Mohon tunggu...
Rayhana Syahidah
Rayhana Syahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Menulis seputar isu internasional

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kepentingan Rusia dalam Konflik Armenia dan Azerbaijan

8 Oktober 2022   09:44 Diperbarui: 8 Oktober 2022   09:46 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Russian Foreign Ministry Press Service

Kemudian apabila dilihat dari sektor militer, Rusia juga mempertimbangkan kondisi militer dalam setiap kebijakannya. Dalam konflik ini Rusia banyak memasok senjata ke Armenia dan Azerbaijan dimana mereka juga memiliki akses untuk menggunakan peralatan Rusia maupun masa Uni Soviet yang terus dikembangkan seperti tank dan artileri. Menurut laporan dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) dimana Rusia merupakan negara yang paling banyak mengekspor senjata ke Armenia dan Azerbaijan di rentang tahun 2011-2020. Rusia mengimbangi pembelian senjata canggih Azerbaijan dengan menyediakan senjata dan peralatan militer kepada Armenia melalui harga dan pinjaman yang disubsidi. Rusia memberi Armenia kemampuan canggih seperti pesawat tempur SU-30 SM. 

Begitu juga dalam sisi internasional dimana faktor yang mempengaruhi Rusia adalah keinginan Rusia untuk mempertahankan kekuasaannya terhadap negara-negara bekas Uni Soviet dan juga pengaruh Turki serta NATO yang meluas di wilayah kaukasus. Upaya Rusia untuk mempertahankan pengaruhnya sudah ada sejak lama salah satunya melalui CIS. Armenia dan Azerbaijan bergabung pada 1993 dan 1994 bersama sembilan negara lainnya. Beberapa ahli percaya pembentukan CIS adalah upaya Rusia untuk mempertahankan pengaruhnya di bekas Uni Soviet dan Kaukasus Selatan. Setelah berakhirnya Perang Dunia dan runtuhnya Uni Soviet Rusia mengambil sikap proaktif dan mulai membentuk beberapa organisasi regional untuk kerjasama kolektif dengan negara-negara bekas Uni Soviet. CIS adalah salah satu bentuk kerjasama dengan negara-negara anggota dalam bidang ekonomi, militer, perdagangan, dan keuangan. Selain itu Rusia juga membentuk beberapa organisasi lain, misal organisasi yang berkonsentrasi dalam bidang ekonomi ada EEU dan yang fokus pada bidang militer ada CSTO. Rusia, sebagai negara yang cukup kuat di kawasan ini, sangat aktif dalam mempromosikan organisasi ini di bawah pengaruhnya. 

Referensi:

Mustofa, A. Z. (2021). Analisis Kepentingan Rusia Dan Turki Dalam Konflik Armenia-Azerbaijan Pada Tahun 2020. Jurnal PIR: Power in International Relations, 6(1), 01-13.

Aliyev, N. (2018). Russia's Arms Sales: A Foreign Policy Tool in Relations With Azerbaijan and Armenia. Eurasia Daily Monitor, 15(47), 28.

https://www.themoscowtimes.com/2016/04/12/russia-will-continue-selling-weapons-to-azerbaijan-and-armenia-rogozin-a52489

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun