Analisis SWOT terhadap UMKM ini menunjukkan bahwa UMKM WNA memiliki kekuatan berupa resep yang telah teruji selama puluhan tahun, variasi menu yang lengkap, dan konsep prasmanan yang unik. Namun, UMKM ini juga memiliki kelemahan berupa lokasi yang kurang terurus, peralatan yang sudah usang, serta struktur organisasi yang tumpang tindih. Tentunya hal ini harus segera diatasi agar tidak menjadi masalah yang lebih besar ke depannya.Â
UMKM WNA juga dapat memanfaatkan peluang yang dimilikinya seperti meningkatnya minat terhadap makanan Sunda dan frozen food serta promosi melalui media sosial. Meski demikian, ancaman dari pesaing, dampak pandemi, dan pembangunan jalan tol yang mempersulit akses harus diatasi. Dengan strategi yang tepat, rumah makan ini dapat terus menjadi pilihan utama bagi pecinta kuliner Sunda di Indonesia.
Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis Evaluasi Faktor Internal (IFE) dan Evaluasi Faktor Eksternal (EFE), ditemukan bahwa UMKM WNA memiliki skor IFE sebesar 3,05 dan skor EFE sebesar 3,08. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM WNA berada di posisi "hold and maintain". Artinya, UMKM WNA harus berfokus untuk mempertahankan kekuatan yang ada dan memperbaiki kelemahan internal, memanfaatkan peluang, dan menghadapi tantangan eksternal.Â
Beberapa strategi yang dapat diaplikasikan meliputi pengembangan program loyalitas pelanggan, kolaborasi dengan bisnis lokal lainnya, peningkatan keberlanjutan, digitalisasi proses bisnis, event marketing, serta peningkatan kebersihan dan keamanan. Melalui strategi ini, rumah makan Sunda dapat memperkuat posisinya di pasar dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah dan nasional.
Dengan menerapkan analisis SWOT, IFE, dan EFE secara holistik, rumah makan Sunda dapat merancang strategi yang komprehensif untuk mengatasi tantangan internal dan eksternal. Melalui perencanaan yang matang dan implementasi yang tepat, usaha kuliner Sunda tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang dan menjadi pemimpin pasar di sektor kuliner Indonesia. Kombinasi kekuatan budaya dan kelezatan cita rasa dapat menjadi kunci kesuksesan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di industri kuliner.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H