Mohon tunggu...
Rayyi Mufid Tsaraut Muzhaffar
Rayyi Mufid Tsaraut Muzhaffar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Anggota Jurnalis Media Pelajar Forum OSIS Jawa Barat

Hanya bocah SMA yang bermimpi menjadi seorang Kuli Tinta.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kala Identitas Bertentangan dengan Realitas, Mengulas Film Monster (2023)

24 Juni 2024   20:42 Diperbarui: 25 Juni 2024   00:30 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, jadi berbanggalah bagi kalian yang belum menontonnya dan memutuskan untuk melewati bagian spoiler pada artikel ini, karena feel yang didapat tidak akan mengecewakan!

Harapan bagi Minoritas Gender sebagai Kelompok Rentan

Seperti yang disinggung sebelumnya, Monster bukan hanya mengangkat isu gender sebagai sebuah tempelan. Lebih daripada itu, film ini memberikan sebuah pemahaman bagi penonton mengenai identitas dan definisi gender dari sudut pandang yang objektif. Inilah yang kemudian menjadi harapan bagi  kelompok minoritas ini yang sekian lama menjadi outgroup dalam masyarakat untuk dapat diterima sebagai sesama manusia.

Source: Clip via X/Twitter user/@literarybase
Source: Clip via X/Twitter user/@literarybase

Hal itu dibuktikan pada banyak scene kedekatan antara Minato dan Yori. Salah satunya saat Minato pertama kali diajak Yori menuju markas rahasia. Di sana, dimulailah percakapan sederhana yang dimulai dengan antusiasme Yori memperkenalkan nama-nama bunga pada Minato. Lantas Mianto berkata; "Ibuku berkata, gadis tidak tertarik pada lelaki yang tahu banyak mengenai nama bunga."

Yori  tertawa, "Kalau begitu aku terlihat menyeramkan?"

"Tidak, bukan seperti itu. Lagipula ibuku wanita bukan seorang gadis," elak Minato

Lalu saat langkah Misato terhenti saat mereka sampai di terowongan yang lembab dan gelap Yori membalasnya, "Gadis tidak menyukai lelaki yang takut pada kegelapan." Hingga pada akhirnya Minato mampu menembus kegelapan terowongan tersebut. Adegan ini seakan memberitahu kita bahwa mereka yang dipandang lemah oleh ruang komunal di sekitarnya dapat saling menguatkan apabila melakukan sesuatu bersama.

Pujian dan Penerimaan

Saat dirilis, film ini langsung menerima banyak pujian kritis dari berbagai pihak. Bahkan di situs agregator Rotten Tomatoes, 97% kritikus mengulasnya dengan positif. The Guardian memberikan bintang 4 dari 5, Alissa Wilkinson dari Vox juga memuji Kore-eda sebagai sutradara yang berbakat dengan mengarahkan anak-anak dalam tema film yang cukup berani.

Soya Kurokawa, Hinata Hiragi dan Hirokazu Kore-eda saat menghadiri Cannes Film Festival 2023 (M-Castle Korea Media)
Soya Kurokawa, Hinata Hiragi dan Hirokazu Kore-eda saat menghadiri Cannes Film Festival 2023 (M-Castle Korea Media)

Seperti biasa, Kore-eda memang ditakdirkan untuk menjadi bintang. Dalam Cannes International Film Festival 2023, Monster meraih kemenangan pada nominasi Queer Palm dan Best Scenario. Naskah yang ditulis Kore-eda yang berkolaborasi dengan Yuji Sakamoto berhasil dieksekusi dengan baik. Selain itu, mantan presiden Amerika Serikat Barrack Obama memberikan apresiasi pada film ini lewat akun instagram pribadinya. Monster bertengger di urutan keenam, sejajar dengan Oppenheimer besutan sutradara legendaris Christoper Nolan.

Sebenarnya, tidak mengherankan apabila Monster bertabur penghargaan dan menerima berbagai macam pujian. Rekam jejak Hirokazu Kore-eda sebagai sutradara tak perlu diragukan. Film ini mengulang kembali kejayaan karya Kore-eda sebelumnya yang juga menerima penghargaan bergengsi dari Cannes Film Festival, Shoplifters pada tahun 2018. Mempunyai kesamaan tema yang  berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, Kore-eda mengemas kritik sosial dengan plot cerita yang kompleks secara sederhana sehingga bisa diterima oleh banyak pihak.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun