Mohon tunggu...
Raymond Liauw
Raymond Liauw Mohon Tunggu... -

Anak rantau

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Muslim, Kristiani, Yahudi dan Teroris

9 Desember 2015   22:59 Diperbarui: 22 Februari 2016   00:08 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lagi apa yang terjadi di Bosnia, dimana sebanyak 60,000 umat muslim dibantai oleh tentara Kristiani, begitu pula dengan yang terjadi di Afrika Tengah dimana umat Muslim dan Kristiani saling kejar saling bunuh.

 

Dengan semua kenyataan yang ada ini, apakah anda sebagai Kristiani masih tetap membela diri dengan mengatakan tidak ada orang Kristen yang melakukan kekerasan ??

 

Ketika rasa ego dan keserakahan telah menguasai jiwa raga seseorang maka apapun agamanya, dia dapat melakukan tindak kekerasan dan teror. Mereka adalah para pengecut yang menyimpangkan ajaran cinta kasih agamanya dan berlindung di ketiak agamanya hanya untuk memperoleh kepuasan dan kekuasaan dunia.

 

Pemimpin umat Katholik sedunia, Paus Fransiskus mengatakan bahwa radikalisme selalu ada di setiap agama. Di kesempatan lainnya Paus juga mengatakan bahwa Islam adalah ajaran cinta kasih.

 

Sewaktu pemimpin PLO Almarhum Yasser Arafat masih hidup, setiap tahun beliau hadir di gereja mengikuti upacara Natal dan Paskah. Beliau adalah seorang pemimpin Muslim yang tau benar apa yang sebenarnya terjadi di Palestina.

 

Hingga kini, ada banyak saudara kita umat Muslim, Kristiani dan Yahudi Palestina yang masih belum menikmati kemerdekaan sebagai manusia. Mereka masih terus berjuang dengan rela mengorbankan jiwa raga melawan kebengisan tentara zionis Israel demi terwujudnya Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun