Mohon tunggu...
Ray Indra T. Wijaya
Ray Indra T. Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Pejuang Literasi

Studied Business Intelligence | Web Developer | Pencinta Humanisme dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hari Kesehatan Mental Sedunia: Memahami Cyberbullying dan Dampak Buruknya

10 Oktober 2022   09:09 Diperbarui: 10 Oktober 2022   10:25 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu apa solusinya? Jika dirasa cyberbullying tersebut sudah mengganggu kehidupanmu, maka kamu bisa melaporkan pelaku ke pihak berwajib. Setelah itu, kamu bisa pergi ke psikiater atau psikolog untuk menyembuhkan mentalmu. 

Bagaimana dengan kasus saya? Saya tidak sampai tega melaporkan AR ke polisi. Kami akhirnya bertemu, mencari jalan terbaik, saling meminta maaf dan akhirnya berdamai. 

Bagaimana kondisi saya sekarang? I'm good. FYI, saya sudah menikah (Bukan dengan AR pastinya). Saya sudah lost contact lama dengan AR. Meskipun kami sudah saling meminta maaf satu sama lain, namun hal tersebut tidak akan pernah bisa saya lupakan. 

Baca Juga: Menjadikan Hobi Sebagai Profesi, Apalagi Didukung Istri

Apakah kamu pernah mengalami tindakan Cyberbullying? Kamu bisa share pengalamanmu di kolom komentar. Terima kasih, semoga mental kita sehat selalu.

Sumber refrensi:

UNICEF. "Cyberbullying: What is it and how to stop it". UNICEF, https://www.unicef.org/indonesia/child-protection/what-is-cyberbullying. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun