat utang lebih dari 1,2 miliar euro yang mengancam keberlanjutan dan stabilitas jangka panjang klub. Â
Strategi Transfer yang GagalÂ
Setelah kepergian Neymar pada 2017, Barcelona menggunakan dana dari transfer tersebut untuk membeli beberapa pemain besar yang diharapkan mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan Neymar. Namun, transfer besar-besaran ini—termasuk Philippe Coutinho, Ousmane Dembele, dan Antoine Griezmann—tidak memenuhi ekspektasi. Coutinho yang dibeli dari Liverpool dengan harga sekitar 135 juta euro gagal tampil optimal, sedangkan Dembele dan Griezmann mengalami masalah adaptasi dan cedera.Â
Meskipun tujuannya adalah untuk melanjutkan kesuksesan di Liga Champions, pembelian pemain-pemain ini justru berdampak negatif pada situasi keuangan Barcelona. Selain biaya transfer yang tinggi, gaji yang diberikan kepada para pemain ini juga menjadi beban bagi klub. Ketiga pemain tersebut gagal memenuhi ekspektasi dan akhirnya menjadi aset yang sulit dijual atau dipindahkan ke klub lain, sehingga klub tetap harus menanggung gaji mereka yang tinggi.Â
Dampak Pandemi terhadap Pendapatan Klub
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia pada awal tahun 2020 memperparah kondisi keuangan klub. Ketika stadion ditutup untuk penonton, pendapatan dari tiket pertandingan (match day revenue), yang selama ini menjadi salah satu sumber pemasukan utama Barcelona, menghilang sepenuhnya. Selain itu, pemasukan dari merchandise dan hak siar juga mengalami penurunan yang signifikan. Barcelona yang pada dasarnya sudah menghadapi kesulitan likuiditas akibat tingginya biaya operasional, semakin terpuruk dengan hilangnya pendapatan akibat pandemi.Â
Pendapatan sponsor juga menurun karena para sponsor enggan untuk memperbarui atau menambah nilai kontrak mereka dengan klub yang sedang terpuruk. Hal ini memaksa Barcelona bergantung pada pinjaman dan restrukturisasi utang untuk tetap menjalankan operasi harian klub, termasuk pembayaran gaji pemain dan staf. Di tambah dengan rendahnya pendapatan akibat pandemi virus corona, telah mendorong Barcelona hampir bangkrut. Selain itu, Bartomeu juga dikritik karena gagal mengelola pendapatan klub dengan baik. Situasinya sedemikian rupa sehingga pendapatan dari sponsorship dan hak siar tidak cukup untuk menutupi biaya operasional, dan proyek ambisius Espai Barca untuk merenovasi stadion Camp Nou tidak memiliki dana yang diperlukan.
Struktur Gaji yang Tidak SeimbangÂ
Salah satu keputusan paling kontroversial selama masa jabatan Bartomeu adalah kenaikan gaji besar-besaran yang diberikan kepada Lionel Messi. Pada puncaknya, Messi menerima hampir 50% dari total anggaran gaji klub. Meskipun Messi adalah salah satu pemain terbaik dunia, struktur gaji ini menyebabkan masalah besar bagi keuangan klub, karena Barcelona tidak mampu mematuhi aturan Financial Fair Play (FFP) yang ditetapkan oleh UEFA. Kenaikan gaji ini tidak hanya menyulitkan Barcelona dalam menyeimbangkan keuangan, tetapi juga menciptakan ketidakseimbangan di antara para pemain, yang pada akhirnya turut memengaruhi keharmonisan dalam tim.
Proyek Espai Barca yang Terbengkalai
Di tengah situasi finansial yang genting, Bartomeu juga meluncurkan proyek ambisius bernama Espai Barca, yang bertujuan untuk merenovasi stadion Camp Nou serta membangun fasilitas modern lainnya. Proyek ini membutuhkan dana besar, namun pada kenyataannya, klub tidak memiliki modal yang cukup untuk membiayai pembangunan ini. Penundaan proyek dan biaya yang terus meningkat tanpa pendanaan yang stabil memperburuk situasi keuangan Barcelona. Proyek yang seharusnya meningkatkan pendapatan jangka panjang malah menjadi beban finansial tambahan.Â
Joan Laporta Restrukturisasi KeuanganÂ
Â
Bartomeu mengundurkan diri pada Oktober 2020. Joan Laporta kembali sebagai presiden Barcelona dengan tanggung jawab memperbaiki keuangan klub. Laporta telah mulai melakukan serangkaian langkah restrukturisasi, seperti pemotongan gaji dan restrukturisasi utang, tetapi ia masih harus menghadapi tantangan besar. Kepergian Messi pada tahun 2021 juga merupakan bagian dari upaya klub untuk memulihkan keuangannya, meskipun mendapat kritik luas dari para penggemar.
Laporta juga mengupayakan berbagai strategi baru, seperti mengurangi jumlah pemain dengan gaji tinggi, menjual beberapa aset klub, serta mencari sponsor dan investor baru yang bersedia bekerja sama dalam proyek jangka panjang. Langkah-langkah ini diambil dengan harapan bahwa Barcelona dapat kembali meraih kejayaannya, baik di level nasional maupun internasional.
Masa Depan Cerah di Tangan Laporta
Saat ini, Barcelona berupaya untuk pulih dari krisis dengan pendekatan yang lebih bijaksana dan berkelanjutan. Salah satu kunci keberhasilan mereka adalah terus menarik sponsor dan meningkatkan pendapatan melalui saluran non-pertandingan, seperti e-commerce, lisensi, dan media digital. Joan Laporta dan manajemennya berfokus pada transparansi keuangan dan pengelolaan dana yang lebih hati-hati, agar tidak mengulang kesalahan masa lalu.
Namun, perjalanan menuju pemulihan penuh masih panjang, dan klub perlu menghadapi berbagai tantangan dalam prosesnya. Barcelona yang baru ini perlu tetap berada di jalur restrukturisasi, menjaga kedisiplinan finansial, dan memastikan bahwa kejayaan yang mereka bangun di atas lapangan bisa sejalan dengan stabilitas finansial yang terjaga.
Barcelona Setelah di Latih Hansi Flick
Hansi Flick dikenal dengan karyanya yang proaktif, disiplin, dan dinamis. Di Bayern, Flick menggunakan kekuatan, tenaga, dan serangan cepat yang besar hingga mampu menembus pertahanan lawan. Di Barcelona, ide tersebut sepertinya sudah diterapkan. Meski Barcelona punya tradisi bermain penguasaan bola, Flick berhasil memadukan warisan tersebut dengan pendekatan yang lebih agresif, memanfaatkan pemain untuk menekan lawan di awal permainan dan dengan cepat merebut bola di tengah lapangan.
Kemenangan 4-1 melawan Bayern Munich menjadi pertanda bagaimana Barcelona bisa bermain bagus bersama Flick. Serangan cepat dihasilkan dari kerja sama yang baik antara lini tengah dan depan, menciptakan peluang dan mencetak gol-gol penting. Hal itu menunjukkan para pemain Barcelona mulai memahami dan menerapkan strategi Flick, bahkan saat menghadapi mantan timnya yang mendominasi Eropa.
Kemunculan Pemain Muda
Flick dikenal sebagai pelatih yang mendukung perkembangan pemain muda, dan di Barcelona poin tersebut tak luput dari perhatiannya. Pemain seperti Pedri, Gavi, Alejandro Balde dan Lamine Yamal kini memainkan peran besar di starting lineup. Flick yakin para pemain muda Barcelona adalah aset yang bisa membawa tim menuju kesuksesan jangka panjang. Kemenangan melawan Bayern juga menunjukkan kontribusi besar para pemain muda yang tampil percaya diri dan menjalankan tugasnya dengan baik. Dengan cara ini, Flick berpeluang membangun basis yang kokoh dan berjangka panjang di Barcelona. Â
Harapan Masa Depan Barcelona di Bawah Hansi Flick
Awal yang mengesankan ini meningkatkan ekspektasi terhadap Hansi Flick di Barcelona. Setelah sukses membawa tim meraih kemenangan besar melawan Bayern Munich, kini para suporter berharap Barcelona mampu bersaing di Liga Champions dan menantang tim-tim besar Eropa lainnya. Selain itu, pemikiran permainan Flick yang ampuh dan efektif diharapkan dapat membuat Barca mendominasi di Spanyol dan luar negeri.
Jika Flick bisa membuahkan hasil bagus seperti Barcelona ini,musim baru penuh kejayaan menanti Barcelona. Klub kini berada di tangan seorang manajer yang telah membuktikan mampu membawa timnya mencapai puncak dan kiprahnya sejauh ini menunjukkan bahwa Barcelona pantas kembali ke masa emasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H