Mohon tunggu...
Rayhan Ali Arifin
Rayhan Ali Arifin Mohon Tunggu... Guru - Dai/ Guru

Penuntut Ilmu dan Seorang Guru B. arab di Mahad Dar El Ilmi Payakumbuh, kadang juga mengisi kajian kecil-kecilan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hadist-Hadist tentang Konsep Dasar Kepemimpinan

26 Juni 2021   08:48 Diperbarui: 26 Juni 2021   10:10 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Konsep dasar manajemen dan kepemimpinan sejatinya sudah ada dalam ajaran Islam, tinggal mau atau tidaknya kita mempelajarinya, karena nabi kita diutus untuk menata seluruh aspek kehidupan kita. Dari bangun tidur sampai tidur kembali semua diatur.

Dalam Masalah manajemen dan Kepemimpinan, kita memiliki contoh terbaik yakninya Nabi Muhammad Shallahu alihi wasallam.

Diantara konsep manajemen yang diajarkan nabi Muhammad shallallahu alai wasallam adalah

Asas Keimanan

Dalam Islam apapun perkaranya semua ditimbang atas timbangan keislaman dan keimanan. Maka setiap organisasi hendaknya berdiri diatas ini. Taatnya kita pada pemimpin juga berdasarkan asas keimanan.

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

 

"Sesungguhnya ketaatan itu hanya pada kebaikan saja" (Hadits Riwayat Muslim, No;1840)

 

Asas Kesatuan Hati dan Jiwa

Kita tahu bahwasanya organisasi adalah perkumpulan yang memiliki tujuan dan visi yang sama. Sejatinya hari kita, ruh kita condong terhadap orang yang pemikirannya searah dengan kita. Jika dalam organisasi, antara pemimpin dan anggotanya memiliki pandangan yang sama, suara yang sama, maka insya Allah, organisasinya berjalan dengan lancar.

Rasulullah [] bersabda:

{ . . . }


"Ruh-ruh bagaikan tentara yang tersusun. Jika saling mengenal maka akan bersatu, dan jika saling mengingkari maka akan berpisah." [HR. Bukhori-Muslim]

Kepemimpinan

Disetiap perkumpulan atau organisasi sudah seharusnya ada yang menjadi pemimpin yang mengatur organisasinya memenej semua kepentingan dan pembagian tugasnya. Dalam Islam ketika bepergian jauh saja kita diperintahkan untuk menunjuk ketua perjalanan, yang bisa mengayomi dan peduli dengan sesama anggota perjalanan.

Nabi mengatakan:

  .

"Jika tiga orang (keluar) untuk bepergian, maka hendaklah mereka mengangkat salah seorang dari mereka sebagai ketua rombongan."(HR Abu Daud No;2609)

Jika dalam perjalanan saja harus ada pemimpin maka sudah menjadi kepastian hendaknya setiap organisasi harus memiliki pemimpin. Jika skop organisasinya besar maka pemimpin harus memiliki wakil-wakil yang membantunya. Semua disesuaikan dengan kebutuhan.

  • Komitmen Terhadap Aturan.

Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

"Kaum Muslimin itu wajib mematuhi persyaratan yang mereka sepakati" (HR. Abu Daud 3594, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud).

Maka ketika kita telah menyepakati aturan yang dibuat menerima amanah dalam pembagian tugas dalam organisasi, hendaknya kita komitmen dengan itu.

Sebagai pemimpin maka ia harus memenuhi amanat yang dipikul, dan sebagai anggota maka hendaknya menghormati pemimpin dan patuh jika masih dalam koridor kebaikan, walau mungkin dalam pandanganyya itu tidak bagus. Jika anggota tidak lagi taat dengan pemimpinnya maka akan terjadi kegoncangan dalam organisasi, kepercayaan antara pemimpin dan anggota akan runtuh, sehingga target pun tidak tercapai.

  • Pembagian Tugas Yang Proporsional.

Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

dari [Abu Hurairah] radhilayyahu'anhu mengatakan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya; 'bagaimana maksud amanat disia-siakan? ' Nabi menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (HR. Bukhari Kitab Ilmi No; 59)

Jika suatu organisasi ingin bertahan dan sukses hendaknya dalam pembagian tugas atau peran setiap anggota, maka harus sesuai dengan kemampuan masing-masing, apalagi jika dalam dunia pendidikan. Seyogyanya guru yang ditujuk haruslah kompeten dalam bidang studi yang ia ajarkan. Jika tidak tentu kehancuran akan ada di depan mata.

  • Asas Profesionalisme Dan Etos Kerja

Setiap anggota haruslah bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya, bukan dengan setengah hati. Namun ia kerahkan kemampuannya dan juga mengerjakan tugasnya dengan semangat. Jika setiap anggota demikian maka kesuksesan bagi organisasinya akan datang.

Dalam hadist nabi tentang profesionalisme dalam bekerja;

: :

Artinya:
Dari Aisyah; sesungguhnya Rasulullah. bersabda: "Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional". (HR. Baihaqi No;4930).

Di hadist lain menjelaskan bagaimana kita harus bersemangat dan tidak lemah, Nabi kita mengatakan;


"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: 'Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.' Akan tetapi hendaklah kau katakan: 'Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah dia kehendaki pasti terjadi.' Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon." (HR. Muslim No;2664)

Dari Hadist ini, Nabi mengajarkan bagaimana kita dalam beramal, baik perorangan maumun kelompok. Nabi mengajarkan kita;

  • Bersemangat dalam bekerja dan beramal.
  • Tidak lemah dan pantang menyerah.
  • Bertawakal dan meminta pertolongan Allah. Kita sebagai hambaNya tentu meyakini bahwa semua yang kita kerjakan, kemudahan dalam bekerja semua itu atas pertolongan Allah. Maka kita harus banyak berdoa agar allah mudahkan kita dalam beramal.diantara dia yang diajarkan adalah;

"Musa berkata, 'Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii' [Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku" (QS. Thoha: 25-28)

  • Jika hasil tidak sesuai atau bahkan gagal maka ambillah pelajaran darinya! optimis kembali! jangan terpuruk dalam penyesalan dan berandai-andai. Karena itu hanya akan melemahkan kita.
  • Asas  Musyawarah

- -- : " - " .[1]

 

Abu Hurairah berkata : "Tidaklah aku melihat seseorang yang lebih banyak bermusyawarah dengan sahabat-sahabatnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

 

Diantara musyawarah yang dilakukan oleh Rasulullah shallahu alai wasallam adalah

 

  • Musyawarahnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan sahabat beliau di perang Badar untuk bepergian menjumpai rombongan orang musyrik yang membawa barang-barang dagangan.
  • Musyawarahnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan sahabat beliau juga untuk menentukan posisi mereka ketika perang Badar hingga Al-Mundzir bin Amru memberi isyarat untuk maju di depan kaum.
  •  Musyawarah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan sahabat beliau di peperangan Uhud; apakah kaum musimin menanti musuh di Madinah atau keluar dari kota Madinah untuk menyongsong musuh, maka sebagian besar sahabat berpendapat untuk menyongsong musuh di luar kota Madinah, maka keluarlah mereka menyongsong musuh di luar Madinah.

 

Maka setiap organisasi hendaknya mengedepankan musyawarah dalam memutuskan dan merencanakan sesuatu. Bermusyawarah dengan anggota yang memiliki ilmu dan pengalaman dalam bidang yang sedang dirancang atau dalam permasalahan yang ingin diselesaikan. Bisa juga dengan bertanya kepada ahli terpercaya seperti konsultan diluar anggota organisasi. Dalam sistem musyawarah, tidak mesti semua anggota dilibatkan, namun hanya orang-orang berkompeten dan berpengalaman dan terpercaya yang dilibatkan musyawarah, karena kadang ada permasalahan, ada perkara yang tidak perlu semua anggota tahu, tidak perlu semua anggota terlibat, bahkan bisa saja jika semua anggota tahu dan terlibat, permasalahan yang ada malah tambah runyam, atau malah menimbulkan masalah baru.

Jika terus kita dalami hadist-hadist Nabi kita akan mendapatkan banyak sekali pelajaran tentang manajemen dan kepemimpinan dalam suatu organisasi. Semoga kita diberikan taufik dan kemudahan dalam memahami ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun