Jadi, bila apa yang dikatakan oleh para Kristiani Sumbu Pendek benar bahwa Islam adalah teroris, maka di Indonesia sudah tidak ada lagi Gereja Kathedral – Jakarta. Tidak ada lagi gereja gereja Katholik dan Protestan. Tidak ada lagi pura di Bali. Bahkan pemerintah Indonesia juga sudah menghapus hari raya keagamaan selain hari raya agama Islam sebagai tanggal merah (hari libur).
Dalam kenyataannya, sampai hari ini sampai detik ini di Indonesia masih mengakui keanekaragaman agama dan merayakan semua hari raya agama Islam, Kristen Katholik, Kristen Protestan, Budha, Hindu bahkan Imlek pun yang jelas jelas kebudayaan import dari China juga dianggap sebagai hari libur nasional.
Berarti teori para Kristiani Sumbu Pendek yang mengatakan bahwa Islam identik dengan teroris adalah Tidak Benar.
Apakah terorisme ??
Terorisme merupakan aksi kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dimana korbannya seringkali adalah orang orang yang tidak bersalah. Mereka melakukan kekerasan dengan tujuan menarik perhatian publik untuk memperoleh simpati terhadap apa yang mereka perjuangkan.
Dengan cara berpikir pendek yang hanya melihat para anggota dan simpatisan beberapa organisasi teroris seperti Taliban, AlQaeda, ISIS dan Boko Haram adalah Muslim maka banyak orang langsung mengidentikan Muslim sebagai teroris. Padahal, aksi teroris juga banyak dilakukan oleh umat Nasrani.
Mungkin diantara kalian ada yang bilang: “si Raymond Liauw ini kalau ngomong asal ngejeblak tidak pakai otak menjelekan agamanya sendiri. Yesus Kristus mengajarkan cinta kasih dan tidak ada orang Kristen yang melakukan kekerasan apalagi menjadi teroris”.