Mohon tunggu...
RAYHAN ARYADWIPANDU GEMILIO
RAYHAN ARYADWIPANDU GEMILIO Mohon Tunggu... Operator - Electrode Production Coater at Hyundai Motor LG Energy Solution Indonesia

NIM : 41322110008 Fakultas Teknik Prodi Teknik Mesin Dosen : POLLO, PROF. DR, M.SI.AK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proposal Bisnis Model Balanced Scorecard pada UMKM

20 April 2024   17:53 Diperbarui: 20 April 2024   17:55 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Studi Kasus Implementasi Balanced Scorecard pada UMKM

Studi Kasus 1: UMKM di Sektor Retail

Situasi: UMKM retail di Asia Tenggara mengalami tantangan yang umum terjadi di industri ritel, yaitu menyeimbangkan pertumbuhan penjualan dengan kepuasan pelanggan. Fokus hanya pada peningkatan penjualan seringkali dapat mengesampingkan aspek kritis lainnya seperti pengalaman pelanggan dan retensi. Dalam mengatasi tantangan ini, penggunaan Balanced Scorecard oleh perusahaan tersebut adalah langkah yang bijaksana.

Dengan Balanced Scorecard, perusahaan retail dapat mengukur kinerja mereka tidak hanya dari segi keuangan (seperti pendapatan dan profitabilitas), tetapi juga dari perspektif pelanggan, proses internal, dan pembelajaran/pertumbuhan. Dalam konteks ini, perusahaan tersebut memutuskan untuk fokus tidak hanya pada peningkatan penjualan tetapi juga pada peningkatan kualitas layanan pelanggan.

Dari perspektif pelanggan, perusahaan retail dapat mengukur tingkat kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, dan seberapa baik mereka memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Dengan memiliki indikator kinerja yang terkait langsung dengan kepuasan pelanggan, perusahaan dapat mengidentifikasi area di mana layanan mereka perlu ditingkatkan dan mengambil tindakan yang sesuai.

Dari perspektif proses internal, perusahaan dapat mengevaluasi efisiensi operasional mereka dalam melayani pelanggan, mulai dari proses pemesanan, pengiriman, hingga layanan purna jual. Identifikasi proses-proses yang menghambat kualitas layanan dan memberikan solusi untuk meningkatkannya menjadi prioritas dalam pengelolaan Balanced Scorecard.

Dalam hal pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan dapat memantau kemajuan dalam pengembangan karyawan, pelatihan untuk meningkatkan keterampilan layanan pelanggan, dan inisiatif-inisiatif inovatif untuk meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.

Dengan mengintegrasikan semua ini ke dalam Balanced Scorecard, UMKM retail di Asia Tenggara dapat memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang kinerja mereka, memprioritaskan investasi dan upaya yang tepat untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, dan pada akhirnya, mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan keberhasilan jangka panjang.

Implementasi:

  • Perspektif Keuangan: Memperkenalkan indikator seperti pertumbuhan penjualan bulanan dan margin keuntungan kotor.
  • Perspektif Pelanggan: Mengukur tingkat kepuasan pelanggan melalui survei dan memantau tingkat retensi pelanggan.
  • Perspektif Proses Internal: Memfokuskan pada peningkatan logistik dan efisiensi inventaris.
  • Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan: Melakukan pelatihan reguler untuk staf tentang keterampilan layanan pelanggan dan penggunaan teknologi baru di toko.
  • Hasil: Peningkatan 25% dalam kepuasan pelanggan dan 15% dalam penjualan merupakan pencapaian yang signifikan bagi UMKM retail di Asia Tenggara setelah menerapkan Balanced Scorecard dengan fokus pada peningkatan kualitas layanan. Ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan secara langsung berdampak positif pada pertumbuhan penjualan perusahaan.

    Peningkatan kepuasan pelanggan sebesar 25% menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan kualitas layanan mereka, merespons kebutuhan dan harapan pelanggan dengan lebih baik, serta membangun hubungan yang lebih baik dengan mereka. Kepuasan pelanggan yang meningkat dapat menghasilkan efek positif dalam bentuk loyalitas pelanggan yang lebih tinggi, rekomendasi kepada orang lain, dan peningkatan retensi pelanggan.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
  • LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun