Nah, yang sering bikin kita lupa diri itu adalah media sosial. Kita liat teman udah nikah, punya rumah, atau kariernya melejit, terus kita langsung panik. Padahal, timeline hidup setiap orang itu beda-beda. Nggak perlu terlalu keras sama diri sendiri hanya karena merasa ketinggalan dari orang lain. Yang penting, tetap fokus sama apa yang penting buat kamu.
Kamu boleh banget menjadikan kesuksesan orang lain sebagai motivasi, tapi jangan sampai itu berubah jadi beban. Ingat, yang ditampilkan di media sosial itu cuma highlight-nya aja, bukan perjuangan di baliknya.
Refleksi Itu Wajib, Resolusi Opsional
Bikin resolusi atau nggak, yang penting adalah refleksi. Luangkan waktu buat mikir, apa yang udah kamu pelajari dari tahun ini? Apa yang bikin kamu bahagia? Apa yang bikin kamu sedih? Dari situ, kamu bisa cari tahu apa yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan. Nggak perlu muluk-muluk. Kadang, langkah kecil yang konsisten jauh lebih berharga daripada target besar yang bikin stres.
Misalnya, kalau tahun ini kamu merasa sering overthinking, coba deh belajar lebih mindful tahun depan. Atau kalau kamu merasa kurang quality time sama keluarga, jadwalkan momen-momen khusus buat mereka. Intinya, refleksi itu penting karena dari situ kamu bisa belajar untuk jadi versi terbaik dari diri sendiri.
Menjalani Dengan Cara Sendiri
Pada akhirnya, nggak ada cara yang benar atau salah dalam menghadapi tahun baru. Mau jadi team resolusi atau team no resolusi, semua itu pilihan pribadi. Yang penting, jangan sampai kamu merasa tertekan karena mencoba mengikuti atau mengejar pencapaian orang lain. Hidup itu tentang mencari keseimbangan antara usaha dan penerimaan. Jadi, apapun pilihan kamu, jalani dengan santai tapi tetap bermakna. Selamat menyambut tahun baru!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H