BOGOR - Kriminalitas adalah tindakan kejahatan untuk mencapai tujuan tertentu yang dilakukan oleh seseorang. Biasanya orang yang melakukan perbuatan kriminalitas disebut sebagai kriminal.Â
Kejahatan yang dimaksud dapat berupa pencurian, penculikan, pembunuhan, perampokan dan lain sebagainya. Alasan dibalik tindakan ini biasanya disebabkan oleh faktor ekonomi. Selain itu, desakan kebutuhan mendadak dan sulitnya mendapatkan pekerjaan juga kerap menjadi faktor lainnya.Â
Pencurian sering diidentikkan dengan permasalahan ekonomi. Hal ini ada benarnya, sebab motif yang muncul dalam kasus-kasus semacam ini adalah kondisi ekonomi dari pelaku yang mendesak, dengan beragam permasalahan yang ujung-ujungnya adalah masalah keuangan.Â
Ditambah lagi pondasi keimanan yang lemah, atau keinginan seseorang untuk mendapatkan sesuatu dengan cara cepat, sehingga seseorang terdorong untuk melakukan tindakan kriminal.Â
Di tengah kondisi ekonomi yang kian sulit, PHK dimana-mana, kejahatan dan kriminalitas juga makin meningkat. Misalnya saja kasus pencurian motor. Akhir-akhir ini kian marak terjadi di Jakarta, Depok dan Bogor.
Kota Bogor bukan kota yang asing akan pendatang. Dengan jumlah penduduk sebanyak 1,04 juta jiwa, belum termasuk para wisatawan dan pendatang dari berbagai kalangan dan latar belakang.Â
Sebagian besar pendatang adalah mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di Kota Bogor. Mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia datang ke Bogor untuk melanjutkan pendidikan mereka. Dengan berbagai kebutuhan mencoba untuk tetap bertahan di kota hujan ini.
Sebagai mahasiswa, jelas banyak sekali kebutuhan yang harus tersedia, ditambah dengan mereka yang jauh dari rumah, sebisa mungkin membuat diri mereka terasa seperti di rumah.Â
Mulai dari makanan, tempat tinggal, dan mobilitas. Walau di zaman sekarang sudah ada dan banyak pengguna ojol atau ojek online, namun kebanyakan dijadikan opsi karena memikirkan juga jumlah pengeluarannya.Â
Makanya tak jarang jika ada yang membawa serta kendaraan pribadi mereka, untuk mempermudah mobilitas selama perantauan. Mobil atau pun motor, semua disesuaikan dengan keadaan perorangan.
Kebanyakan mahasiswa memilih untuk membawa motor. Karena lebih mudah, lebih cepat, dan dapat lebih murah juga bensinnya. Namun, karena adanya pandemi juga, banyak kejadian yang menjadi pengalaman tidak mengenakan bagi para mahasiswa.Â
Contohnya, terjadi beberapa kasus pencurian sepeda di daerah sekitar Sekolah Vokasi IPB. Hanya dalam beberapa bulan terkahir, terpantau 2 sampai 5 motor hilang dan banyaknya informasi kehilangan motor di media sosial.
Mulai dari di parkiran, dekat atm, bahkan yang di depan kos-kosan pun hilang. Seperti salah satu kasus yang terjadi, pemilik motor yaitu SF, seorang mahasiswa Sekolah Vokasi IPB.Â
SF memang sudah berencana untuk menarik tunai di ATM Center Sekolah Vokasi IPB. Setibanya, dan seperti selayaknya SF parkir di depan portal ATM BNI Sekolah Vokasi IPB dan langsung menuju ke ATM untuk menarik tunai.Â
Dan setelah SF selesai, ia lalu kembali menuju tempat sepeda motornya berada, namun saat SF Kembali, sepeda motornya sudah tidak ada, karena panik, "saya bingung dan sangat panik, saat saya kembali, motor saya sudah tidak ada" tutur SF yang langsung menghubungi teman-temannya dan memberi kabar atas kehilangannya itu.
Selain SF, AS juga mengalami hal yang sama. Namun jika SF kehilangan di tempat umum yang cukup terbuka, AS kehilangan di lingkungan yang lebih kecil, yaitu area parkir kost-kostan.Â
Dan dalam beberapa bulan, dapat dihitung berapa banyak informasi kehilangan sepeda motor yang berlalu-lalang di sosial media. Mulai dari status Whatsapp, Intragram Stories, Facebook, dan lain-lain. Kejadian seperti ini sangatlah memperihatinkan, dimana yang kehilangan adalah mahasiswa yang justru sedang merantau demi melanjutkan pendidikan.
Banyak postingan informasi kehilangan motor yang dibagikan oleh teman korban ke teman yang lain pada sosial media. Dengan harapan semakin luas penyebaran informasi tersebut, dapat membantu teman-teman yang lain untuk lebih awas terhadap kendaraan mereka. Namun, tidak semua berujung mengenakan.Â
Dimana lama-kelamaan berita tersebut menghilang begitu saja, dan dengan hasil yang tidak menentu. Maka dari itu bagi seluruh mahasiswa yang memiliki atau membawa kendaraan, terutama sepeda motor, diharap untuk bisa lebih berhati-hati dalam menjaga kendaraannya, agar hal seperti ini tidak sampai terjadi lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H