Maka ketika kita telah menyepakati aturan yang dibuat menerima amanah dalam pembagian tugas dalam organisasi, hendaknya kita komitmen dengan itu.
Sebagai pemimpin maka ia harus memenuhi amanat yang dipikul, dan sebagai anggota maka hendaknya menghormati pemimpin dan patuh jika masih dalam koridor kebaikan, walau mungkin dalam pandanganyya itu tidak bagus. Jika anggota tidak lagi taat dengan pemimpinnya maka akan terjadi kegoncangan dalam organisasi, kepercayaan antara pemimpin dan anggota akan runtuh, sehingga target pun tidak tercapai.
- Pembagian Tugas Yang Proporsional.
Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
dari [Abu Hurairah] radhilayyahu'anhu mengatakan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya; 'bagaimana maksud amanat disia-siakan? ' Nabi menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (HR. Bukhari Kitab Ilmi No; 59)
Jika suatu organisasi ingin bertahan dan sukses hendaknya dalam pembagian tugas atau peran setiap anggota, maka harus sesuai dengan kemampuan masing-masing, apalagi jika dalam dunia pendidikan. Seyogyanya guru yang ditujuk haruslah kompeten dalam bidang studi yang ia ajarkan. Jika tidak tentu kehancuran akan ada di depan mata.
- Asas Profesionalisme Dan Etos Kerja
Setiap anggota haruslah bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya, bukan dengan setengah hati. Namun ia kerahkan kemampuannya dan juga mengerjakan tugasnya dengan semangat. Jika setiap anggota demikian maka kesuksesan bagi organisasinya akan datang.
Dalam hadist nabi tentang profesionalisme dalam bekerja;
: :
Artinya:
Dari Aisyah; sesungguhnya Rasulullah. bersabda: "Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional". (HR. Baihaqi No;4930).
Di hadist lain menjelaskan bagaimana kita harus bersemangat dan tidak lemah, Nabi kita mengatakan;
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: 'Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.' Akan tetapi hendaklah kau katakan: 'Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah dia kehendaki pasti terjadi.' Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon." (HR. Muslim No;2664)