Mohon tunggu...
Raymond Liauw
Raymond Liauw Mohon Tunggu... -

Anak rantau

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hanya Kamu dan Aku

18 Desember 2014   14:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:04 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jeff memang berwajah tampan namun kebiasaannya menyukai banyak wanita cantik alias playboy menyebabkan banyak wanita yang enggan untuk menjadi kekasihnya. Diam diam Jeff menyukai Susan tapi tidak pernah mendapat tanggapan dari Susan sehingga Jeff mencoba melakukan pendekatan melalui Tuan David.

Di suatu makan malam telah tersedia hidangan lezat yang sangat menggoda.

Susan, tadi ayah bertemu dengan Jeff dan dia ada titip salam untukmu” kata Tuan David memulai pembicaraan.

Oh, ya” jawab Susan singkat disamping karena sifatnya yang memang pendiam dia juga tidak suka dengan Jeff.

Ayah yakin Jeff anak baik dan kamu jangan terlalu mendengarkan gossip orang. Ayah juga yakin kalau kamu akan cocok menjadi istrinya” sambung Tuan David sambil memulir mulir dan menyantap spaghetti.

Biar Susan sendiri yang memilih jodohnya, ayah” sela Rosa yang membela kakaknya.

Iya, tapi sampai kapan ? apakah kamu mau kakakmu menjadi perawan tua atau kamu juga mau menjadi perawan tua ?” “betapa nikmat hidangan di atas meja malam ini tapi tidak akan nikmat lagi bila kalian menyantapnya esok malam. Semua akan basi menjadi sampah” nada keras Tuan David membuat mereka yang ada di ruang makan termasuk Gladys dan Linda terhentak kaget, terlebih Susan yang langsung meninggalkan meja makan menuju kamar tidurnya. Begitupun Rosa yang mengikuti kakaknya. Suasana menikmati hidangan malampun menjadi buyar.

Aku tidak habis pikir kenapa ayah memaksaku menikah dengan Jeff” tanya Susan sambil terisak memeluk bantal kepalanya.

Aku juga tidak tau, kak. Waktu dulu aku yang selalu bertengkar dengan almarhum ibu karena beliau selalu menganggapku seperti anak kecil yang tidak tau apa apa” “Kini ayah yang selalu marah kepada kita” jawab Rosa yang memainkan jemarinya mengusap usap kepala Susan.

Ros, kamu adalah satu satunya orang yang dapat mengerti perasaanku dan aku yakin kamu adalah adik yang terbaik di dunia ini”. Merekapun saling berangkulan dan menangis.

Walaupun usia Susan dan Rosa terpaut 6 tahun, tetapi hubungan mereka sangatlah dekat. Mereka berdua sangat saling mencintai seperti takkan pernah terpisahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun