1. Mudah termakan hoax dan informasi yang sangat menyesatkanÂ
Masyarakat yang tidak memiliki kemampuan berpikir kritis rentan terpapar hoax dan informasi menyesatkan yang beredar di media sosial seperti Instagram, Tiktok, Twitter, dll. Hal ini dapat menimbulkan berbagai bencana besar, seperti perpecahan sosial yang bisa mengakibatkan demo, kerusuhan, dan bahkan tindakan kriminal.Â
2. Sulit untuk mengambil keputusan yang tepatÂ
Kemampuan berpikir kritis sangatlah penting untuk mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai bagian kehidupan seperti memilih pekerjaan, berinvestasi, dan menyelesaikan masalah. Kurangnya kemampuan ini membuat warga Indonesia mudah terjebak dalam penipuan, salah memilih pemimpin negara, dan gagal dalam mensejahterakan kehidupan masing - masing.Â
3. Sangat memperlambat kemajuan bangsaRendahnya kemampuan berpikir kritis pada generasi muda warga Indonesia dapat menghambat kemajuan bangsa di berbagai bidang contohnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi. Bangsa yang tidak memiliki masyarakat yang kritis dan inovatif akan tertinggal dari negara-negara lain sehingga lama untuk menjadi negara maju.Â
Solusi yang bisa saya berikan
Untuk mengatasi kurangnya kemampuan berpikir kritis di Indonesia, diperlukan upaya sepenuhnya dari berbagai pihak di Indonesia, diantaranya:Â
1. Memperbaiki sistem pendidikanÂ
Kurikulum pendidikan perlu diubah agar lebih menekankan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, seperti menganalisis informasi, mementingkan argumen, dan pemecahan masalah. Guru juga harus dilatih untuk menerapkan metode pembelajaran yang aktif dan partisipatif bagi muridnyaÂ
2. Meningkatkan budaya literasiÂ
Pemerintah perlu mendorong masyarakat Indonesia untuk gemar membaca dan mengakses informasi yang berkualitas untuk menghindari diri dari berita hoax. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun lebih banyak perpustakaan, menyediakan akses internet yang murah dan mudah ke seluruh daerah terutama Papua, serta mengadakan program - program literasi menarik dari Kemendikbud.Â