Mohon tunggu...
Raymond Liauw
Raymond Liauw Mohon Tunggu... -

Anak rantau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kubur

26 Agustus 2014   15:25 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:31 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kubur telah menjadi idola manusia

sejak zaman purba hingga akhir dunia

mengagungkan luar diri dan harta benda

mengabaikan keboborokan dalam jiwa

Kubur

tidak peduli pada siapa pemilik raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun