Mohon tunggu...
Rayshard Huda
Rayshard Huda Mohon Tunggu... Lainnya - Food Junkies, City Walker and Amateur Photographer

Trying to live the slow | I am a cat lovers

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Short Trip #1: Solo dalam Sepuluh Jam

3 Juli 2022   16:42 Diperbarui: 3 Juli 2022   16:57 1611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam Stasiun Lempuyangan +114 - Dok. Pribadi

Apa ya yang bisa kita lakukan dalam waktu 10 Jam jika kita mengunjungi sebuah Kota? Apakah kita akan puas? Apakah semua makanan yang otentik dan unik akan tuntas kita cicip? Apakah tempat-tempat yang menyenangkan akan selesai kita kunjungi? Wah, pastinya segala macam pertanyaan hadir ya dalam benak kita jika secara tiba-tiba dan tanpa perencanaan apapun, kita berkunjung ke sebuah Kota untuk berjelajah.

Pada beberapa waktu yang lalu, saya berkesampatan untuk mengunjungi Solo tanpa sebua perencanaan dan list yang jelas. Tidak seperti saat-saat sebelumnya ketika saya mengunjungi suatu tempat, atau Solo dengan banyak pertimbangan dan perencanaan. Jadi, saya akan membagikan beberapa rekomendasi Tempat, 

Makanan dan Hal yang menarik yang bisa kita lakukan di Solo dengan waktu kurang lebih 10 Jam saja. Tapi sebelum saya ceritakan lebih lanjut, artikel ini saya dedikasikan khusus kepada para pembaca, apabila anda adalah seorang wisatawan atau traveller yang sedang mengunjungi Kota Yogyakarta, tapi penasaran dan ingin pergi sejenak ke Kota Solo.

Kita mulai dari Stasiun Lempuyangan.

Perjalanan Yogyakarta-Solo dapat ditempuh dengan menggunakan jalur darat berupa Bus, Kendaraan pribadi dan Kereta. Menurut saya pribadi, menggunakan angkutan umum seperti Kereta atau Bus mempunyai kesenangan tersendiri. 

Untuk menghemat waktu, saya sarankan untuk menggunakan Kereta Rangkaian Listrik (KRL). Silahkan sebelum datang ke Stasiun Lempuyangan, cek terlebih dahulu jadwalnya. 

Direkomendasikan untuk mengambil jadwal paling pagi, yaitu sekitar pukul delapan pagi. Tarif Kereta Rangkaian Listrik sendiri hanya delapan ribu rupiah saja. Bisa dibayarkan melalui E-Wallet dan E-Money. Perjalanan menuju Solo sendiri menempuh waktu kurang lebih satu jam tiga puluh menit. 

Stasiun-stasiun di Kota Solo

Stasiun Purwosari - Dok. Pribadi
Stasiun Purwosari - Dok. Pribadi

Menempuh perjalanan kurang lebih satu jam lebih tiga puluh menit, akhirnya sampai di Kota Solo. Di Kota Solo sendiri ada tiga stasiun yang sampai saat ini masih aktif, diantaranya Stasiun Solo Balapan, Stasiun Purwosari dan Stasiun Jebres. Namun untuk Kereta Rangkaian Listrik (KRL) hanya sampai di Stasiun Solo Balapan. Pilihan paling tepat untuk bisa menikmati pedestrian dan jantung kota adalah turun di Stasiun Purwosari.

 Stasiun ini tepat berada di tengah-tengah jalan protokol, yaitu Jalan Slamet Riyadi. Jika anda mengambil jadwal pukul delapan pagi, maka akan sampai Kota Solo kurang lebih pukul setengah sepuluh. Destinasi pertama adalah mengisi perut yang keroncongan akibat kelaparan. 

Selat Gajahan, si Manis sejak era kolonial

Selat Segar (Warung Selat Gajahan) - Dok Pribadi
Selat Segar (Warung Selat Gajahan) - Dok Pribadi
Ketika pergi ke Solo, wajib sekali untuk menyantap hidangan satu ini. Warung-warung Selat bisa ditemui di hampir seluruh Kota Solo. Selat Solo salah satu makanan yang merupakan akulturasi budaya dari era kolonilisme. 

Pada masa penjajahan Belanda, juru masak di kerajaan akhirnya menggabungkan dua kebudayaan yang berbeda dalam satu piring. Selat Solo sendiri terdiri dari Sayur-sayuran seperti Wortel, Bunci, Seladan dan Tomat yang di steam sebentar. 

Sebagai protein dihidangkan potongan daging yang dimarinasi dengan sempurna oleh bumbu manis. Untuk Karbohidrat, dihidangkan potongan Kentang yang direbus kemudian digoreng. Bahan-bahan utama tersebut kemudian diguyur oleh kuah cokelat pekat yang terbuat dari Kecap Manis, Gula Jawa, Bawang Putih, Asam Jawa dan beberapa bumbu lainnya. 

Sebagai penyegar, disajikan dengan Mayonise Jawa yang berbeda dengan Mayonise pada umumnya. Salah satu Warung Selat yang recommended adalah Warung Selat Gajahan yang berlokasi di Jalan Padmonegoro No.5, Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.

Daftar Menu Warung Selat Gajahan - Dok. Pribadi
Daftar Menu Warung Selat Gajahan - Dok. Pribadi
Kompleks Keraton Solo dan Jejak-jejak Sejarah

Masjid Agung Surakarta - Dok Pribadi
Masjid Agung Surakarta - Dok Pribadi
Puas dengan Selat Solo yang memanjakan lidah, saatnya mengajak diri untuk berkelana ke masa lampau lewat jejak-jejak peninggalan Keraton Solo. Dari Selat Gajahan, bisa ditempuh dengan jalan kaki selama lima belas menit atau naik taksi online. Dalam kompleks Keraton Solo kita disuguhi bermacam-macam bangunan yang menarik, spot foto dan sejarah yang kaya. 

Mulai dari Masjid Agung Surakarta yang menawan. Perpaduan budaya Timur tengah dan Jawa terjalin dengan mesra. Selanjutnya bergeser ke arah Selatan ada Bangunan seperti Hall yang luas disebut sebagai Sasana Sumewa. Dulunya, bangunan ini digunakan sebagai tempat menghadap Pepatih Dalem, para Bupati, dan atau Bupati Anom kebawah golongan luar kepada Raja.

Simbol Radya Laksana Keraton Surakarta - Dok. Pribadi
Simbol Radya Laksana Keraton Surakarta - Dok. Pribadi

Berjalan lebih jauh lagi, anda akan menemukan lorong dengan tembok yang tinggi sekali, yang bermuara di Halaman depan Keraton Solo. Sekilas mirip dengan lorong yang ada di kompleks Taman Sari Yogyakarta, namun lebih tinggi. Keraton solo saat ini dibuka sebagai museum yang bisa dikunjungi dengan merogoh kocek kurang lebih lima belas ribu rupiah saja. Keraton solo menyimpan sejarah dan artefak yang beragam. Jangan lupa untuk mencuci muka di Sumur Sanga!

Keserasian Etnis Jawa dan Tionghoa di Pasar Gede

Puas dengan perjalanan ke masa lampau, rasanya perut mulai terasa lapar tapi masih belum masuk ke jam makan siang. Destinasi selanjutnya adalah pergi ke Pasar Gede. Pasar Gede terletak di Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Pasar Gede merupakan salah satu sentra jual-beli yang ada di Kota Solo, yang memadukan etnis Jawa dan Tionghoa hidup berdampingan dan mengejar rezeki bersama. Tentunya banyak sekali hal-hal yang menarik disini. 

Mulai dari Sayur mayur, sandang, kebutuhan pokok dan tentunya jajanan khas. Sebelum masuk berkeliling Pasar Gede, Es Kopi dan Cokelat di Toko Podjok tidak boleh luput. Toko ini berada di ujung dekat dengan Shelter Trans Solo. Dari pintu masuk pasar Gede, jalan lurus ke arah trotoar yang menjual jajanan seperti tenongan dan jamu, kemudian akan sampai disana.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Toko Podjok menjual banyak jenis Kopi. Biasanya, pemilik dari usaha Kedai Kopi membeli bahan baku dari Toko Podjok ini. Harga Es Kopi dan Cokelatnya hanya lima ribu saja. Cokelat yang dijasikan merupakan Dark Choco yang dipadukan dengan Es dan diblender.

Es Cokelat yang dijual tidak menggunakan campuran gula, sehingga betul-betul segar dan tidak eneg. Jika anda adalah seorang Non Muslim, Pasar Gede merupakan surganya kuliner berbahan dasar Babi. Masuk ke dalam pasar, anda akan menemukan jajanan pasar seperti Lenjongan, Brambang Asem, Sosis Solo dan Makanan ringan. Dari beberapa Jajan yang ada, Cabuk Rambak menjadi sorotan utama pada siang hari itu.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Cabuk Rambak sekilas mirip dengan Ketupat Sambal Kacang. Tidak ada yang spesial dari tampilannya. Makanan sederhana ini dibanderol lima ribu rupiah. Meski terlihat sederhana, Cabuk Rambak memiliki daya tarik dan cita rasa unik dan lezat ketika dimakan. Kekuatan Cabuk Rambak terletak di Saus Kacangnya. Bukan sekedar Saus Kacang pada umumnya, Saus Cabuk Rambak terdiri dari Bawang Putih, Kacang, Kelapa dan Wijen yang disangrai. Sehingga rasa dari sausnya sendiri adalah creamy, gurih, manis dan ada sensasi smoky. Ketupat digunakan sebagai penetral dan Kerupuk Karak untuk pelengkapnya. Masuk ke dalam lagi, anda akan menemukan Dawet Selasih Bu Dermi yang segar. Harga satu porsi hanya sepuluh ribu rupiah saja.

Dawet Selasih Bu Dermi - Dok. Pribadi
Dawet Selasih Bu Dermi - Dok. Pribadi
Lezatnya Sate Buntel dan Tengkleng Rica Pak Manto

Setengah perjalanan yang menguras energi, saatnya mengisi kembali tenaga di jam makan siang dengan menyantap sajian Kambing. Sate dan Tengkleng Pak Manto menjadi rekomendasi makan siang yang kenyang dan puas. 

Berlokasi di Jalan Honggowongso No.36, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Warung Sate dan Tengkleng Pak Manto menyajikan menu olahan Kambing yang beragam. Menu rekomendasi adalah Tengkleng Rica dan Sate Buntel. Harga satu porsi dibanderol enam puluh ribu, dengan porsi yang cukup untuk dua hingga tiga orang.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Taman Balekambang, Es Teh Kampul dan Artspace

Hal yang menyenangkan dari Kota Solo adalah banyak ruang terbuka untuk umum yang sejuk dan nyaman untuk didatangi bersama teman, keluarga dan pasangan. Salah satunya adalah Taman Balekambang, yang berlokasi di Jalan Balekambang, Manahan, Kota Surakarta. Taman ini persis berdekatang dengan Stadion Manahan, salah satu Stadion terbesar di Kota Solo. Taman Balekambang dibangun pada era Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya sekitar tahun 1921. Taman ini merupakan hadiah untuk kedua putri beliau, yaitu Gusti Raden Ayu Partini Husein Djayaningrat dan Gusti Raden Ayu Partinah Sukanta.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Luas Taman Balekambang sendiri kurang lebih sembilan hektar dengan ditumbuhi pohon-pohon besar, kolam besar dan satwa seperti Rusa yang dilepaskan di dalam Taman. 

Pengunjung bisa memberi makan berupa Kangkung dan bebas berfoto dengan Hewan tersebut. Selain itu ada taman bermain dengan beberapa wahana ringan seperti ayunan dan trompolin untuk anak-anak dan juga artspace yang konsepnya outdoor untuk pertunjukan. Biasanya pada sore hari digunakan sebagai tempat latihan menari atau sendratari. 

Duduk di selasar artspace tidak lengkap rasanya jika tidak mencoba Es Teh Kampul khas Solo yang di jual di luar Taman Balekambang. Es Teh Kampul sendiri merupakan Es Teh yang disajikan dengan potongan Jeruk Nipis. Teh yang digunakan juga khas. Harga satu gelas Es Teh Kampul sebesar lima ribu rupiah.

Es teh kampul - Dok. Pribadi
Es teh kampul - Dok. Pribadi
Ayam Goreng Bu Better, penutup jelajah kuliner yang cantik

Ayam Tim Goreng Bu Better-Dok. Pribadi
Ayam Tim Goreng Bu Better-Dok. Pribadi

Perjalanan singkat hari ini ditutup dengan Ayam Tim Goreng Khas Solo Dewi Sri Bu Better yang berlokasi di Jalan Yosodipuro No.135, Mangkubumen, Solo. Ayam goreng Solo mempunyai cita rasa khas yang gurih dan manis. 

Hal ini dikarenakan, pada saat proses mengungkep ayam menggunakan air kelapa. Sehingga daging ayam empuk dan wangi. Ayam Goreng Bu Better dibanderol harga mulai dari tiga puluh ribu dan bisa porsi sharing. Disajikan dengan nasi hangat dan lalapan lengkap serta sambal tomat terasi mentah yang tentunya menjadi penutup jelajah kuliner hari itu.

Puas melancong di Solo, saatnya kembali ke Yogyakarta. Untuk kembali ke Yogyakarta bisa menggunakan Kereta Rangkaian Listrik (KRL) dan bebas naik dari Stasiun Purwosari atau Balapan. 

Jangan lupa cek kembali jadwal keberangkatan keretanya ya! Kereta terakhir biasanya mulai pukul tujuh malam. Nah, kurang lebih sepuluh jam sudah berada di Kota Solo. Perjalanan yang singkat, tapi mengesankan. Anda bisa mencobanya kapan-kapan ya! 

Salam Budaya,

Ray

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun