Mohon tunggu...
Rayna Lois Eunike
Rayna Lois Eunike Mohon Tunggu... Freelancer - I'm Just Me!

Integrity is telling myself the truth. And honesty is telling the truth to other people.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keterbatasan Merenggut Sebagian Senyum Adit

10 Juli 2019   10:34 Diperbarui: 10 Juli 2019   11:30 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba saja Adit kembali kepada sang fotografer dengan membawa sebuah telepon gengam. Terlihat dengan jelas pada bola mata Adit telah menggumpal air mata yang siap dia keluarkan jika waktunya tiba. Setengah suara Adit berkata, "Arum udah meninggal ka. Boleh Adit minta Foto Arum dan Adit?"

dok.istimewa
dok.istimewa
Sang fotografer seketika mematung mendengar pernyataan anak kecil yang kini berusaha menarik ujung bibirnya untuk membentuk senyum.

"Kakak punya foto Arum? Ibu boleh minta yaa," ujar seorang Ibu yang langsung berlutut di depan sang fotografer yang kemudian diketahui bahwa Ibu tersebut adalah ibu dari Arum dan Adit.

Hanya senyuman yang diberikan sang fotografer untuk membalas pertanyaan tersebut serta diiringi bendungan air mata sang ibu yang sudah meluap. Begitu banyak pertanyaan yang ingin dilontarkan sang fotografer, namun hanya satu yang mampu tersampaikan.

"Kenapa Bu?" tanyanya singkat.

"Arum sakit ka dan ibu gapunya biaya untuk pengobatannya. Tahun lalu Arum pergi ka," jelas sang ibu dengan nada penyesalan.

Sang fotografer mengalihkan pandangannya kepada Adit yang masih terpaku pada layar telepon genggam yang menampilkan foto dirinya dan adiknya yang setia menemaninya menghibur para pengunjung.

"Adit sekarang kalau nyanyi sama siapa?" tanya sang fotografer dengan hati-hati.

"Sama temen-temen ka. Tapi Adit lebih suka ngamen sama Arum," ungkap Adit yang memandang dalam dan menarik ujung bibir untuk ditunjukkan kepada sang fotografer, tapi senyum itu berbeda dengan yang Adit miliki saat perjumpaan pertama mereka. Ada yang hilang.

"Makasih ya ka fotonya," kata penutup dilontarkan Adit yang kembali memandang layar telepon genggamnya. 

-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun