Mohon tunggu...
Muhammad Rayhan Pratama
Muhammad Rayhan Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Muhammad Rayhan Pratama 111211230, Universitas Dian Nusantara, Jurusan Manajemen. Nama dosen Prof. Apollo Daito

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Gaya Kepemimpinan Blake-Mounton's Managerial Grid Theory

27 Oktober 2024   17:06 Diperbarui: 27 Oktober 2024   17:11 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu model jaringan manajerial (Model Jaringan Manajerial Blake dan Mouton)?

Model kisi manajer, juga dikenal sebagai Model Kisi Manajer Blake dan Mouton, adalah alat penilaian diri yang dapat digunakan oleh individu dan kelompok untuk menentukan gaya manajer atau pemimpin yang sesuai. Robert R. Blake dan Jane S. Mouton memulai skrip ini pada tahun 1960-an, dan terus berkembang selama beberapa dekade.

Ahli teori manajemen Amerika Jane S. Mouton dan Robert R. Blake masing-masing adalah pencipta dinamika organisasi dan ahli teori manajemen. Blake dan Mouton berkonsentrasi pada aspek manusiawi kepemimpinan bisnis pada 1950-an dan 60-an.  

Dalam upaya mereka untuk meningkatkan kepemimpinan Exxon, mereka menemukan bahwa perilaku manajemen bergerak sepanjang kontinum dan berdasarkan sumbu (yakni, perhatian terhadap produksi dan perhatian terhadap orang). Berdasarkan temuan ini, mereka kemudian membuat teori dan model gaya kepemimpinan Grid Managerial.

Sejauh mana seorang pemimpin atau manajer berkonsentrasi pada produksi, orang, atau keduanya, ditunjukkan oleh model Blake and Mouton Managerial Grid. Gaya perilaku atau manajemen seseorang dapat ditentukan berdasarkan posisinya di grid.

Blake Mouton Grid dibuat menggunakan sumbu horizontal dan sumbu vertikal yang bertemu pada sudut siku-siku dan dinilai pada skala sembilan poin:

  • Sumbu horizontal -- perhatian terhadap produksi. Angka satu, atau perhatian rendah terhadap produksi, ditempatkan di paling kiri sumbu horizontal, dekat dengan sudut siku-siku; angka sembilan, atau perhatian tinggi terhadap produksi , terletak di paling kanan garis horizontal. Perhatian tinggi terhadap produksi menunjukkan bahwa pemimpin memprioritaskan tujuan, hasil, dan produktivitas saat menentukan bagaimana suatu tugas harus diselesaikan.
  • Sumbu vertikal -- perhatian terhadap orang lain. Angka satu, atau perhatian rendah, berada di bagian bawah garis vertikal, dekat dengan dasar di dekat sudut siku-siku, sementara angka sembilan, atau perhatian tinggi terhadap orang lain, berada di bagian atas sumbu vertikal ini. Perhatian tinggi terhadap orang lain menunjukkan bahwa pemimpin memprioritaskan kebutuhan dan kepentingan orang lain saat menentukan bagaimana suatu tugas harus diselesaikan. 


Gaya Kepemimpinan Blake Mouton Managerial Grid

Blake Mouton Managerial Grid, atau sering disebut Blake Mouton Leadership Grid, adalah model gaya kepemimpinan yang dikembangkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton pada tahun 1960-an. Model ini memetakan berbagai gaya kepemimpinan berdasarkan dua faktor utama: kepedulian terhadap orang (concern for people) dan kepedulian terhadap produksi (concern for production). Berikut adalah lima gaya utama kepemimpinan menurut Blake Mouton Grid beserta penjelasannya:

1. Impoverished Management (1,1)

Gaya kepemimpinan ini menunjukkan rendahnya perhatian terhadap produksi maupun orang. Pemimpin dengan gaya ini cenderung acuh dan hanya melakukan minimal untuk memenuhi syarat pekerjaan. Mereka tidak memberikan bimbingan atau dukungan bagi anggota tim. Karena pendekatan yang kurang terlibat, tim biasanya menunjukkan produktivitas rendah dan motivasi yang lemah.

2. Authority-Compliance Management (9,1)

Pemimpin dengan gaya ini menempatkan produksi sebagai prioritas utama dengan sedikit perhatian pada kebutuhan individu dalam tim. Mereka sangat fokus pada efisiensi, pengendalian, dan mencapai target tanpa memperhatikan kondisi tim. Meskipun gaya ini dapat meningkatkan produktivitas dalam jangka pendek, karyawan sering merasa tidak puas dan kelelahan karena kurangnya perhatian terhadap kesejahteraan mereka.

3. Country Club Management (1,9)

Gaya ini mencerminkan perhatian yang tinggi terhadap orang tetapi rendah terhadap tugas. Pemimpin dengan gaya ini berusaha menciptakan lingkungan kerja yang ramah dan menyenangkan. Mereka menghindari konflik dan cenderung mengutamakan hubungan baik di atas produktivitas. Hasilnya, meski lingkungan kerja nyaman, produktivitas mungkin rendah karena kurangnya fokus pada pencapaian tujuan kerja.

4. Middle-of-the-Road Management (5,5)

Pemimpin dengan gaya ini mencoba mencapai keseimbangan antara perhatian terhadap orang dan produksi. Meskipun pendekatan ini mungkin terlihat seimbang, tetapi sering kali tidak mencapai kinerja optimal karena kompromi yang dilakukan. Pemimpin mungkin tidak memaksimalkan potensi produksi maupun kepuasan tim karena tidak memberikan perhatian maksimal pada salah satu aspek.

5. Team Management (9,9)

Gaya ini dianggap sebagai gaya kepemimpinan yang paling efektif. Pemimpin dengan pendekatan ini memiliki perhatian yang tinggi baik terhadap produksi maupun kesejahteraan tim. Mereka percaya bahwa kinerja terbaik dapat dicapai ketika karyawan merasa dihargai dan diberdayakan. Pendekatan ini menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif, meningkatkan motivasi, dan menghasilkan produktivitas tinggi.

Manfaat Model Blake and Mouton

Model ini membantu pemimpin memahami gaya kepemimpinan mereka dan dampaknya pada organisasi. Dengan menganalisis posisi dalam grid, seorang pemimpin dapat bekerja untuk meningkatkan keseimbangan antara perhatian terhadap orang dan tugas, terutama jika mereka menginginkan produktivitas yang berkelanjutan dan kepuasan tim yang tinggi. Blake dan Mouton juga menyoroti bahwa gaya kepemimpinan dapat diadaptasi tergantung pada situasi tertentu.

Model Managerial Grid ini memberikan pemahaman penting dalam pengembangan kepemimpinan yang lebih efektif. Dengan menyadari posisi mereka dalam grid, pemimpin dapat melakukan perubahan yang diperlukan untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik dalam kepemimpinan mereka.

Dokpri, Prof Apollo Daito
Dokpri, Prof Apollo Daito

Kepemimpinan adalah elemen penting dalam setiap organisasi, dan cara seorang pemimpin memimpin dapat sangat mempengaruhi hasil organisasi. Salah satu teori yang mendefinisikan gaya kepemimpinan adalah Blake and Mouton's Managerial Grid, juga dikenal sebagai Grid Kepemimpinan. Teori ini membantu menjelaskan berbagai pendekatan manajerial yang didasarkan pada dua dimensi utama: kepedulian terhadap tugas dan kepedulian terhadap manusia.

Kepedulian terhadap tugas merujuk pada sejauh mana seorang pemimpin menekankan pentingnya menyelesaikan pekerjaan dan mencapai tujuan, sementara kepedulian terhadap manusia menekankan pada hubungan interpersonal, kesejahteraan karyawan, dan suasana kerja.

Struktur Grid Manajerial

Grid manajerial ini mengklasifikasikan gaya kepemimpinan ke dalam lima kategori berdasarkan seberapa tinggi atau rendahnya perhatian seorang pemimpin terhadap tugas atau manusia. Gambar yang Anda unggah menunjukkan bahwa setiap gaya manajerial dapat ditempatkan pada matriks dengan dua sumbu: Kepedulian terhadap Manusia (dari 1 hingga 9) di sumbu vertikal dan Kepedulian terhadap Tugas (dari 1 hingga 9) di sumbu horizontal.

Berikut adalah kelima gaya kepemimpinan berdasarkan grid tersebut:

  1. Country Club (Kepedulian Tinggi terhadap Manusia, Kepedulian Rendah terhadap Tugas)

Pada posisi atas kiri matriks, gaya kepemimpinan ini cenderung memberikan perhatian besar terhadap kebutuhan sosial dan emosional anggota tim. Pemimpin dalam kategori ini sangat peduli terhadap kesejahteraan karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan nyaman. Namun, gaya ini sering kali gagal dalam memberikan struktur yang kuat untuk pencapaian tugas.

Gaya "Country Club" cocok di lingkungan di mana kebutuhan interpersonal lebih penting daripada mencapai target kerja. Namun, jika tidak diimbangi, dapat menurunkan efisiensi karena kurangnya tekanan atau arahan yang kuat terhadap penyelesaian pekerjaan.

  1. Team Leader (Kepedulian Tinggi terhadap Manusia, Kepedulian Tinggi terhadap Tugas)

Terletak di bagian atas kanan dari grid, "Team Leader" adalah gaya kepemimpinan ideal menurut teori Blake and Mouton. Pemimpin dengan gaya ini sangat peduli terhadap kebutuhan karyawan, tetapi juga sangat fokus pada pencapaian tujuan organisasi. Mereka memotivasi tim untuk bekerja keras, sambil tetap menjaga kesejahteraan individu.

Pemimpin tipe ini berhasil dalam memadukan hubungan interpersonal yang baik dengan efisiensi kerja, menciptakan keseimbangan yang sehat antara kinerja tugas dan kepuasan anggota tim. Organisasi dengan kepemimpinan tipe ini cenderung mencapai hasil optimal karena karyawan merasa dihargai sambil tetap diarahkan pada target yang jelas.

  1. Impoverished (Kepedulian Rendah terhadap Manusia, Kepedulian Rendah terhadap Tugas)

Gaya kepemimpinan yang paling tidak efektif dalam grid ini adalah "Impoverished Leadership," yang berada di sudut kiri bawah. Pemimpin dengan gaya ini hampir tidak peduli terhadap tugas maupun kesejahteraan anggota tim. Mereka memberikan sedikit atau tidak ada arahan, dukungan, atau bimbingan baik dalam hal tugas maupun aspek interpersonal.

Di lingkungan seperti ini, sering kali terjadi kekacauan, dan kinerja tim menjadi sangat buruk. Kurangnya kepemimpinan yang nyata mengarah pada kebingungan, rendahnya produktivitas, dan ketidakpuasan di antara anggota tim.

  1. Authority-Obedience (Kepedulian Rendah terhadap Manusia, Kepedulian Tinggi terhadap Tugas)

Pada sudut kanan bawah dari grid terdapat gaya kepemimpinan otoriter atau otoritas dan ketaatan. Pemimpin dengan gaya ini sangat berfokus pada pencapaian target tugas, sering kali mengabaikan aspek manusia atau kesejahteraan individu. Mereka memerintahkan dan mengontrol tim dengan keras, menetapkan aturan ketat, dan menuntut hasil tanpa banyak mempertimbangkan kebutuhan interpersonal atau sosial.

Gaya ini mungkin efektif untuk mencapai tujuan jangka pendek, terutama di lingkungan yang sangat kompetitif atau ketika tenggat waktu ketat. Namun, dalam jangka panjang, gaya otoriter sering kali menghasilkan ketidakpuasan, ketidakbahagiaan, dan keinginan untuk keluar di kalangan karyawan karena kurangnya perhatian terhadap kebutuhan pribadi.

  1. Middle of the Road (Kepedulian Sedang terhadap Manusia dan Tugas)

Posisi tengah pada grid menunjukkan pemimpin dengan gaya "Middle of the Road," yang mencoba mencapai keseimbangan antara tugas dan manusia, tetapi sering kali gagal memberikan yang terbaik dari kedua aspek. Pemimpin seperti ini memberikan perhatian yang moderat pada penyelesaian tugas dan kesejahteraan individu, tetapi tidak sepenuhnya unggul dalam salah satu bidang tersebut.

Walaupun gaya ini mungkin tidak menyebabkan ketidakpuasan atau kegagalan total, ia juga tidak menghasilkan kinerja optimal. Pemimpin "Middle of the Road" sering kali lebih mengandalkan kompromi, dan meskipun hasilnya mungkin cukup memadai, tim atau organisasi jarang mencapai potensi penuh mereka.

Implikasi Grid Kepemimpinan Blake dan Mouton

Grid kepemimpinan ini berfungsi sebagai alat untuk mengevaluasi dan memahami gaya kepemimpinan yang ada dalam organisasi. Dengan mengetahui di mana seseorang berada di grid, baik pemimpin maupun organisasi dapat mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki atau mengembangkan pendekatan kepemimpinan yang lebih baik.

Misalnya, jika seorang pemimpin berada di kategori "Authority-Obedience," mereka mungkin perlu mengembangkan empati dan komunikasi yang lebih baik dengan anggota tim. Di sisi lain, pemimpin yang cenderung berada di gaya "Country Club" mungkin perlu belajar lebih fokus pada pencapaian tugas agar produktivitas meningkat.

Gaya "Team Leader" dianggap ideal oleh Blake dan Mouton karena mencapai keseimbangan optimal antara kepedulian terhadap tugas dan kepedulian terhadap manusia. Gaya ini memungkinkan pemimpin memotivasi tim untuk bekerja dengan penuh dedikasi, sementara tetap menjaga moral dan kesejahteraan mereka.

Penggunaan Blake Mouton Grid

Beberapa alat penilaian, termasuk inventaris indikator tipe Myers-Briggs yang terkenal dan model Blake Mouton Managerial Grid, dapat digunakan oleh perusahaan untuk menilai pemimpin dan manajer secara individual. Organisasi menggunakan alat ini untuk menilai manajer secara individual dan mengidentifikasi gaya manajemen mereka dengan tujuan membantu mereka membangun keunggulan kepemimpinan.

Kisi-kisi ini juga dapat digunakan untuk menilai diri sendiri, misalnya dengan menanyakan seberapa besar mereka menghargai menyelesaikan tugas dan seberapa besar mereka menikmati menunjuk dan membimbing karyawan. Manajer dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kekuatan dan kelemahan manajemen mereka dengan menggunakan kisi-kisi manajemen, juga dikenal sebagai kisi-kisi kepemimpinan. 

Daftar Pustaka

  • kubikleadership.com - MENGENAL GAYA KEPEMIMPINAN MODEL BLAKE & ...
  • techtarget.com - Model Blake and Mouton Managerial GridWhat is the managerial grid model (The Blake and Mouton ...
  • tsw.co.uk - Blake Mouton Grid -- Cara Memimpin Orang dan ...
  • study.com - Kisi-kisi Manajerial Blake Mouton | Jenis & Contoh ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun