Mohon tunggu...
RAYHAN ARYADWIPANDU GEMILIO
RAYHAN ARYADWIPANDU GEMILIO Mohon Tunggu... Operator - Electrode Production Coater at Hyundai Motor LG Energy Solution Indonesia

NIM : 41322110008 Fakultas Teknik Prodi Teknik Mesin Dosen : POLLO, PROF. DR, M.SI.AK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Doktrin Arete untuk Tata Kelola Bisnis

29 Juni 2024   15:06 Diperbarui: 29 Juni 2024   15:22 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Evaluasi Risiko

  • Definisi: Mengevaluasi risiko dan potensi dampak dari setiap keputusan. Ini berarti mengidentifikasi risiko potensial, menilai dampaknya, dan mengembangkan strategi untuk mengelola atau memitigasi risiko tersebut.
  • Implementasi: Menggunakan matriks risiko untuk menilai dan memprioritaskan risiko, melakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), dan mengembangkan rencana kontingensi untuk mengatasi risiko yang teridentifikasi.
  • Keberlanjutan Jangka Panjang

    • Definisi: Membuat keputusan yang tidak hanya menguntungkan dalam jangka pendek tetapi juga berkelanjutan dan menguntungkan dalam jangka panjang.
    • Implementasi: Menerapkan praktik bisnis berkelanjutan, seperti penggunaan sumber daya yang efisien, pengurangan emisi karbon, dan investasi dalam inisiatif keberlanjutan. Mengevaluasi dampak jangka panjang dari keputusan terhadap keberlanjutan bisnis dan lingkungan.
  • Manfaat dari Komitmen terhadap Keunggulan dan Pengambilan Keputusan yang Bijaksana

    1. Keunggulan Kompetitif

      • Komitmen terhadap keunggulan dan keputusan yang bijaksana memberikan keunggulan kompetitif dengan memastikan bahwa perusahaan selalu berada di garis depan dalam inovasi, kualitas, dan efisiensi.
    2. Kepercayaan dan Loyalitas

      • Pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya akan lebih percaya dan loyal kepada perusahaan yang konsisten dalam upaya mencapai keunggulan dan yang membuat keputusan dengan bijaksana.
    3. Pertumbuhan yang Berkelanjutan

      • Dengan berfokus pada keunggulan dan membuat keputusan yang bijaksana, perusahaan dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, mengelola risiko dengan lebih baik, dan memanfaatkan peluang baru dengan efektif.
    4. Reputasi yang Kuat

      • Komitmen terhadap keunggulan dan etika dalam pengambilan keputusan membangun reputasi perusahaan sebagai entitas yang andal dan bertanggung jawab, yang dapat meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan mitra bisnis.

    Dengan mengintegrasikan komitmen terhadap keunggulan dan pengambilan keputusan yang bijaksana dalam strategi bisnis, perusahaan dapat memastikan keberhasilan jangka panjang, membangun kepercayaan dan loyalitas, serta mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

    4. Keadilan dan Kesetaraan

    • Kesetaraan di Tempat Kerja: Menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan adil bagi semua karyawan, tanpa memandang ras, gender, usia, atau latar belakang. Ini melibatkan kebijakan perekrutan yang adil, peluang pengembangan yang setara, dan lingkungan kerja yang bebas dari diskriminasi dan pelecehan.
    • Keadilan dalam Bisnis: Memperlakukan semua mitra bisnis dan pelanggan dengan adil. Ini berarti menjalankan bisnis dengan cara yang adil dan etis, tidak memanfaatkan pihak lain untuk keuntungan pribadi.

    5. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

    • Keberlanjutan: Mengimplementasikan praktik bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ini bisa melibatkan pengurangan emisi karbon, pengelolaan limbah yang efisien, dan penggunaan sumber daya yang bertanggung jawab.
    • Kontribusi kepada Masyarakat: Berperan aktif dalam kontribusi kepada komunitas dan masyarakat melalui kegiatan sosial dan filantropi. Ini termasuk program-program yang mendukung pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
    • Pengelolaan Sumber Daya: Mengelola sumber daya dengan bijak untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Ini termasuk penggunaan energi yang efisien, pengurangan limbah, dan daur ulang.

    6. Kepemimpinan yang Inspiratif

    • Kepemimpinan yang Melayani: Pemimpin yang melayani memprioritaskan kebutuhan karyawan dan membantu mereka mencapai potensi penuh mereka. Ini berarti mendengarkan karyawan, memberikan dukungan, dan memfasilitasi perkembangan mereka.
    • Keteladanan: Pemimpin yang menjadi teladan dalam perilaku dan etika kerja menginspirasi karyawan untuk mengikuti jejaknya. Ini berarti mempraktikkan apa yang dikhotbahkan dan menunjukkan integritas dalam setiap tindakan.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun