Mohon tunggu...
Dr. Ravinjay Kuckreja
Dr. Ravinjay Kuckreja Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Filsuf

Dr. Ravinjay Kuckreja adalah dosen Ilmu Agama dengan fokus pada Hinduisme, Kebudayaan Bali, filsafat Vedānta dan Antropologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ritual Serta Dewa Kitab Suci Weda

20 Juni 2024   23:40 Diperbarui: 20 Juni 2024   23:50 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ritual Weda
Agnihotra atau Homa adalah pemujaan pada altar api, persembahan kepada api, dimana api berperan sebagai perantara antara manusia dan Dewa. Homa merupakan bagian dari agama-agama di wilayah India hingga paling Timur di Jepang. Terdapat ritual yang lebih kompleks dengan beberapa api, dan juga yang hanya menggunakan satu api. Sebagian besar ritual api ini melibatkan tumbuhan Soma yang misterius, yang bisa jadi berupa tanaman, tebu atau jamur. Perasan dari Soma ini dikatakan bersifat ilahi dan dapat mengubah seseorang menjadi dewa. Tipe-tipe persembahan yang tidak menggunakan api dikenal sebagai "Baliharana" atau "Bali", biasanya makanan yang hanya diletakkan saja di altar atau di tanah. Persembahan Bali umumnya untuk para dewa, juga untuk roh dan bhuta setempat. Bali dapat dilakukan sendiri atau bersamaan dengan Homa. Persembahan-pesembahan semacam Bali ini dilengkapi secara lisan dengan mengucapkan mantra "namah".

Agnihotra
Agnihotra
Apakah arti dari "Bali"?

Nama pulau Bali berasal dari kata Sanskerta "Bali" yaitu persembahan makanan ritual, yang tertuang dalam Weda. Kata lain dari Bali adalah "banten" yang merupakan persembahan yang sama dalam Basa Bali. Pada masa Kerajaan Bedahulu (1332-1343 M), pulau Bali dikenal sebagai Bumi Banten, dengan raja terakhirnya, Sri Astasura Ratna Bumi Banten (ca. 1332-1343).

Dewa Yang Dipuja

Untuk upacara-upacara terkait dengan pertanian dan panen, dewa-dewi yang biasanya dipuja adalah Agni, Indra, Soma, Sita, Sawitri, kembar Aswini, Anumati, Rewati, Raka, Pusan, dan Rudra. Upacara-upacara terkait dengan air memuja Waruna, terkait tumbuh-tumbuhan kepada Soma, dan lain-lainnya kepada dewa api, Agni. Selain Indra dan Agni, terdapat juga banyak upacara-upacara yang ditujukan kepada Siwa dan Wisnu.

Daftar Dewa Yang Lengkap

* 8 Wasu yang merupakan elemen material: Dyaus (langit), Prithwi (bumi), Wayu (udara), Agni (api), Nakshatra (bintang), Waruna (air), Surya (matahari) & Chandra (bulan)

* 12 Aditya yaitu dewa-dewi terwujud: Wisnu, Aryaman, Indra, Tvastr, Waruna, Bhaga, Sawitr, Wiwaswat, Amsha, Mitra, Pushan & Daksha

* 11 Rudra yaitu wujud-wujud Siwa: Aja, Ekapada, Ahirbudhanya, Twasta, Rudra, Hara, Sambhu, Trayambaka, Aparajita, Ishana & Tribhuwana

* 2 kembar Aswini

Total ada 33 dewa-dewi dalam bagian Samhita dan Brahmana Weda.

Contoh Pemujaan Dari Rig Weda

agnim ile purohitam yajnasya devam rtvijam | hotaram ratnadhatamam ||

(Rig Weda 1.1.1)

Saya memuliakan Agni, pendeta agung korban suci, ilahi, melayani, yang mempersembahkan persembahan (kepada para dewa), dan memiliki banyak kekayaan.

asvina yad dha karhi cic chusruyatam imam havam | vasvir u su vam bhujah prcanti su vam prcah ||

(Rig Weda 5.74.1)

Wahai kembar Aswini, di mana pun Kalian berada, dengarkanlah seruan ini; persembahan korban suci yang sangat baik, yang merindukan kedekatan dengan Kalian, menjangkaulah!

na ye divah prthivya antam apur na mayabhir dhanadam paryabhuvan | yujam vajram vrsabhas cakra indro nir jyotisa tamaso ga aduksat ||

(Rig Weda 1.33.10)  

Ketika air tidak turun ke ujung-ujung bumi, dan tidak melimpahi pemberi kemakmuran itu dengan produksinya, maka Indra, sang pengatur hujan, menggenggam petirnya, dan dengan kecerahannya memerah air dari kegelapan.

Bahasa Weda

Bahasa-bahasa Indo-Eropa, sebuah rumpun bahasa luas yang mencakup bahasa Inggris, Spanyol, Hindi, Rusia, Yunani, dan masih banyak lagi, diyakini memiliki asal-usul yang sama yang dikenal sebagai Proto-Indo-Eropa (PIE), yang dituturkan ribuan tahun yang lalu. Weda ditulis dalam bahasa Sanskerta Weda, salah satu teks tertua dalam bahasa Indo-Eropa, yang menunjukkan adanya hubungan linguistik yang mendalam.


Apakah ada "Zeus" versi Hindu?

Agama Yunani dan Hindu sangat mirip, namun tidak sama. Meskipun Zeus dikatakan sebagai ayah dari para dewa, sosok yang paling dekat dalam Hindu, yakni Indra, bukanlah figur seorang ayah. Mereka berdua mungkin adalah dewa petir, tetapi tidak memiliki dinamika antar-dewa yang sama.

Sumber

Witzel, Michael. "Vedas and Upanisads." In The Blackwell Companion to Hinduism, edited by Flood, Gavin, 68--101. The Blackwell Companions to Religion. Blackwell Publishing, 2003.

Bedekar, V.M. and Palsule, G.B., eds. Sixty Upanisads of the Veda. Translated by Deussen, Paul. 7th ed. Vol. II. Delhi: Motilal Banarsidass, 2010.

Staal, Fritz. Agni: The Vedic Ritual of Fire Altar. Vol. II. Berkeley, 1983.

Staal, Frits. Discovering the Vedas: Origins, Mantras, Rituals, Insights. Penguin Global, 2009.

Wilson, H. H., trans. Rig-Veda-Sanhita: A Collection of Ancient Hindu Hymns. London: University of California, 1866.

Shah, H. A. (1935). "VEDIC GODS: I-IV." Annals of the Bhandarkar Oriental Research Institute, 17(2), 97--176. http://www.jstor.org/stable/41688319

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun