Mohon tunggu...
Raymond Liauw
Raymond Liauw Mohon Tunggu... -

Anak rantau

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Muslim, Kristiani, Yahudi dan Teroris

9 Desember 2015   22:59 Diperbarui: 22 Februari 2016   00:08 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Saya yakin banyak orang di Indonesia berpikir bahwa perang Palestina adalah perang antar agama. Saya juga sering membaca tulisan caci maki seperti “Yahudi Bangsat” atau “Yahudi Biadab” atau bahkan “Yahudi Laknatullah”. Mereka tidak sadar bahwa pola pikir mereka sangat kerdil dan sangat mudah terprovokasi untuk melaknat suatu bangsa tanpa melihat jelas apa yang sebenarnya terjadi di Palestina.

 

Tidak dapat dipungkiri konflik Israel vs Palestina karena perebutan wilayah sudah terjadi sejak zaman dahulu kala bahkan sudah ada tertulis di kitab Perjanjian Lama. Namun saat ini konflik akan semakin diperumit karena semakin banyak negara ikut campur dengan berbagai alasan terselubung. Apalagi setelah diperkirakan oleh para ahli geology bahwa di Jalur Gaza terdapat kandungan minyak sebanyak 1/3 dari total yang ada di seluruh Timur Tengah. Melihat situasi ini, bukan hanya US dan negara negara Eropa yang tergiur untuk meminta jatah “potongan pizza” tapi negara negara di sekitar Palestina terutama Israel dan Arab Saudi pun turut meneteskan air liurnya.

Benar saja, pada tahun 2007 ditemukan kandungan gas alam sebanyak 1,4 triliun kaki kubik di lepas pantai Gaza. Kekayaan alam tersebut bernilai sekitar US$ 4 billion, ini adalah jumlah yang sangat fantastic, walaupun itu hanyalah sebagian daerah saja, belum keseluruhan yang terkandung di Jalur Gaza.

 

Pihak Israel selalu menuding Hamas sebagai organisasi teroris yang ingin menguasai ladang minyak Jalur Gaza, sedangkan pihak Hamas terus meneriakan yel yel Anti Israel dan menuding pihak Israel ingin menguasai Jalur Gaza karena kandungan buminya. Memperdebatkan perang Palestina vs Israel memang tidak ada habisnya dan tidak berujung malah akan menciptakan debat kusir.

 

Namun, ada satu hal menarik yang dapat kita lihat dan tidak dapat kita pungkiri bahwa rakyat Palestina memeluk agama Islam, Nasrani dan Yahudi. Mereka adalah orang orang yang lahir dan besar di tanah Palestina. Mereka pulalah yang menginginkan kemerdekaan Palestina.

 

Jadi, jangan anda heran kalau anda mendengar atau melihat video ada orang Yahudi dan Nasrani turut berperang melawan tentara Israel. Anda pun tidak perlu heran bila terdapat wanita dan anak anak Yahudi atau Nasrani terbantai oleh tentara Israel.

 

Kalau anda menyumbang uang atau memiliki hasrat ingin berjihad melawan Israel hanya karena anda membenci Yahudi dan Nasrani di Palestina, sebenarnya anda salah, sebab sesungguhnya dana sumbangan anda adalah juga untuk kaum Yahudi dan Nasrani di Palestina.

Kalau anda menyumbang uang kepada negara Israel karena anda membenci Muslim di Palestina, anda pun juga salah, sebab sesungguhnya dana sumbangan anda digunakan oleh tentara Israel untuk membantai kaum Yahudi dan Nasrani di Palestina yang menentang kebijakannya.

 

Naaahhhh……. Bingung kaaannnnn………. pegangan, bro biar tidak jatuh sebab ini hanyalah kisah awal dari topik yang sebenarnya.

 

Selama ini, begitu mendengar kata teroris maka sebagian orang akan langsung mengidentikannya dengan Islam apalagi bila si pelaku meneriakan kata “Allahu Akbar” sebelum menjalankan aksinya.

Orang orang Kristen “bersumbu pendek” akan bilang: “sudah biasalah teroris itu Islam karena mereka diajarin begitu sih di kitab sucinya”.

Perut saya langsung terasa mulas dan ingin sekali buang gas tepat di wajahnya “Tiiiiiitttt…… Preeetttt…..”.

 

Berdasarkan data statistik tahun 2010, Indonesia adalah negara dengan jumlah umat Muslim terbanyak di dunia, dan hampir 90 % dari total populasi (+/- 250 juta) adalah pemeluk agama Islam. Berarti sekitar 225 juta rakyat Indonesia adalah Muslim sedangkan 25 juta lainnya adalah non-Muslim.

 

Jadi, bila apa yang dikatakan oleh para Kristiani Sumbu Pendek benar bahwa Islam adalah teroris, maka di Indonesia sudah tidak ada lagi Gereja Kathedral – Jakarta. Tidak ada lagi gereja gereja Katholik dan Protestan. Tidak ada lagi pura di Bali. Bahkan pemerintah Indonesia juga sudah menghapus hari raya keagamaan selain hari raya agama Islam sebagai tanggal merah (hari libur).

Dalam kenyataannya, sampai hari ini sampai detik ini di Indonesia masih mengakui keanekaragaman agama dan merayakan semua hari raya agama Islam, Kristen Katholik, Kristen Protestan, Budha, Hindu bahkan Imlek pun yang jelas jelas kebudayaan import dari China juga dianggap sebagai hari libur nasional.

Berarti teori para Kristiani Sumbu Pendek yang mengatakan bahwa Islam identik dengan teroris adalah Tidak Benar.

 

Apakah terorisme ??

Terorisme merupakan aksi kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dimana korbannya seringkali adalah orang orang yang tidak bersalah. Mereka melakukan kekerasan dengan tujuan menarik perhatian publik untuk memperoleh simpati terhadap apa yang mereka perjuangkan.

 

Dengan cara berpikir pendek yang hanya melihat para anggota dan simpatisan beberapa organisasi teroris seperti Taliban, AlQaeda, ISIS dan Boko Haram adalah Muslim maka banyak orang langsung mengidentikan Muslim sebagai teroris. Padahal, aksi teroris juga banyak dilakukan oleh umat Nasrani.

 

Mungkin diantara kalian ada yang bilang: “si Raymond Liauw ini kalau ngomong asal ngejeblak tidak pakai otak menjelekan agamanya sendiri. Yesus Kristus mengajarkan cinta kasih dan tidak ada orang Kristen yang melakukan kekerasan apalagi menjadi teroris”.

 

Hmmm…… tenang, bro jangan grasak grusuk emosi dulu. Santai saja, Belanda masih jauh banget, jalan kaki pula.

 

Saya mau tanya, taukah anda bahwa ada beberapa organisasi teroris dunia yang sangat ditakutkan, yang para pengikut dan simpatisannya adalah Non Muslim ?? mereka adalah teroris Katholik dan Protestan.

 

Revolutionary Armed Forced of Colombia, negara Kolombia

Kelompok teroris ini masuk 8 besar sebagai salah satu teroris bengis di dunia. Berdiri sejak tahun 1964 masih setia dengan paham Marxis-Leninis, dimana dalam aksinya mereka menjarah dan tidak segan segan membunuh orang orang kaya untuk dirampok hartanya untuk diberikan kepada orang miskin. Kelompok teroris ini juga terkenal dengan keahliannya dalam melakukan bisnis narkoba secara internasional. Dalam suatu wawancara di salah satu acara TV, mereka mengatakan sebagian besar penghasilan yang mereka peroleh dari hasil rampok dan hasil penjualan narkoba disumbangkan kepada rakyat miskin di Kolombia serta diberikan kepada komunitas gereja gereja.

 

Irish Republican Army (IRA) / Tentara Republik Irlandia, negara Irlandia.

Sejak tahun 1969 terjadi konflik Protestan (immigrant Inggris) melawan kelompok Irlandia (Katholik). Dalam melakukan aksinya kelompok bersenjata IRA dikenal dengan terror bom mobil dengan sasaran pejabat negara Inggris dan tidak jarang menimbulkan korban sipil. Mereka tidak meneriakan kata “Allahu Akbar” seperti para teroris di Timur tengah, melainkan membuat tanda salib di dada sebelum melakukan aksi terornya yang menyatakan bahwa mereka berjuang demi agama Katholik.

 

Belum lagi apa yang terjadi di Bosnia, dimana sebanyak 60,000 umat muslim dibantai oleh tentara Kristiani, begitu pula dengan yang terjadi di Afrika Tengah dimana umat Muslim dan Kristiani saling kejar saling bunuh.

 

Dengan semua kenyataan yang ada ini, apakah anda sebagai Kristiani masih tetap membela diri dengan mengatakan tidak ada orang Kristen yang melakukan kekerasan ??

 

Ketika rasa ego dan keserakahan telah menguasai jiwa raga seseorang maka apapun agamanya, dia dapat melakukan tindak kekerasan dan teror. Mereka adalah para pengecut yang menyimpangkan ajaran cinta kasih agamanya dan berlindung di ketiak agamanya hanya untuk memperoleh kepuasan dan kekuasaan dunia.

 

Pemimpin umat Katholik sedunia, Paus Fransiskus mengatakan bahwa radikalisme selalu ada di setiap agama. Di kesempatan lainnya Paus juga mengatakan bahwa Islam adalah ajaran cinta kasih.

 

Sewaktu pemimpin PLO Almarhum Yasser Arafat masih hidup, setiap tahun beliau hadir di gereja mengikuti upacara Natal dan Paskah. Beliau adalah seorang pemimpin Muslim yang tau benar apa yang sebenarnya terjadi di Palestina.

 

Hingga kini, ada banyak saudara kita umat Muslim, Kristiani dan Yahudi Palestina yang masih belum menikmati kemerdekaan sebagai manusia. Mereka masih terus berjuang dengan rela mengorbankan jiwa raga melawan kebengisan tentara zionis Israel demi terwujudnya Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

 

Umat Muslim, Kristiani maupun Yahudi adalah manusia ciptaan Allah.

Bersatu dan perangilah keangkuhan dan ketamakan dunia. Tunjukan kepada mereka bahwa cinta kasih adalah nilai luhur yang tidak ternilai harganya sekalipun harus nyawa sebagai taruhannya.

 

 

Salam damai dan sejahtera selalu.

Raymond Liauw.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun