Mohon tunggu...
RAYHAN ARYADWIPANDU GEMILIO
RAYHAN ARYADWIPANDU GEMILIO Mohon Tunggu... Operator - Electrode Production Coater at Hyundai Motor LG Energy Solution Indonesia

NIM : 41322110008 Fakultas Teknik Prodi Teknik Mesin Dosen : POLLO, PROF. DR, M.SI.AK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proposal Bisnis Model Balanced Scorecard pada UMKM

20 April 2024   17:53 Diperbarui: 20 April 2024   17:55 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penerapan Balanced Scorecard di UMKM memungkinkan para pemilik dan pengelola untuk mendekati pertumbuhan dan pembangunan usaha mereka dengan cara yang lebih terstruktur dan strategis. Alat ini membantu dalam mengklarifikasi visi dan strategi perusahaan, menerjemahkannya ke dalam tindakan operasional, dan menyediakan umpan balik untuk memperbaiki proses serta menyesuaikan strategi yang mungkin tidak efektif. Selain itu, dengan fokus pada empat perspektif yang berbeda---finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan---BSC membantu memastikan bahwa semua aspek penting dari operasi bisnis diberikan perhatian yang cukup, sehingga meningkatkan kemungkinan kesuksesan jangka panjang.

WWW.Pinterest.com
WWW.Pinterest.com

Konsep Balanced Scorecard merupakan kerangka kerja manajemen strategis yang efektif, dikembangkan oleh Robert Kaplan dan David Norton pada awal tahun 1990-an. Dengan menekankan pada empat perspektif kinerja utama, konsep ini membantu organisasi, termasuk UMKM, untuk memperoleh pemahaman yang lebih holistik dan seimbang tentang operasional mereka. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang keempat perspektif tersebut:

  1. Perspektif Keuangan: Ini adalah perspektif tradisional yang mengukur efektivitas organisasi dari sisi keuangan. Untuk UMKM, metrik yang bisa digunakan meliputi profitabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan pendapatan. Tujuan dari perspektif ini adalah untuk memastikan bahwa bisnis tetap layak secara finansial, dengan mengoptimalkan pendapatan dan mengontrol biaya.
  2. Perspektif Pelanggan: Perspektif ini fokus pada bagaimana pelanggan melihat UMKM. Indikator yang dapat digunakan antara lain kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, dan pangsa pasar. Tujuannya adalah untuk memenuhi dan melampaui harapan pelanggan, yang pada gilirannya akan membantu dalam meningkatkan loyalitas pelanggan dan pertumbuhan pendapatan melalui referensi dan ulasan positif.
  3. Perspektif Proses Internal: Perspektif ini menilai efisiensi dan efektivitas proses internal yang digunakan untuk menyediakan produk atau layanan kepada pelanggan. Fokusnya adalah pada peningkatan proses yang dapat menambah nilai bagi pelanggan dan, pada akhirnya, membantu mencapai tujuan keuangan organisasi. Proses-proses ini mungkin termasuk produksi, pengiriman, dukungan pelanggan, dan inovasi operasional.
  4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan: Perspektif ini berkaitan dengan kemampuan organisasi untuk berinovasi, mempelajari hal baru, dan tumbuh dari waktu ke waktu. Ini meliputi pengembangan keterampilan karyawan, budaya organisasi yang mendukung pembelajaran berkelanjutan, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi dan pasar. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa UMKM tetap relevan dan kompetitif dalam jangka panjang.

Dengan menggunakan Balanced Scorecard, organisasi tidak hanya berfokus pada hasil keuangan jangka pendek, tetapi juga pada aspek strategis yang lebih luas yang akan mendorong keberhasilan jangka panjang. Ini membantu dalam mengidentifikasi dan menetapkan tujuan strategis, memantau kemajuan terhadap tujuan-tujuan tersebut, dan mengimplementasikan tindakan perbaikan yang diperlukan. Selain itu, Balanced Scorecard juga memfasilitasi integrasi antara strategi jangka panjang dengan operasional sehari-hari, memungkinkan organisasi mencapai keseimbangan antara aspirasi jangka pendek dan jangka panjang serta menciptakan nilai berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan.

Implementasi Balanced Scorecard (BSC) pada UMKM dapat menjadi proses yang sangat bermanfaat, membantu mereka mengelola dan meningkatkan kinerja bisnis secara menyeluruh. Berikut ini adalah panduan langkah demi langkah untuk mengimplementasikan BSC di UMKM:

1. Identifikasi Tujuan dan Strategi

  • Tinjau Visi dan Misi: Mulailah dengan memahami visi dan misi UMKM serta tujuan jangka panjang dan jangka pendeknya.
  • Formulasikan Strategi: Kembangkan strategi yang akan membantu mencapai tujuan tersebut, misalnya melalui ekspansi pasar, peningkatan kualitas produk, atau peningkatan efisiensi operasional.

2. Pemilihan Indikator Kinerja

  • Pilih Indikator: Sesuaikan indikator kinerja untuk setiap perspektif dalam BSC, misalnya margin keuntungan untuk keuangan, tingkat kepuasan pelanggan untuk pelanggan, efisiensi proses untuk proses internal, dan investasi dalam pembelajaran dan pengembangan untuk pertumbuhan.
  • Tetapkan Target: Tentukan target spesifik untuk masing-masing indikator ini, berdasarkan tujuan dan strategi yang telah ditetapkan.
  • Identifikasi Inisiatif: Tentukan inisiatif atau tindakan perbaikan yang diperlukan untuk mencapai target tersebut, seperti pelatihan karyawan, perbaikan proses, atau pengembangan produk baru.
    WWW.mekari.com
    WWW.mekari.com
    3. Pengukuran Kinerja
    • Jadwalkan Pengukuran: Tentukan frekuensi pengukuran kinerja (misalnya bulanan, triwulanan) yang sesuai dengan dinamika bisnis UMKM.
    • Implementasikan Sistem Pengukuran: Gunakan alat yang sederhana namun efektif, seperti spreadsheet atau perangkat lunak manajemen kinerja, untuk melacak indikator.
  • 4. Analisis dan Tindakan Perbaikan

    • Evaluasi Kinerja: Analisis hasil kinerja secara berkala untuk mengevaluasi kemajuan terhadap target yang ditetapkan.
    • Identifikasi dan Koreksi Penyimpangan: Tentukan area di mana kinerja tidak memenuhi target dan implementasikan tindakan korektif yang diperlukan.
    • Libatkan Tim: Berikan umpan balik dan libatkan tim manajemen serta karyawan dalam proses perbaikan untuk meningkatkan keterlibatan dan efektivitas.
    • . Evaluasi dan Penyesuaian

      • Tinjau Efektivitas BSC: Secara berkala evaluasi efektivitas BSC dalam mencapai tujuan bisnis.

      • Lakukan Penyesuaian: Lakukan penyesuaian pada indikator, target, atau strategi sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis atau hasil evaluasi.
      • Melalui langkah-langkah ini, UMKM dapat memanfaatkan sepenuhnya manfaat dari implementasi Balanced Scorecard, tidak hanya dalam meningkatkan kinerja finansial, tetapi juga dalam aspek-aspek kritis lain seperti kepuasan pelanggan, efisiensi operasional, dan inovasi. Proses ini membantu UMKM tetap fokus pada tujuan strategis dan menjamin keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.

        Detailing the Four Perspectives of Balanced Scorecard

        HALAMAN :
        1. 1
        2. 2
        3. 3
        4. 4
        5. 5
        6. 6
        7. 7
        8. 8
        Mohon tunggu...

        Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
        Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
        Beri Komentar
        Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

        Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun