Penyebaran informasi yang salah: Media sosial sering digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah tentang proses demokrasi dan pemilu, memicu kebingungan dan ketidakpercayaan.
Ujaran kebencian: Media sosial sering digunakan untuk menyebarkan ujaran kebencian dan propaganda yang meningkatkan ketegangan antar kelompok.
Pentingnya Pendidikan Politik
Pendidikan politik kritis untuk meningkatkan partisipasi publik dan mendukung demokrasi:
- Memahami hak dan tanggung jawab sebagai warga negara.
- Mengevaluasi informasi secara kritis.
- Berpartisipasi secara aktif dan konstruktif dalam proses demokrasi.
- Mendukung nilai-nilai demokrasi.
Pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan lembaga pendidikan dapat bekerja sama untuk meningkatkan pendidikan politik dengan mengembangkan kurikulum, menyelenggarakan pelatihan, dan membangun platform edukasi politik yang mudah diakses.
Kesimpulan
Krisis legitimasi yang dipicu oleh putusan MK dalam sengketa Pilpres 2024 adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian semua pihak. Dengan memahami dampak jangka panjang, peran media sosial, dan pentingnya pendidikan politik, kita dapat bekerja bersama untuk memperkuat demokrasi dan membangun masa depan yang lebih stabil dan inklusif bagi Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H