Refleksi, Resolusi, dan Tahun Baru
Menjelang akhir tahun, feed Instagram mulai dipenuhi unggahan tentang "goals tahun depan" atau pencapaian tahun ini. Menurut kamu, penting nggak sih bikin resolusi? Menurut aku pribadi: tergantung kamu siapa dan gimana cara kamu menjalani hidup. Ada yang menganggap bikin resolusi adalah bagian penting dari perencanaan hidup. Ada juga yang merasa, "Ngapain bikin resolusi? Hidup aja ngalir, toh kita nggak tahu apa yang bakal terjadi".
Team Resolusi
Kalau kamu adalah tipe yang suka bikin resolusi, good for you! Resolusi bisa jadi cara buat mengarahkan fokus dan memotivasi diri. Misalnya, ada yang tahun lalu nggak pernah olahraga, terus tahun ini mulai rutin ke gym. Atau kamu pengen belajar hal baru, entah itu bahasa Korea biar nggak cuma ngerti "annyeong" pas nonton drakor, atau pengin investasi supaya uang nggak cuma numpang lewat.
Resolusi bisa bikin hidup terasa lebih jelas arahnya. Tapi jangan lupa, resolusi itu bukan kontrak mati. Kalau nggak semua tercapai, ya nggak apa-apa. Hidup ini soal progres, bukan kesempurnaan. Jangan sampai resolusi malah jadi tekanan buat diri sendiri.
Team No Resolusi
Sebaliknya, ada juga orang yang santai banget menghadapi tahun baru. Buat mereka, hidup ini nggak bisa diprediksi. Daripada sibuk bikin daftar panjang yang ujung-ujungnya bikin stres, mending jalani aja apa yang ada di depan mata.
"Gue sih nggak bikin resolusi. Mendingan refleksi aja, liat apa yang udah gue lakuin selama setahun terakhir. Apa yang salah, gue perbaiki. Apa yang udah oke, gue lanjutin", kata salah satu teman yang masuk team no resolusi.
Orang yang nggak bikin resolusi bukan berarti nggak punya tujuan hidup. Bisa jadi mereka lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan, karena nggak terlalu terikat sama target tertentu. Tapi bukan berarti mereka cuma rebahan sepanjang tahun, ya. Mereka juga punya mimpi, cuma cara mencapainya lebih spontan.
Jangan Bandingkan Timeline Kamu Sama Orang Lain
Nah, yang sering bikin kita lupa diri itu adalah media sosial. Kita liat teman udah nikah, punya rumah, atau kariernya melejit, terus kita langsung panik. Padahal, timeline hidup setiap orang itu beda-beda. Nggak perlu terlalu keras sama diri sendiri hanya karena merasa ketinggalan dari orang lain. Yang penting, tetap fokus sama apa yang penting buat kamu.
Kamu boleh banget menjadikan kesuksesan orang lain sebagai motivasi, tapi jangan sampai itu berubah jadi beban. Ingat, yang ditampilkan di media sosial itu cuma highlight-nya aja, bukan perjuangan di baliknya.
Refleksi Itu Wajib, Resolusi Opsional
Bikin resolusi atau nggak, yang penting adalah refleksi. Luangkan waktu buat mikir, apa yang udah kamu pelajari dari tahun ini? Apa yang bikin kamu bahagia? Apa yang bikin kamu sedih? Dari situ, kamu bisa cari tahu apa yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan. Nggak perlu muluk-muluk. Kadang, langkah kecil yang konsisten jauh lebih berharga daripada target besar yang bikin stres.
Misalnya, kalau tahun ini kamu merasa sering overthinking, coba deh belajar lebih mindful tahun depan. Atau kalau kamu merasa kurang quality time sama keluarga, jadwalkan momen-momen khusus buat mereka. Intinya, refleksi itu penting karena dari situ kamu bisa belajar untuk jadi versi terbaik dari diri sendiri.
Menjalani Dengan Cara Sendiri
Pada akhirnya, nggak ada cara yang benar atau salah dalam menghadapi tahun baru. Mau jadi team resolusi atau team no resolusi, semua itu pilihan pribadi. Yang penting, jangan sampai kamu merasa tertekan karena mencoba mengikuti atau mengejar pencapaian orang lain. Hidup itu tentang mencari keseimbangan antara usaha dan penerimaan. Jadi, apapun pilihan kamu, jalani dengan santai tapi tetap bermakna. Selamat menyambut tahun baru!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H