Mohon tunggu...
Raymond GivencheTampubolon
Raymond GivencheTampubolon Mohon Tunggu... Lainnya - Raymond

blessed

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Fashion yang Mempunyai Potensi Besar dalam Industri Kreatif

22 Desember 2020   10:15 Diperbarui: 2 November 2021   12:00 5517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi industri fashion Indonesia. (photo by sam lion from pexels)

Kegiatan ekonomi yang digerakkan melalui peranan intelektual oleh sumber daya manusia merupakan definisi dari kegiatan industri ekonomi kreatif. 

Pada awal tahun 2006, prospek ekonomi kreatif mulai dilirik dan akhirnya melahirkan sebanyak 16 sub sektor industri kreatif di Indonesia. Salah satu dari sekian banyak sub sektor industri tersebut adalah sektor di bidang fashion. 

Berdasarkan diagram kontribusi pendapatan tahun 2006 dalam bidang industri kreatif, sektor fashion mendapatkan angka sebanyak 43,71% yang mana angka tersebut memimpin dari 16 sub sektor industri kreatif yang ada di Indonesia. Fashion merupakan cara seseorang untuk menyalurkan ekspresinya melalui sarana aksesoris, baju, sepatu, hingga riasan wajah. 

Fashion mempunyai siklus yang biasa disebut dengan siklus fast fashion di mana permintaan akan sangat meningkat pada beberapa waktu sehingga akan sulit untuk diprediksi sejauh apa trend fashion tersebut akan berlangsung. 

Namun, pada kenyataannya sektor fashion tetap bisa menjadi daya tarik bagi konsumen untuk meningkatkan nilai pendapatan negara.

Unsur-unsur fashion akan selalu dipakai dan dicari oleh khalayak. Mengapa? Karena basic dari fashion sendiri yang bisa berkembang dengan cepat seiring dengan keinginan konsumen seperti yang sudah dikatakan di atas. Orang akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan estetikanya dengan kegiatan produksi maupun konsumsi. 

Maksudnya adalah ketika seseorang akan menentukan pilihannya untuk menjadi pendiri atau bagian dari sektor industri kreatif di bidang fashion itu sendiri atau hanya sekadar menjadi seorang konsumen. 

Fenomena dari cepatnya perkembangan fashion yang ada di dunia ataupun di Indonesia sendiri pun merupakan cerminan dari suatu kreativitas, di mana kreativitas tersebut merupakan pilar dari pergerakan sektor industri kreatif yang ada di Indonesia. 

Kreativitas dari pemikiran yang dimiliki oleh seseorang bisa dituangkan dalam bentuk produk dan jasa. Selain itu, kreativitas juga membuka peluang untuk adanya lapangan pekerjaan baru guna untuk mensejahterakan masyarakatnya.

Pengembangan wirausaha industri baru yang berbasis ekonomi kreatif sangat didukung dan didorong pertumbuhannya oleh pemerintah Indonesia. Industri kreatif mampu menghasilkan kontribusi yang cukup besar terhadap produk domestic bruto (PDB) hingga mencapai di angka Rp 1.000 triliun pada tahun sebelumnya. 

Salah satu alasan mengapa pemerintah terus menggerakkan bidang fashion dalam sektor industri keeatif adalah karena bidang tersebut merupakan bidang yang sangat menjanjikan untuk kepentingan pendapatan negara dalam jangka waktu yang panjang. 

Potensi dari sumber daya manusia yang sedang berkembang di bangsa Indonesia pada bidang fashion ini bisa lebih unggul dan bisa bersaing dengan sumber daya manusia pada bangsa-bangsa besar lainnya. 

Upaya upgrade atau memperbarui fasilitas pada balai-balai latihan kerja yang dinaungi oleh BBPLK merupakan program yang dijanjikan oleh pemerintah sejak 2018. 

BBPLK mencakup peranan yang sangat besar dan penting karena di dalamnya mereka menggerakkan dan mendorong intensitas untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang ada di Indonesia.

Upaya-upaya pemerintah untuk mengembangkan industri kreatif adalah dengan penumbuhan wirausaha baru dan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI). 

Selain itu, pemerintah juga memberikan fasilitas untuk masyarakat berupa kredit usaha, kesempatan untuk merombak struktur pada mesin dan peralatan, fasilitasi promosi, pembinaan oleh tenaga ahli desain, dan serta strategi untuk mengembangkan branding suatu produk fashion.

Industri Fashion ini menjadi penyumbang nomor 1 diikuti dari sektor kuliner dan kriya pada Produk Domestic Bruto (PDB) dari sub sektor ekonomi kreatif pada tahun 2017. 

Karena industri fashion sangat  berkontribusi besar terhadap ekonomi nasional, maka pemerintah juga terus berupaya semaksimal mungkin untuk  menggerakkan industri kreatif ini. Langkah-langkah yang dilakukan kementrian ketenagakerjaan adalah dengan cara mengembangkan balai-balai pelatihan di beberapa daerah. 

Pemerintah juga sudah melatih 1.800 orang menjadi calon desainer. Pemerintah berharap peserta yang pernah ikut pelatihan desain bisa mengembangkan bakat mereka di industri fashion. 

Dukungan pemerintah tidak hanya berhenti pada poin poin di atas, melainkan lahirnya seorang entrepreneur muda di bidang fashion juga sangat dinanti oleh pemerintah karena industri ini juga menjadi salah satu yang memiliki target pasar yang cukup luas di generasi milenial. 

Menurut Direktur Pengembangan Produk Ekspor dan Ekonomi Kreatif, Dody Edward, pengembangan industri fashion di Indonesia memerlukan campur tangan berbagai cara dan upaya strategis dalam pelaksanaanya. 

Distribusi produk yang diharapkan dapat menembus dan menguasai pasar lokal seperti di  Asia dan dunia internasional merupakan salah satu dukungan dan strategi yang bisa diberikan oleh Kemendag. 

Dukungan dan strategi tersebut dituangkan dengan upaya yang dilakukan  seperti  melaksanakan promosi yang dikolaborasikan dengan teknologi sehingga memunculkan suatu keefektifan yang akan ditargetkan baik di dalam maupun di luar negeri, meningkatkan dasar pemahaman pasar bagi pelaku fashion, pemberian bekal untuk mempelajari cara branding dan promosi, serta pemasaran suatu produk hingga sampai pada target konsumen.

Merujuk pada tindakan pemerintah yang mendukung adanya entrepeneur muda di bidang fashion mendorong banyak kaum millenial untuk mendirikan brand-nya sendiri. 

Terdapat banyak gerakan support local pride yang disuarakan oleh kaum millenial melalui gerakan di sosial media dengan hastag atau mengadakan sebuah webinar. Prinsipnya adalah produk lokal harus bisa menjadi tuan rumah dari negaranya sendiri.

ilustrasi pasar industri fashion. (photo by mentatdgt from pexels)
ilustrasi pasar industri fashion. (photo by mentatdgt from pexels)

Namun, tidak dipungkiri bahwa untuk melakukan personal branding dari produk lokal untuk menembus pasar internasional sedikit sulit. Selain itu, persepsi bahwa produk ekspor lebih baik kualitasnya masih sangat melekat pada pikiran orang-orang. 

Patokan harga yang memang masih terjangkau pada produk ekspor menjadikan sebuah alasan mengapa banyak orang masih tidak mau membeli dan menghargai produk lokal yang notabenya adalah suatu produk yang mempunyai potensi untuk mengharumkan nama bangsa. 

Brand lokal yang paling banyak dijumpai biasanya terdiri dari baju, sepatu, jam tangan, dan sekarang juga banyak parfume yang dijual atas nama brand lokal.

Salah satu contoh dari brand sepatu lokal Indonesia yang mulai berkembang saat ini yaitu adalah Compass. Brand lokal ini berasal dari Kota Bandung Jawa Barat yang mana sudah diketahui, memang kota Bandung terkenal dengan industri fashion brand lokalnya. 

Salah satu bukti bahwa brand lokal indonesia dihargai adalah dengan pemakaian produk tersebut oleh beberapa artis maupun menteri Indonesia. Compass merupakan salah satu contoh yang mana brand lokal ini pernah dipakai oleh menteri BUMN yaitu Erick Thohir. 

Selain dipakai untuk kepuasan pribadi, Erick Thohir juga dengan bangga mempromosikan brand lokal yang notabenya adalah hasil buatan karya anak bangsa ini. 

Banyak orang mengira jika brand sepatu lokal merupakan buatan luar negeri. Padahal brand tersebut asli buatan lokal. Tidak hanya itu, brand lokal ini  juga sangat banyak diminati terutama anak-anak milenial. 

Terbukti pada saat event-event ataupun ada peluncuran model sepatu terbaru dari Compass selalu bisa mengundang banyak perhatian di kalangan anak muda. 

Tidak tanggung-tanggung, bahkan banyak yang mengantri dengan durasi yang sangat lama hanya untuk membeli sepatu buatan anak bangsa tersebut. 

Sistem order atau pre-order yang dilakukan secara online pun juga seringkali habis hanya dalam beberapa saat sampai menimbulkan fenomena joki untuk pemesanan orderan sepatu tersebut. 

Alasan sepatu ini terjual hanya dalam beberapa jam saja dikarenakan desainnya yang unik dan kekinian serta juga penggabungan antara gaya klasik dan modern  dengan ketersediaan warnanya yang sangat beraneka ragam sehingga tidak heran jika  permintaan konsumen terhadap sepatu buatan lokal ini sangat tinggi terutama kaum milenial saat ini. 

Serta tipe yang sangat disukai dan diminati oleh orang banyak terutama kaum milenial yaitu Gazelle Hi, Gazelle Low, dan juga Vintage yang mana Vintage ini edisinya yang sangat terbatas. 

Apalagi sepatu Compass ini adalah salah satu merk yang paling di incar oleh kaum milenial apa lagi kualitas brand lokal ini juga tidak kalah dengan produk-produk buatan luar negeri serta harganya yang juga lumayan terjangkau. 

Dengan melejitnya sepatu buatan lokal ini serta banyaknya kolaborasi sehingga menjadikan Compass semakin dikenal dan dibanggakan karena terlebih lagi mengingat merk ini ada buatan anak bangsa jadi tidak jika kita sebagai masyarakat Indonesia bangga terhadap brand-brand lokal tersebut.

Sebelum konsumen memilih produk jasa yang ingin mereka beli, ada 2 unsur yang mempengaruhi keputusannya yaitu pandangan konsumen terhadap brand di pasar dan kualitas produk jasa yang ditawarkan. hal tersebut merupakan awal mula terbentuknya suatu brand, baik itu brand lokal maupun brand asing serta dapat membentuk dorongan perkembangan brand tersebut jika dipraktekkan secara terstruktur dan teratur. 

Hadirnya local brand di Indonesia sangat berpengaruh pada roda perekonomian negara, apabila suatu produk yang ditawarkan berkualitas, desain yang up-to-date, dan harga yang terjangkau maka bukan suatu hal yang tidak mungkin untuk bersaing dengan brand lain secara global serta dapat meningkatkan brand awareness dan merepresentasikan negara asalnya kepada dunia. 

Sudah terdapat ribuan local brand Indonesia yang sampai saat ini masih merintis, tetapi seringkali kita temui persaingan yang tidak sehat antar sesama local brand di Indonesia, ada baiknya jika sesama perintis local brand saling bekerja sama, menyatukan suara, pengalaman, dan inovasi dalam upaya menyejahterakan bangsa negara serta mengharumkan nama baik negara yang mampu bersaing dalam skala internasional. 

Sebagai sesama warga negara lokal kita juga dapat mendukung brand-brand lokal dengan mencintai produk buatan dalam negeri. di masa pandemi ini, industri ekonomi kreatif sangat berdampak khususnya pada sektor fashion. 

Local brand indonesia dalam sektor fashion banyak yang mengalami penurunan omzet dan penutupan sejumlah offline store serta jumlah karyawan yang di PHK juga meningkat. 

Semua cara dilakukan oleh brand lokal di indonesia, bahkan mengurangi biaya pemasaran demi kelangsungan sektor fashion kedepannya. 

Salah satu strategi yang memungkinkan dan telah banyak dipraktekkan oleh beberapa local brand untuk mengatasi penurunan drastis angka penjualan di masa pandemi ini yaitu dengan cara mengurangi harga jual pasaran tanpa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan. 

Beberapa cara bisa kita terapkan demi kelangsungan brand lokal indonesia, dengan kita selalu memilih brand lokal setiap kita ingin membeli barang maka secara tidak langsung kita juga membantu pemasukan karyawan-karyawan yang pasti merupakan orang indonesia.

Baca Juga: Setahun Pandemi, Sustainable Fashion Jadi Solusi Paling Efektif

Selain itu, usaha brand lokal masih tergolong kecil dan sulit untuk bertahan apalagi di masa pandemi ini, dengan itu kita bisa membantu proses kestabilan bisnisnya agar tidak bangkrut. 

Tidak hanya itu, pandemi covid-19 ini mengharuskan kita berdiam diri di rumah, dengan itu akan semakin banyak orang yang aktif di platform media sosial sehingga kesempatan ini bisa kita manfaatkan dengan menyebarkan brand-brand lokal favorit kita, bisa juga dengan me-review produk brand tersebut untuk meningkatkan brand awareness antar sesama masyarakat indonesia.

Dita Aura Fitri Gunawan, Dorene Tanry, Friska Olivia Liling, dan  Raymond Givenche Tampubolon; Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UAJY

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun