Penggunaan antibiotik yang berlebihan telah memunculkan sebuah ancaman baru yang sangat mengancam keamanan kesehatan global, yaitu resistensi antimikroba (AMR). Kawasan Asia Pasifik merupakan kawasan yang terdampak secara signifikan oleh resistensi antimikroba karena tingkat prevalensi yang lebih tinggi dibandingkan kawasan lainnya. Walaupun demikian, kesadaran publik akan AMR di Kawasan Asia Pasifik ini masih kurang. Penyalahgunaan serta penggunaan berlebih antibiotik di kawasan Asia Pasifik berkaitan dengan faktor-faktor seperti resep obat antibiotik pada infeksi virus, peraturan yang tidak konsisten dan tidak ketat terkait penggunaan antibiotik, mudahnya akses terhadap antibiotik yang tidak melalui resep dokter, dan penggunaan antibiotik pada pertumbuhan hewan. Karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan publik mengenai AMR serta penggunaan antibiotik oleh tenaga kesehatan yang kurang tepat juga menjadi penyebab meningkatnya resistensi antimikroba. Selain itu, ketersediaan antibiotik palsu juga menjadi sebuah masalah bagi keamanan kesehatan di Kawasan Asia Pasifik.
Dalam menghadapi resistensi antimikroba (AMR), kapabilitas serta sumber daya dari suatu negara tersebut memiliki dampak yang sangat besar terhadap keamanan kesehatan negara tersebut. Terdapat perbedaan, baik dari segi fasilitas kesehatan, sumber daya, ataupun regulasi antara negara maju dan negara berkembang dalam menghadapi ancaman AMR. Untuk dapat mengatasi tantangan ini, negara-negara serta organisasi internasional perlu berkolaborasi secara lebih lagi.Â
APEC telah berusaha dengan berbagai cara untuk menangani masalah AMR sejak 2010 dengan berbagai proyeknya. APEC juga telah mengetahui bahwa AMR dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi di negara anggotanya sehingga APEC turut berkampanye agar kesadaran mengenai bahaya AMR dapat meningkat. APEC juga memahami bahwa kawasan Asia-Pasifik merupakan kawasan yang rentan terhadap AMR. Menggandeng pihak lain dalam menangani AMR merupakan satu hal yang penting karena pengendalian AMR hanya dapat tercapai secara efektif jika semua pihak melakukan kerja sama secara multidimensi dan didasari pada inisiatif secara nasional dan internasional yang kuat. APEC juga telah mengeluarkan pedoman pada tahun 2014 berdasarkan hasil dari berbagai proyek APEC sebelumnya untuk menangani AMR di Kawasan Asia-Pasifik. Pedoman tersebut mencakup enam strategi yaitu, pengawasan AMR dan penggunaan antibiotic, peningkatan AMR, penggunaan antibiotika yang efektif dan tepat, pencegahan dan pengendalian infeksi, vaksinasi, serta kebijakan dan regulasi. APEC mengharapkan anggotanya dapat mengikuti pedoman tersebut  untuk mengatasi ancaman AMR di Asia Pasifik.Â
Penulis:
- Davina Juliana Maharani
- Muhammad Farras Syafiq
- Muhammad Rayhan Salim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H