Gangguan kejiwaan atau bisa disebut juga sakit jiwa merupakan masalah yang serius dan harus diperhatikan. Banyak yang menganggap remeh soal penyakit yang satu ini. Gangguan mental apabila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berisiko lebih besar lagi dan berkembang menjadi sakit jiwa. Â
Sakit jiwa adalah gangguan mental yang berdampak pada mood, pola pikir, hingga tingkah laku secara umum. Ciri-ciri orang yang mengalami gangguan kejiwaan dapat berbeda-beda antara satu dengan yang lain, namun pada umumnya mereka memiliki ciri yang sama dan dapat dikenali dari gejala tertentu.Â
Gejala yang dimaksud itu seperti, sering merasa ketakutan yang secara berlebihan, perubahan mood yang sangat drastis dari perasaan sedih menjadi sangat gembira atau sebaliknya, menarik diri dari kehidupan sosial, kerap marah atau tidak bisa mengontrol emosi hingga berakibat pada kekerasan, serta sering mengalami halusinasi. Terkadang orang yang mengalami sakit jiwa juga diiringi dengan perubahan kondisi fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, atau nyeri pada punggung.
Penyebab gangguan kejiwaan sering tidak diketahui. Akan tetapi, gangguan kejiwaaan dapat dilatarbelakangi oleh berbagai hal, salah satunya yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan sekitar. Faktor-faktor tertentu juga bisa menimbulkan gejala gangguan kejiwaan. Â
Pada artikel kali ini saya akan membahas faktor gangguan kejiwaan dari paparan obat-obatan, minuman keras, dan racun. Seperti yang kita ketahui minuman keras, obat-obatan, dan racum mengandung senyawa kimia yang dapat merusak tubuh apabila tidak digunakan secara bijak sesuai anjuran Dokter. Â
Neurotransmitter adalah bahan kimia dalam otak yang bertugas membawa sinyal ke bagian lain dari otak dan tubuh. Ketika jaringan saraf yang melibatkan bahan kimia ini terganggu, maka fungsi reseptor saraf dan sistem saraf bisa berubah yang memicu depresi dan gangguan emosional lainnya. Â
Penggunaan obat-obatan terlarang seperti Narkoba, menimbulkan banyak sekali efek samping salah satu bisa menyebabkan gangguan kejiwaan hingga kematian.Â
Beberapa jenis narkoba dapat memberikan kesenangan sesaat, seperti ganja, ekstasi dan heroin. Bahaya narkoba terhadap kejiwaan dalam jangka panjang akan memberikan dampak buruk yang membuat suasana hati menjadi kacau, dan juga kecanduan bagi penggunanya.Â
Di sisi lain, terus-menerus menggunakan narkoba juga akan memberikan banyak dampak lain seperti kurangnya kontrol diri, gangguan fungsi kognitif, kehilangan ingatan, hingga menimbulkan gangguan depresi dan memperburuk kondisi penyakit kejiwaan.
Skizofrenia adalah salah satu gangguan kejiwaan yang membuat penderitanya sulit membedakan mana hal yang tidak nyata dan nyata. Semakin muda usia seseorang mulai menggunakan ganja, maka akan lebih besar kemungkinan mengidap Skizofrenia.
Kecanduan alkohol juga bisa mengakibatkan gangguan kejiwaan. Seperti halnya narkoba penggunaan alkohol yang terus-menerus dan berlebihan juga tidak baik untuk kondisi jiwa dan tubuh.Â
Seseorang yang sudah sulit mengendalikan penggunaan alkohol akan terus menggunakannya walaupun merugikan bahkan bisa sampai menyebabkan kematian.
Di kehidupan bermasyarakat, masalah kejiwaan masih terdapat stigma yang buruk. Seringkali, orang yang memiliki masalah kejiwaan dianggap negatif oleh lingkungan sekitar, bahkan sampai ada yang dikucilkan. Bahkan di Indonesia, seseorang yang mengalami gangguan kejiwaan tak jarang disebut sebagai 'orang gila' atau 'kesurupan. Lantas bagaimana cara pandang islam terhadap gangguan kejiwaan?
Al-Ghazali, meyakini manusia sebagai makhluk jasmani-ruhani dan aspek ruhiyah merupakan sebuah hakekat nyata. Terkait upaya menciptakan ketenangan jiwa, ia menyebut jiwa terdiri dari empat elemen pokok, yakni al-qalb, al-ruh, al-nafs, dan al-agl. Â empat elemen ini, secara esensi bermakna sama.Â
Arti al-nafs adalah nafsu-nafsu rendah yang kaitannya dengan raga dan kejiwaan, seperti dorongan erotik (al-syahwat). Nafsu ini dimiliki oleh hewan dan manusia. Sementara makna al-nafs adalah nafsu muthmainnah yang artinya lembut, halus, suci dan tenang yang dapat mengantarkan untuk masuk ke dalam syurga-Nya. (QS al-Fajr ayat 27-28).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI