Mohon tunggu...
Rayhan Fakhriza
Rayhan Fakhriza Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiwa

Mahasiswa biasa yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Monggo, Sudah Dicontohkan Milenial, Pak!

1 Juli 2020   12:00 Diperbarui: 1 Juli 2020   12:01 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kawan-kawanku, kali ini saya ingin mengulas salah satu peristiwa politik yang terjadi di Indonesia. Pada saat pertama kali membaca judul beritanya, saya langsung lupa dengan game di laptop saya. Kaget bukan main. Karena jujur, kapan terakhir kali saya mendapat berita beginian. Hampir tidak mungkin.

Ya, viralnya kemarahan Bapak Presiden Joko Widodo kepada menteri-menterinya dalam rapat kabinet.. Saya mengetahui info ini dari berita di media massa. Ancaman reshuffle, kurangnya penyerapan anggaran dan sebagainya. Jujur saya kaget sekaligus tertawa dalam hati. “I want to know what’s next”, begitu ujar saya dalam hati.

Tulisan saya kali ini tidak akan menjelaskan bagaimana reshuffle dan siapa yang harus direshuffle. Kita harus tahu diri kalau kita bukan pakar. Jadi, kita bahas yang ringan-ringan saja ya.

Kawan-kawanku semua, bangsa kita telah ditunjukkan sebuah panggung sandiwara dalam beberapa bulan ini. Seluruh permainan politik para elit dan oligarkinya. Jujur saya tidak peduli (walau sedikit geregetan, tapi bisa apa kita yang rakyat kecil ini). Tetapi sebuah perilaku berintegritas tinggi juga ditampilkan pada panggung sandiwara.

Perilaku ini mungkin belum pernah terjadi selama saya hidup 20 tahun. Belum pernah saya dipertunjukkan adanya pembelaan harga diri. Sebuah perilaku yang harus dilakukan karena tahu itu perbuatan benar, bukan perbuatan menguntungkan. Lagi-lagi, yang melakukan itu adalah generasi mudanya, Generasi Milenial.

Teman-teman pasti belum lupa dengan pengunduran diri beberapa anggota Staf Khusus Milenial Presiden. Beberapa dari Staf Khusus Presiden yang termasuk Generasi Milenial mengundurkan diri dari posisinya akibat tersandung masalah dalam program Kartu Prakerja milik Pemerintah. Gaji staf khusus milenial yang fantastis serta fasilitas yang diperoleh seharusnya bisa membuat siapa saja berpaling mukanya. Tetapi, mereka tidak.

Kemampuan para staf khusus milenial ini dalam do the right thing membuat saya mengangkat topi saya tinggi-tinggi. Saya tidak peduli dengan kontroversi dari pengunduran diri mereka. Saya tidak peduli apakah mereka masih ikut serta dalam Kartu Prakerja atau tidak. Saya hanya peduli bahwa, hampir tidak ada pejabat yang berani mengundurkan diri demi melakukan hal yang benar.

Kawan-kawanku yang saya cintai, setiap generasi punya waktunya sendiri-sendiri. Generasi muda selalu membawa perubahan ke arah positif. Hal ini sudah terbukti sejak lama. Sejarah mengukirnya dalam tinta emas.

Sebut saja peristiwa Kebangkitan Indonesia dan peristiwa pergerakan lainnya yang memulai perlawanan kepada kolonial dengan pengetahuan. Sebut saja para pemuda yang menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk menekan mereka supaya memerdekakan bangsa tanpa campur tangan bangsa lain. Sebut saja Reformasi 1998 di mana pemudanya telah membawa perubahan besar atas demokrasi di Indonesia.

Hampir setiap kali peristiwa penting negara ini, generasi muda selalu hadir untuk mengingatkan para elitnya untuk do the right thing. Generasi muda adalah tolok ukur kesehatan nalar bangsa. Mereka telah menyelamatkan integritas bangsa dan menyelamatkan kualitas moral bangsa. Pertanyaannya, “kalau sekarang bagaimana?”.

Presiden Joko Widodo tentu akan menjadi pemimpin yang harus bertanggung jawab atas 267 juta rakyatnya. Pantas saja beliau marah kepada menterinya karena kurang tanggap dan kurang maksimalnya kinerja mereka. Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa Presiden Jokowi tetaplah manusia. Terlepas dari segala masalah dan preferensi politik kita, beliau tetap Presiden kita. Apa yang terjadi, ya sudahlah biarkan terjadi.

Kemarahan beliau yang direkam untuk seluruh rakyat kini menjadi sangat seru. Babak baru telah dimulai. Bangsa dan negara bisa memulai suatu perubahan yang nyata. Rakyat bisa diuntungkan. Semua itu bisa terjadi kalau para pejabatnya juga lulus ujian integritas, sebagaimana generasi milenialnya.

Bagi seorang manusia, harga diri dan nama baik itu segalanya. Hilang nama baik, hilang seluruh reputasi dan kepercayaan orang kepada kita. Hilang sudah reputasi bisnis dan bisa rugi bisnis dan hidup kita. Maka dengan menjunjung harga diri, “Ayo dong contoh generasi milenialnya”. Jangan mau kalah sama bocah kemarin sore yang baru belajar berjalan.

Saya tidak peduli dengan motif video kemarahan Presiden. Saya tidak peduli dengan pergolakkan politik negara. Kalau terus-terusan bahas politik, kapan majunya negara ini? Kapan omongannya para ilmuwan, ekonom, pengusaha yang dibicarakan?

Sebaik-baiknya manusia ialah manusia yang senantiasa memberikan manfaat bagi orang lain. Wahai para menteri (yang mungkin lagi dibicarain), cara anda enggak berhasil. Your system doesn’t work. Manfaat yang ditebarkan masih belum bisa membuat perubahan positif. Masih sangat minim. Kalau Bapak/Ibu berani, sebaiknya mengundurkan diri dengan harga diri daripada direkam sebagai menteri yang diganti.

Ayo dong, sudah dicontohkan tuh sama milenialnya. Ujian integritas itu sangat mudah, tetapi sangat sulit untuk dilakukan. Sebagaimana ujian yang sulit, urusan ini pun akan membuahkan hasil apabila kita do the right thing. Paling tidak, nama kita akan abadi karena dicatat sejarah melakukan hal yang benar. Salam hangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun