Mohon tunggu...
Ravi Malik
Ravi Malik Mohon Tunggu... Mahasiswa - SAYA MAHASISWA UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA. PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM ANGKATAN TAHUN 2021

SAYA ORANG YANG HUMBLE, HOBI SAYA MEMBACA DAN OLAHRAGA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

5 Hal Nilai-nilai Kaderisasi dalam Kesadaran Sosial

13 Juni 2024   14:28 Diperbarui: 13 Juni 2024   15:12 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

5 Hal Nilai-Nilai Kaderisasi Dalam Kesadaran Sosial

Akhir-akhir ini banyak sekali anak generasi Milenial dan Zilenial kehilangan arah lantaran harus memilih antara bekerja, kuliah dalam setiap kondisi yang terus berjalan. 

Akibatnya mereka memilih keduanya baik secara terpaksa maupun keinginan sendiri. Orang memiliki tekat untuk kuliah tentu akan sangat mudah menyelesaikannya berlandasan niat yang gigih. Sedangkan orang yang tidak memiliki niat kuliah kebanyakkan bimbang dengan pilihannya bisa jadi pengaruh keluargannya bisa jadi juga pengaruh teman-temannya.

Oleh karena itu, niat sangat penting untuk menjalankan roda kehidupannya demi menyelami cita-cita. Tetapi bila tidak ada niatan sama sekali dalam menjalankannya maka pada akhirnya kegagalan menghantuinya walaupun tidak semua gagal dalam perjalanannya. Faktor ini menyebabkan anak muda tidak mampu menyelesaikan dengan sempurna sesuai harapannya sebab keterpaksaan bisa menjadi penganggu setiap orangnya.

John W Santrock Dalam Karyannya berjudul "Life Spain Development" menjelaskan bahwa perbedaan budaya juga mempengaruhi keluargannya terdapat dampak yang telah dijalankan. Itu artinya lingkungan bisa mempengaruhi psikologis seseorang untuk menempatkan pilihan mana yang terbaiki atau tidaknya. Tergantung dari segi psikologis setiap individu seseorang. Karena setiap seseorang memiliki pilihan masing-masing sesuai apa yang mereka inginkan ( Hal-298) .

Hal ini juga telah disetujui oleh sekelompok ahli psikologis yang mayoritasnya ingin setiap anak punya pilihan sendiri-sendiri sesuai minat dan bakat seseorang. Sayangnya kebanyakkan orang tua terhadap pengembangan kaderisasi dalam upaya memberikan pengaruh pada ranah sosialnya. 

Mereka akan terjebak pada satu sistem kaderisasi yang sangat monoton menjalankan segala apapun tanpa memikirkannya. Misalnya kaderisasi dalam spiritualisme atau secara agama mereka ingin anaknya menjadi sang Kyai, atau yang penting dirumah bisa ngisi Tahlil minimalnya.

Ada juga kaderisasi dalam Intlektualisme supaya anak bisa lulus kuliah dan bekerja secara matang tanpa melihat kualitasnya dalam mencari ilmu. Padahal tidak cukup anak kuliah saja seakan-akan gelar adalah pencapaian hidup sukses dunia. Maka inilah kita melihat sisi kaderisasi sacara universal . 

Ini tidak hanya berlaku pada organisasi, bisa dilakukan sendiri atas dasar perjalanannya menuju tingkat kualitas diinginkan. Berikut adalah 5 hal Nilai-nilai kaderisasi sebagai berikut :

A.Spiritualisme

Kenapa sih agama dibutuhkan saat perjalanan kita? Kalian bisa baca Kitab Arbain Nawawi Karya Imam Nawawi Al-Bantani bahwa kesaksian Syahadat harus dibuktikkan bila mana seseorang memiliki keimanan yang kuat. Hal selaras yang dijelaskan oleh Ibnu Attailah Dalam Kitab Al-Hikam landasan paling penting adalah keimanan yang kuat .

Apalagi Islam menganjurkan Rukun Islam dan Rukun Iman dalam Beberapa Kitab Kuning Karya Ulama yang memiliki kesamaan Ketuhanan yang maha esa. Baru seterusnya sampai akhiran syarat sah yang harus dipenuhi. Ada banyak hal lain meningkatkan spiritualitas yakni : Sholat, Puasa, Zakat, Haji bagi yang mampu dan keimanan-keimanan lain.

Orang-orang zaman dahulu memanfaatkan keimanan mengunakan metode Khalwat untuk membersihkan diri dari iri dengki seperti Sunan Kalijaga selama 3 tahun dan seterusnya. Orang-orang Nahdlatul Ulama atau NU bisa juga sering melakukannya dengan mengadakan : Istiqosah, Rotibul Hadad, Tahlilan, Ziarah Kubur, Ngaji Kitab ataupun Qur'an dan masih banyak lagi.

B.Intlektualitas

Zaman sekarang sangat mudah sekali belajar diberbagai tempat tergantung pilihan masing-masing. Jika anak ingin belajar agama bisa dipondokkan pesantren, bila anak ingin meningkatkan bakatnya bermain bola bisa disekolahkan sepak bola, dan masih banyak pendidikan formal maupun non formal lainnya. Perlu disadari belajar tidak cukup hanya numpang sekolah habis itu tidur dirumah, tetapi biasakanlah membaca dan menulis untuk lebih paham lagi tentang pengetahuan.

Tempat hanya memudahkan anak untuk fokus dalam materi belajar, namun tidak menjamin kualitas anak mencari ilmu kalau prosesnya saja males-malesan. Ngapain sih membaca dan menulis itu penting? Agar anak bisa meningkatkan daya nalarnya dalam menyampaikan materi apa yang ia pelajari selama ini.

Dalam ilmu pesantren misalnya ada yang namannya sorogan kitab kuning atau sorogan Qur'an. Sorogan mempunyai arti murid berhadapan langsung dengan guru secara personal, tanpa melibatkan orang lain. Sehingga metode ini sangat ampuh untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya.

Bisa dilakukan juga orang-orang non pesantren seperti sorogan pelajaran umum disekolah dengan mengulangnya bersama orang tuannya atau temannya. Maka dari itu Guru sangat penting dalam membimbing siswannya untuk belajar setiap saat.

C.Profesionalitas

Profesionalitas sangat penting bagi setiap orang apapun usianya. Dengan begitu orang tidak mau meremehkan setiap pekerjaannya yang sering kali dipahami seseorang hanya mudah dijalankan. Misal dipasrahkan menjadi ketua panitia dalam kegiatan organisasi kampus. 

Ia dengan mudah menyuruh semuannya bekerja dibidangnya, kalau ada sie yang salah, ia akan marah-marah dan menjelekannya, seakan-akan tidak berguna dalam apapun. Itu salah satu bentuk ketidak profesioanlitas terhadap bidangnya. Seharusnya ketua panitia terlebih dahulu mengoreksi kesalahan anggotanya apa, lalu dia terjun langsung dan mengarahkan sesuai anak buahnya kerjakan.

Itu salah satu hal kecil sering diremehkan dalam profesinalitas terhadap teman organisasi. Begitu juga dalam diri sendiri yang menyelesaikan tanpa menyalahkan satu sama lain walau masalahnya sama.

D.Militansi

Jika tingkatan diatas bisa mencapainya, maka kita juga melewati yang namannya militansi. Menurut Jendral Soedirman dalam pidatonya tahun 1942 menjelaskan bahwa seseorang yang berjiwa profesional perlu adannya militansi agar tidak mudah goyah dalam sebuah perbuatan apapun.

E.Loyalitas

Yang paling sulit dalam kaderisasi diri sendiri ataupun kelompok adalah loyalitas. Orang yang memiliki loyalitas biasannya ia sudah terlatih diri sendiri sebelum terjun ke dunia organisasi. Semakin dia terbiasa lama-kelamaan ia akan membiasakan tanpa mengenal perbedaan pemikiran, bersikap oqtimis pada proses, tidak mudah putus asa.

Sangat langka sekali orang mempunyai loyalitas tinggi terhadap lingkungan karena disebabkan lingkungan yang sehat untuk menjalaninya. Loyalitas pada umumnya dia tidak hanya senang membantu, tapi mau berkorban untuk apapun segala faktor ruwetnya permasalahan. 

Ada salah satu pemain loyalitas luar biasa diluar klub maupun di internal klub yakni : Frecesco Toti dengan As Romanya, Toni Kroos memutuskan pensiun musim depan bersama Real Madrid, dan masih banyak lagi pemain mempunyai loyalitas luar biasa terhadap klub sepak bola. Faktor ini bisa disebut cinta mati atau ingin berkontribusi lebih terhadap klub tercintanya.

Maka inilah pentingnya kaderisasi terhadap lingkungan baik pribadi, keluarga, dan organisasi maupun komunitas agar tetap menjaga persaudaraan yang kental dan kuat secara instropeksi diri. Kita bisa bangga dengan pencapaian untuk berprestasi mendapatkan penghargaan kertas dan piala, namun sepenting-pentingnya penghargaan akan jauh lebih penting dari pada kaderisasi pada setiap proses, jenjangnya, peningkatannya. 

Maka mari kita kuatkan kaderisasi kita sejak dini, dan mulai menanamkan kepercayaan diri terhadap siapapun. Jadilah diri sendiri, jangan jadi orang lain yang hanya bisa copy paste kekurangan dan kelebihannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun