Mohon tunggu...
RAYHAN ARYADWIPANDU GEMILIO
RAYHAN ARYADWIPANDU GEMILIO Mohon Tunggu... Operator - Electrode Production Coater at Hyundai Motor LG Energy Solution Indonesia

NIM : 41322110008 Fakultas Teknik Prodi Teknik Mesin Dosen : POLLO, PROF. DR, M.SI.AK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proposal Bisnis Model Balanced Scorecard pada UMKM

20 April 2024   17:53 Diperbarui: 20 April 2024   17:55 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara itu, peningkatan 15% dalam penjualan menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menarik lebih banyak pelanggan baru dan meningkatkan tingkat konversi dari pelanggan potensial menjadi pelanggan yang sebenarnya. Hal ini bisa disebabkan oleh reputasi yang lebih baik, pengalaman pelanggan yang memuaskan, serta strategi pemasaran yang efektif yang difokuskan pada kepuasan pelanggan.

Pentingnya fokus pada kualitas layanan dalam strategi bisnis UMKM tidak bisa diabaikan. Ini menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan bukan hanya aspek yang penting secara etis, tetapi juga berkontribusi langsung pada pertumbuhan dan keberhasilan bisnis. Dengan terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan, UMKM dapat membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang dan keberlanjutan di pasar yang kompetitif.

Studi Kasus 2: UMKM di Industri Jasa

Situasi: Perusahaan jasa kecil di Eropa menggunakan Balanced Scorecard sebagai alat manajemen strategis untuk mengatasi tantangan efisiensi operasional dan meningkatkan keterlibatan karyawan. Berikut adalah beberapa langkah yang mungkin mereka ambil dalam menerapkan Balanced Scorecard:

  1. Identifikasi Tantangan Efisiensi Operasional: Perusahaan ini mungkin mengidentifikasi area-area di mana mereka mengalami kesulitan dalam operasi mereka, seperti proses yang lambat, biaya yang tinggi, atau kurangnya koordinasi antara departemen.
  2. Penetapan Tujuan dan Strategi: Berdasarkan analisis tantangan efisiensi operasional, perusahaan kemungkinan menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang terkait dengan peningkatan efisiensi. Strategi untuk mencapai tujuan tersebut mungkin melibatkan pengoptimalan proses, penggunaan teknologi yang lebih baik, atau restrukturisasi internal.
  3. Pengukuran Kinerja: Dalam Balanced Scorecard, perusahaan akan menetapkan indikator kinerja yang relevan untuk mengukur efisiensi operasional, seperti waktu siklus, biaya operasional, tingkat kesalahan, atau tingkat penggunaan sumber daya.
  4. Fokus pada Keterlibatan Karyawan: Selain itu, perusahaan mungkin menggunakan Balanced Scorecard untuk meningkatkan keterlibatan karyawan. Mereka dapat menetapkan indikator kinerja terkait dengan keterlibatan, seperti tingkat kehadiran, partisipasi dalam program pelatihan, atau survei kepuasan karyawan.
  5. Pengukuran dan Evaluasi: Perusahaan akan secara teratur mengukur kinerja mereka berdasarkan indikator-indikator dalam Balanced Scorecard, mengevaluasi kemajuan mereka terhadap tujuan-tujuan yang ditetapkan, dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
  • Dengan menggunakan Balanced Scorecard, perusahaan jasa kecil di Eropa dapat memiliki pandangan yang lebih holistik tentang kinerja mereka, memprioritaskan tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan keterlibatan karyawan, serta mencapai keberhasilan jangka panjang dalam industri jasa yang kompetitif.

    Implementasi:

    • Perspektif Keuangan: Target peningkatan pendapatan layanan sebesar 20% per tahun dan pengurangan biaya operasional.
    • Perspektif Pelanggan: Fokus pada peningkatan respons terhadap keluhan pelanggan dan pengukuran kepuasan pelanggan melalui feedback online.
    • Perspektif Proses Internal: Optimalisasi proses layanan pelanggan dan peningkatan pelaporan waktu nyata.
    • Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan: Mengadakan workshop bulanan dan mengundang pakar untuk berbicara tentang inovasi dalam layanan pelanggan.
  • Hasil: UMKM ini mengalami peningkatan pendapatan sebesar 30% dalam satu tahun dan peningkatan signifikan dalam keterlibatan karyawan, yang tercermin dari rendahnya tingkat turnover karyawan dan feedback positif dalam survei internal.

    Lebih Lanjut Mengenai Manfaat Balanced Scorecard untuk UMKM

    Keseimbangan Antara Perspektif Jangka Pendek dan Jangka Panjang

    UMKM sering terjebak dalam memenuhi target keuangan jangka pendek, yang bisa mengabaikan pentingnya investasi dalam pembelajaran dan pertumbuhan, serta dalam mempertahankan hubungan pelanggan. Balanced Scorecard membantu UMKM mempertahankan fokus pada aspek jangka panjang sambil memastikan bahwa kebutuhan jangka pendek juga terpenuhi. Dengan menekankan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dalam BSC, UMKM dapat mengalokasikan sumber daya untuk pengembangan karyawan, inovasi produk, dan adaptasi terhadap perubahan pasar. Hal ini membantu menciptakan keseimbangan antara pencapaian tujuan jangka pendek dan jangka panjang, menjaga kelangsungan bisnis, dan meningkatkan daya saing di pasar yang dinamis.

    Mendorong Budaya Perusahaan yang Berorientasi Kinerja

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
  • LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun