Mohon tunggu...
Rayner PermanaHW
Rayner PermanaHW Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rayner Permana Hadi Wibowo

Saya Rayner Permana Hadi Wibowo Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kedudukan Umat Islam Berpolitik dari Segi Perspektif Kajian Islam dan Pentingnya Komunikasi Verbal dan Nonverbal dalam Kampanye politik

14 Juli 2022   23:58 Diperbarui: 15 Juli 2022   00:32 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah studi albert Mehrabian (dalam Cangara, 2009) menyatakan bahwa tingkat kepercayaan orang hanya 7% berasal dari Bahasa verbal, 38% dari vocal suara dan 55% dari ekspresi muka. Mehrabain pun menambahkan bahwa jika terjadi pertentangan di antara apa yang diucapkan seseorang dengan perbuatannya, maka orang cenderung mempercayain hal-hal yang bersifat nonverbal.

Kesimpulannya adalah bahwasanya Dalam persfektif kajian islam politik adalah bagian dari islam. Tidak ada yang namanya pemisah antara agama dan politik karena politik bagian dari risalah islam yang sempurna. Karena sesungguhnya tidak terlepas dari ajaran-ajaran mengatur kehidupan sosial manusia. 

Seperti ungkapan bahwa tidak ada kebaikan pada agama yang tidak ada politiknya dan tidak ada kebaikan dalam politik yang tidak ada agamanya. Di dalam Islam pun, politik mendapat kedudukan dan tempat yang hukumnya bisa menjadi wajib. 

Perjuangan yang tak didasari agama akan runtuh, dan perjuangan agama yang tak dikawal akan sia-sia Dengan kata lain, jika kewajiban mensyiarkan nilai kebaikan Islam tak bisa efektif kalau tidak berpolitik, maka berpolitik itu menjadi wajib pula hukumnya. Inilah yang menjadi dasar, mengapa sejak awal turunnya Islam, muslimin itu sudah berpolitik, ikut dalam kegiatan bernegara, 

bahkan mendirikan Negara, dan Rasulullah SAW, Khulafaur Rasyidin serta para pemimpin islam terdahulu telah membuktikanya. 

Dan ketika berkampanye haruslah mempunyai strategi dalam hal menyakinkan khalayak agar tertarik memilihnya dengan oleh sebab itu pentingnya penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal dalam hal mempersuasif khalayak. Sehingga tertarik memilihnya, dengan memakai prinsip komunikasi islam yang bisa dipakai dalam berkampanye dan setelah menjadi pemimimpin.

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun