Mohon tunggu...
Rayshard Huda
Rayshard Huda Mohon Tunggu... Lainnya - Food Junkies, City Walker and Amateur Photographer

Trying to live the slow | I am a cat lovers

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Short Trip #1: Solo dalam Sepuluh Jam

3 Juli 2022   16:42 Diperbarui: 3 Juli 2022   16:57 1611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai dari Masjid Agung Surakarta yang menawan. Perpaduan budaya Timur tengah dan Jawa terjalin dengan mesra. Selanjutnya bergeser ke arah Selatan ada Bangunan seperti Hall yang luas disebut sebagai Sasana Sumewa. Dulunya, bangunan ini digunakan sebagai tempat menghadap Pepatih Dalem, para Bupati, dan atau Bupati Anom kebawah golongan luar kepada Raja.

Simbol Radya Laksana Keraton Surakarta - Dok. Pribadi
Simbol Radya Laksana Keraton Surakarta - Dok. Pribadi

Berjalan lebih jauh lagi, anda akan menemukan lorong dengan tembok yang tinggi sekali, yang bermuara di Halaman depan Keraton Solo. Sekilas mirip dengan lorong yang ada di kompleks Taman Sari Yogyakarta, namun lebih tinggi. Keraton solo saat ini dibuka sebagai museum yang bisa dikunjungi dengan merogoh kocek kurang lebih lima belas ribu rupiah saja. Keraton solo menyimpan sejarah dan artefak yang beragam. Jangan lupa untuk mencuci muka di Sumur Sanga!

Keserasian Etnis Jawa dan Tionghoa di Pasar Gede

Puas dengan perjalanan ke masa lampau, rasanya perut mulai terasa lapar tapi masih belum masuk ke jam makan siang. Destinasi selanjutnya adalah pergi ke Pasar Gede. Pasar Gede terletak di Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Pasar Gede merupakan salah satu sentra jual-beli yang ada di Kota Solo, yang memadukan etnis Jawa dan Tionghoa hidup berdampingan dan mengejar rezeki bersama. Tentunya banyak sekali hal-hal yang menarik disini. 

Mulai dari Sayur mayur, sandang, kebutuhan pokok dan tentunya jajanan khas. Sebelum masuk berkeliling Pasar Gede, Es Kopi dan Cokelat di Toko Podjok tidak boleh luput. Toko ini berada di ujung dekat dengan Shelter Trans Solo. Dari pintu masuk pasar Gede, jalan lurus ke arah trotoar yang menjual jajanan seperti tenongan dan jamu, kemudian akan sampai disana.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Toko Podjok menjual banyak jenis Kopi. Biasanya, pemilik dari usaha Kedai Kopi membeli bahan baku dari Toko Podjok ini. Harga Es Kopi dan Cokelatnya hanya lima ribu saja. Cokelat yang dijasikan merupakan Dark Choco yang dipadukan dengan Es dan diblender.

Es Cokelat yang dijual tidak menggunakan campuran gula, sehingga betul-betul segar dan tidak eneg. Jika anda adalah seorang Non Muslim, Pasar Gede merupakan surganya kuliner berbahan dasar Babi. Masuk ke dalam pasar, anda akan menemukan jajanan pasar seperti Lenjongan, Brambang Asem, Sosis Solo dan Makanan ringan. Dari beberapa Jajan yang ada, Cabuk Rambak menjadi sorotan utama pada siang hari itu.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun